JAKARTA, Teraslampung.com – PPP lebih memilih merapat ke Capres Prabowo dibanding ke Jokowi. Petunjuk dan nasehat ulama jadi pertimbangan. Salah satunya adalah dari KH Maimun Zubair Ketua Majelis Syariah PPP atau akbra disapa Mbah Moen.
“Dukungan kepada Prabowo Subianto diputuskan dengan mempertimbangkan secara sungguh-sungguh kepada petunjuk dan nasihat para ulama,” jelas M Romahurmuzy, Sekjen PPP di Jakarta, pada Senin (12/5/2014).
Dukungan koalisi yang akan diberikan partai berlambang Kabah dalam Rapat Pimpinan Musyawarah Nasional (Rapimnas) II PPP itu, semula telah mengerucut kepada dua kubu Capres, Jokowi dan Prabowo. Saking alot bahkan nyaris deadlock, Rapimnas pada Sabtu (10/5/2014) diputuskan untuk diskors dahulu hingga diambil keputusan Senin (12/5/2014) dini hari.
Rapimnas II, menurut Romi, demikian sapaan akrab Sekjen PPP ini, sama sekali tidak membahas kelemahan kubu capres. Baik Jokowi maupun Prabowo. Yang dibahas peserta, justru kelebihan-kelebihan kedua belah kubu. Sehingga, peserta mampu mengambil keputusan yang tepat.
“Tapi kami mencatat kelebihan-kelebihan. Prabowo dan Jokowi pada dasarnya putra terbaik bangsa, yang saat ini ada di puncak yang diinginkan rakyat Indonesia,” ujar Romi.
Lalu apa tanggapan Prabowo yang mendapat dukungan dari PPP? “Saya baru menerima kabar pada Senin (12/5/2014) dini hari, jadi belum tahu (bagaimana) membahas langkah-langkah koalisi,” kata Prabowo seusai bertemu KH Mustofa Bisri, di Pondok Pesantren Raudlatut Tholibin, Leteh, Kecamatan Kota, Kabupaten Rembang, Jateng, Senin (12/5/2014).
Benarkah nasehat ulama menjadi pertimbangan utama? Sebelum resmi mendukung Prabowo, sempat timbul konflik di kalangan internal PPP. Suryadharma Ali (SDA), Ketua Umum PPP dikritik pedas. Lantaran SDA tanpa mendapat persetujuan terlebih dahulu dari kalangan internal, secara sepihak mengumumkan PPP berkoalisi dengan Gerindra.
Konflik saat itu kian memanas akibat aksi saling pecat di antara kubu SDA dengan kubu berbagai petinggi PPP. Alhasil, KH Maimun Zubair Ketua Majelis Syariah PPP turun tangan. Arkian konflik pun mereda begitu berbagai aksi pemecatan dan dukungan bagi Prabowo dianulir. Semua dikembalikan ke status quo hingga ada keputusan resmi partai melalui Rapimnas II.
Syahdan sebelum Rapimnas II digelar, KH Maimun Zubair, mengingatkan seluruh pengurus PPP, jangan sampai ada perpecahan lagi di tubuh PPP. Pengasuh Ponpes Al-Anwar, Sarang di Rembang, Jawa Tengah, yang akrab disapa Mbah Moen ini menyatakan, dia akan mendukung apapun keputusan PPP dalam Pilpres.
“Ketua Umum (SDA) dengan Pak Prabowo (capres Gerindra) itu (hubungannya) sudah baik sekali. Tapi secara organisatoris kan belum ada putusan,” kata Mbah Moen seperti dikutip tempo.co.id (5/5/2014).
Dari nasehat Mbah Moen, terlihat Majelis Syariah selalu mengikuti apa yang terjadi dan menjadi keinginan partai. Sehingga dinamika internal tetap ditoleransi, asal tidak menimbulkan perpecahan.
Berkenaan dengan dukungan Mbah Moen itu, Hasrul Anwar, politisi PPP, menyebutkan dukungan terhadap Prabowo sebenarnya sejak awal telah disetujui para kiai di PPP. Termasuk Mbah Moen. “Sejak awal (Mbah Moen dukung Prabowo), saya saksinya,” tandas Hasrul Anwar.
Dukungan untuk Prabowo itu, lanjut Hasrul, bersifat non-transaksional. “Sampai hari ini dukungan kita ke Prabowo nontransaksional. (kalau calon menteri) belum. Dan, cawapres belum sama sekali,” kata Hasrul.
Sebagai kiai yang disegani, apa kata Mbah Moen niscaya diindahkan kalangan internal PPP. Terbukti konflik internal PPP langsung mereda, begitu Mbah Moen angkat bicara.
Kharisma Mbah Moen memang sangat tinggi. Wajar jika Prabowo dan Jokowi berebut restu Mbah Moen. Sebelum PPP memutuskan dukungan arah koalisi ke Gerindra, Prabowo maupun Jokowi sama-sama pernah meminta restu Mbah Moen untuk menjadi presiden.
Prabowo sowan lebih dulu ke Mbah Moen pada 20 April ditemani SDA. Saat sowan itu, menurut Ahmad Muzani, Wakil Sekjen Gerindra, Mbah Moen yakin Prabowo akan terpilih.”Mbah Moen yakin Prabowo akan terpilih jadi presiden,” jelas Ahmad Muzani, pada Senin (21/4/2014).
Capres Jokowi juga sowan Mbah Moen ke Rembang, pada Minggu (4/5/2014). Saat itu Mbah Moen juga membantah pemberitaan bahwa Jokowi meminta dukungan dia untuk menjadi capres.
“(Dukung mendukung) Itu urusan partai. Saya hanya sesepuh saja. Saya tidak (mengurusi) sampai ke situ. Kalau mencampuri, saya dianggap tidak sesepuh,” tandas Mbah Moen usai menerima Jokowi.
Jokowi memang hanya memohon doa restu. Karena itulah Mbah Moen pun memberi nasehat kepada Gubernur DKI Jakarta itu.
“Secara khusus KH Maimun Zubair mengingatkan jika Allah SWT menghendaki beliau (Jokowi) memimpin republik ini, nasionalisme dan Islam harus bersinergi dengan baik,” tutur Ahmad Basarah, Wasekjen PDI Perjuangan yang menemani Jokowi sowan ke Rembang (4/5/2014).
Basarah menolak anggapan bahwa kunjungan Jokowi ke Mbah Moen untuk memanfaatkan situasi akibat konflik di kalangan internal PPP.
Sikap terbuka yang ditunjukkan Mbah Moen saat menerima Prabowo maupun Jokowi, mengisyaratkan selaku kiai kharismatis dia bersikap netral. Yang penting bagi Ketua Majelis Syariah ini, jangan lagi ada perpecahan di tubuh partai.
PPP kini sudah satu suara menyatakan mendukung Prabowo. Namun mengingat saat Rapimnas berjalan alot hingga harus ditunda, karena SDA saat itu bersikukuh agar PPP mendukung penuh Prabowo, maka Rapimnas pun memberi wewenang sekaligus menugasi SDA untuk lebih intensif melakukan lobi-lobi ke seluruh DPW PPP. Terutama DPW yang sejak semula enggan mendukung SDA.
“Komunikasi informal di luar Rapimnas harus terus dijalin. Agar, segera dapat menuju pada satu keputusan. Sebab, massa pendukung PPP ingin mengetahui juga ke mana arah koalisi partai,” jelas Romi tentang ihwal penskorsingan Rapimnas pada Sabtu (10/5/2014).
Berdasarkan Rapimnas yang alot itu, 20 DPW PPP menyatakan merapat ke Prabowo. Tiga DPW bersikap abstain. 10 DPW yang mengedepankan musyawarah mufakat bersikap enggan memilih dua-duanya,
“Alhamdullilah terbit kesepakatan yang bulat dari seluruh peserta Rapimnas. Mudah-mudahan keputusan ini mendapat ridho dari Allah SWT. Dan PPP telah mengambil ijtihad yang sah bagi Indonesia ke depan,” ujar SDA, di The Bridge Function Room, Hotel Aston, Jakarta, pada Senin (12/5/2014).
Mendahulukan persatuan kesatuan internal terbukti lebih penting dari mencari kursi. Juga upaya menjaga silahturahim. Keteguhan sikap Mbah Moen menjaga netralitas layak diteladani semua politisi. (nefosnews.com)