TERASLAMPUNG.COM — Arah politik Partai Demokrat menjelasng Pilpres 2019 makin jelas. Partai besutan Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) itu tidak lagi “netral” seperti pada Pilpres 2014 lalu, tetapi hampir dipastikan akan berkoalisi dengan Partai Gerindra.
Untuk memastikan koalisi itu,pertemuan SBY dan Prabowo akan digelar hari ini,Senin,30 Juli 2019 di kediaman Prabowo, Jalan Kertangera, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan.
Pertemuan kali ini, Kepala Departemen Informasi Publik dan Media DPP Partai Gerindra Ariseno Ridhwan, merupakan “unjungan balasan oleh sahabat lama”. Sebelumnya Prabowo sudah lebih mengunjungi SBY di kediamannya di Puri Cikeas, Bogor, Jawa Barat, Selasa, 24 Juli 2018.
Pertemuan yang semula akan dilakukan pada Minggiu malam (29/7/2018) ditunda karena Partai Demokrat masih melakukan rapat majelis tinggi.
“Gerindra juga masih menggelar rapat Dewan Pembina terkait dengan rencana koalisi ini,” kata Ariseno.
Ariseno mengatakan bahwa pertemuan itu melanjutkan pertemuan antara Prabowo dan SBY pada hari Selasa (24/7) di kediaman SBY, kawasan Kuningan, Jakarta Selatan. Dalam
Para pertemuan kali ini, SBY dan Prabowo diperkirakan akan mengambil keputusan bersama terkait dengan peluang koalisi kedua partai dalam Pemilu Presiden 2019. Langkah ini diambil SBY, katanya, setelah peluang merapat ke koalisi parpol pendukung Joko Widodo (Jokowi) makin menipis lantaran fakkor belum pulihnya hubungan Ketua Umum DPP PDIP,Megawati Soekarnoputri, dengan SBY belum benar-benar pulih.
Sebelumnya, Ketua Umum Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono mengatakan bahwa jalan koalisi antara partainya dan Gerindra terbuka lebar.
Demokrat sejauh ini menawarkan putra SBY, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) sebagai calon wakil presiden untuk mendampingi Prabowo pada Pilpres 2019. Jika akseptalitas AHY di mata PKS dan PAN membaik, maka pada pertemuan SBY-Prabowo hari ini nama capres-cawapres kubu oposisi kemungkinan akan makin mengerucut ke Prabowo-AHY atau Anies Baswedan-AHY.
Namun, peluang SBY “mengalah” juga masih terbuka lebar. Artinya, boleh jadi keduanya akan bisa menyepakati kemungkinan “formasi” lain. Misalnya: Prabowo-Anies, Prabowo-(kader PKS), Prabowo-Zulkifli Hasan, atau Anies-Zulkifli Hasan.
TIM