Pilwakot Bandarlampung, Maruli Ngotot Berpasangan dengan Istri Walikota karena Ketokohannya

Bagikan/Suka/Tweet:
Maruly Hendra Utama

Bandarlampung, Teraslampung.com — Bakal calon walikota Bandarlampung Maruli Hendra Utama gerah dengan isu miring yang diarahkan kepada dirinya,  terkait hasratnya ingin  berpasangan dengan Eva Dwiana, istri incumbent Walikota Bandarlampung Herman HN.

Melalui rilis yang dikirimkannya sejumlah semua media, Maruli mencoba meluruskan dan mengklarifikasi beberapa alasan mengapa dirinya memilih   anggota DPRD Lampung sekaligus Wakil Ketua Bidang Perempuan dan Anak, Eva Dwiana.

Salah satu alasan utamanya menurut dia justru karena merasa sebagai simpatisan Walikota Bandarlampung Herman HN.

“Sebagai simpatisan yang juga menjadi calon Walikota Bandarlampung inilah mengapa saya perlu memberikan apresiasi dan penghormatan kepada Ibu Eva Dwiyana. Di mata saya beliau seorang tokoh perempuan  yang memiliki pengaruh sangat besar  di Pemkot Bandarlampung. Sebab itu sangat cocok untuk mendampingi saya sebagai Wakil Walikota,” kata Maruli, Senin (4/5).

Dirinya berharap bila nantinya dipercaya menjadi calon walikota dari PDIP dan terpilih sebagai walikota, dia akan meminta kesediaan Herman HN untuk menjadi penasehat sehingga bisa memberikan masukan dan arahan terhadap kepemimpinan keduanya.

“Saya menjamin semua program Pak Herman HN yang baik akan dilanjutkan, sementara  program yang kurang baik akan diperbaiki. Jaminan keberlangsungan program yang baik tersebut sudah saya tuliskan dalam visi misi saya dan bisa dilihat langsung di Kantor DPD PDIP,” terangnya.

Dosen Fisip Unila ini menambahkan, alasan dirinya memilih Eva Dwiana sebagai balon wakil walikota, selain sebagai tokoh perempuan, dirinya ingin mendorong Eva dapat tampil mengekspresikan
semua kemampuan dan talentanya dalam pembangunan Kota Bandarlampung.

“Bagi saya tidak cukup bagi Ibu Eva jika hanya sekedar menjadi bayang-bayang suami. Ibu Eva harus tampil, memimpin dan mengelaborasi hasrat berpolitiknya untuk kepentingan rakyat Bandar Lampung,” kata mantan Ketua PRD Jawa Barat itu.

Hal penting lainnya sambung keponakan Jendral Hendro Priyono ini,  jika Herman HN memaksakan diri untuk maju dan menang, dikhawatirkan pembangunan Kota Bandarlampung justru menjadi tidak maksimal mengingat pada Pilgub lalu  menyisakan luka bagi Gubernur Lampung terpilih M. Ridho Ficardo dan Partai Demokrat.

“Akan sulit untuk mengkoordinasikan pembangunan jika masih menyimpan luka, dalam hal ini rakyat Bandar Lampung kembali menjadi korban. Selain itu, PDIP juga masih terluka terhadap pembangkangan yang dilakukan Herman HN terhadap partai beberapa waktu lalu. PDIP juga akan sulit untuk mengkoordinasikan dan mengkonsolidasikan potensi partai jika dipaksa bekerjasama dengan orang yang memiliki potensi membangkang. Semoga alasan tersebut menjadi terang benderang untuk memuluskan langkah kami berpasangan pada pilkada yang akan digelar Desember mendatang,” tandasnya.

Rls