Feaby Handana | Teraslampung.com
Kotabumi–Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Lampung Utara mulai ‘melirik’ jabatan wakil bupati yang bakal lowong saat Budi Utomo ditetapkan menjadi Bupati (definitif) Lampung Utara. Keputusan ini diambil setelah mereka mendapat lampu hijau dari DPW PKS Lampung.
“Karena DPW merekomendasikan kami untuk masuk ke dalam kontestasi wakil bupati mendatang maka kami akan mematuhinya,” kata Ketua PKS Lampung Utara, Agung Utomo usai prosesi pemotongan hewan kurban, Sabtu (1/8/2020).
Kendati demikian, keputusan untuk mengikuti bursa calon wakil bupati ini masih belum bulat. Pihaknya masih perlu menunggu instruksi DPP seputar rencana tersebut. Jika instruksi DPP sama dengan DPW baru pihaknya menjalankan strategi untuk memuluskan rencana itu.
“Kalau DPP merekomendasikan yang sama, kami akan langsung bergerak,” jelas dia.
Agung menyebutkan, strategi yang dimaksudkan ialah menjalin komunikasi dengan Budi Utomo dan tiga partai pengusung lainnya. Komunikasi merupakan faktor penting dalam hal ini agar berjalan sesuai harapan.
“Tentu komunikasi itu sangat diperlukan terkait rencana ini,” katanya.
Adapun alasan mendasar dari ketertarikan mereka untuk ikut berkompetisi memperebutkan posisi orang nomor dua di Lampung Utara ini adalah untuk turut serta memperbaiki kondisi Lampung Utara. Sebagai salah satu kabupaten tertua sudah sepantasnya Lampung Utara lebih baik keadaannya dan bukannya sebaliknya.
“Kami ingin terlibat langsung dalam memperbaiki kondisi Lampung Utara supaya lebih berkembang dan maju,” papar dia.
Dalam Pilkada tahun 2018 silam, mantan Bupati Agung Ilmu Mangkunegara dengan penuh percaya diri menggandeng Budi Utomo (Abdi) sebagai pasangannya. Kepercayaan diri AIM bukanlah tanpa alasan dikarenakan popularitasnya jauh meninggalkan dua kandidat lainnya. Saking populernya AIM, pendukungnya yakin AIM pasti akan tetap menang meski berpasangan dengan sandal jepit dalam Pilkada.
Popularitas AIM inilah yang menjadi faktor utama PKS, PAN, Partai Gerindra, Partai Nasdem mengusung pasangan Abdi jilid II versi lain ini dalam Pilkada tahun 2018. Dan benar saja, popularitas AIM jugalah yang akhirnya mengantarkan ia kembali ke singgasana orang nomor satu di Lampung Utara.
Pasangan Abdi dilantik pada akhir Maret 2019 seiring dengan berakhirnya masa jabatan Abdi jilid pertama. Sayangnya, AIM ditangkap KPK tepat tujuh bulan setelahnya. Tertangkapnya AIM menjadi pukulan telak bagi para pendukung militannya tak terkecuali para tim suksesnya yang telah berjibaku mengantarkan ia dan pasangannya sebagai pemenang Pilkada.
Sejak AIM ditangkap, praktis status Budi Utomo berubah menjadi pelaksana tugas bupati. AIM akhirnya divonis tujuh tahun penjara dan berpotensi bertambah dua tahun jika tak mengembalikan uang kerugian negara. Setelah vonis AIM maka Budi Utomo dipastikan akan segera menggantikan posisi AIM di masa mendatang.