Feaby|Teraslampung.com
Kotabumi — Dinas Pendidikan Lampung Utara membantah anggapan jika banyaknya program yang nyaris sama di dinasnya tiap tahunnya itu hasil copy paste program pejabat sebelumnya. Mereka berdalih kesamaan sejumlah program yang terjadi tiap tahunnya ini semata – mata untuk kesinambungan program itu sendiri agar meraih hasil maksimal.
”Program – program itu bukan hasil copy paste. Banyak program yang sama itu semata – mata agar program – program itu berkesinambungan tiap tahunnya,” kata Pelaksana Tugas Kepala Dinas Pendidikan, Suwandi, di kantornya, Rabu (8/6).
Kendati demikian, Suwandi menjanjikan akan berusaha menyusun berbagai program yang benar – benar sesuai dengan misi dan visi Dinas Pendidikan pada masa mendatang. “Sebenarnya, saya mau no comment dulu. Karena saya masuk ke Dinas Pendidikan di tengah tahun. Tapi, tahun 2017, mudah – mudahan, program itu akan benar – benar sesuai dengan visi kami,” janjinya.
Sebelumnya, sejumlah program kerja mereka tiap tahunnya nyaris sama dengan tahun – tahun sebelumnya atau boleh dikatakan hanya copy paste dari program tahun sebelumnya.
Berdasarkan rincian APBD sejak tahun 2013 – 2015, nama berbagai program masih tetap sama. Kalau pun ada perubahan, perubahan itu hanya sedikit yakni perubahan nama meski sedikit dan perubahan angka atau besarannya anggarannya akibat terjadinya kenaikan anggaran pada instansi tersebut.
SIMAK: Banyak Program Dinas Pendidikan Lampung Utara Hanya “Copy Paste”
Berbagai program yang diduga kuat hanya copy paste itu di antaranya bimbingan teknis (2013 -2015), penyusunan rencana strategis (2013-2015), pengadaan pakaian dinas beserta perlengkapannya (2013 dan 2015).
Kemudian, program penyelenggaraan koordinasi dan kerjasama pendidikan anak usia dini (2013-2015), program pengembangan nilai budaya daerah (2013-2015). Selanjutnya, program pendidikan kursus dan kelembagaan (2013-2015).
Lalu, program pengembangan data dan informasi non formal (2013-2015), program operasional pengawas, operasional Unit Pelaksana Teknis Dinas Kecamatan (2014- 2015), program publikasi dan sosialisasi pendidikan nonformal (2014 dan 2015), pengembangan sistem pendataan dan pemetaan pendidikan dan tenaga kependidikan (2013 dan 2015) yang pada tahun 2014 nama program itu ialah program pendataan, pemetaan, dan pemerataan tenaga pendidik/guru serta program pelaksanaan kerjasama secara kelembagaan di bidang pendidikan (2013-2015).
Program kerja yang dapat dikatakan copy paste ini secara tak langsung menyiratkan bahwa Dinas Pendidikan tak cukup kreatif dan inovatif dalam menciptakan berbagai rencana strategis yang berkesinambungan dan bermanfaat bagi masyarakat. Padahal, sebagai ujung tombak pemerintahan, terobosan dan kreativitas Dinas Pendidikan sangat diharapkan masyarakat sehingga berbagai manfaat program itu dapat dirasakan langsung oleh masyarakat.
Banyaknya program yang diduga hanya copy paste ini tentu menjadi tantangan tersendiri bagi calon Kepala Dinas Pendidikan yang baru supaya dapat menelurkan berbagai program yang bersentuhan langsung dengan kepentingan masyarakat. Posisi jabatan Kepala Dinas Pendidikan sendiri menjadi salah satu posisi yang ditawarkan dalam lelang jabatan yang baru dibuka pada Mei lalu.