Polda Lampung Belum Bisa Pastikan Mayat Korban Mutilasi di OKU adalah Anggota DPRD Bandarlampung

Ilustrasi
Bagikan/Suka/Tweet:

Zainal Asikin|Teraslampung.com

BANDARLAMPUNG--Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Lampung, Kombes Pol Zarialdi mengaku pihaknya belum bisa memastikan kebenaran kabar bahwa anggota DPRD Bandarlampung, Pansor, diculik karena masalah utang piutang dan dibunuh di Ogan Komering Ulu (OKU), Sumatera Selatan.

“Mengenai benar atau tidaknya Pansor diculik, belum bisa dipastikan. Saya tidak bisa berandai-andai sebelum terungkap, karena saat ini kami masih fokus dan menunggu hasil tes DNA dari Kapus Dokes Mabes Polri,”terangnya.

Menurutnya, hasil dari tes DNA, akan diketahui sekitar empat hari lagi. Kalau hasil tes DNA itu sudah keluar dari Kapus Dokes Mabes Polri, maka akan dikirimkan ke Polda Sumatera Selatan.

Ketika hasil  tes DNA membuktikan, mayat dugaan mutilasi di OKU, Sumatera Selatan adalah benar Pansor, maka pencarian Pansor akan dihentikan.

Soal apakah mayat tersebut nantinya akan dibawa ke Laampung atau tidak, Zarialdi mengatakan pihaknya  belum bisa memastikan.

“Kalau memang benar Pansor, kami menunggu bagaimana kemauan dari keluarganya seperti apa. Tapi untuk proses sidiknya, akan tetap dilakukan pengembangan, katanya.

Zarialdi menuturkan, untuk mengungkap kasus ini, Polda Lampung terus bekerja keras mencari tahu keberadaan Pansor. Tim yang dibentuk ada tiga, mereka terbagi dari tim penyidik untuk memeriksa saksi-saksi. Lalu tim kedua dan tiga, berkoordinasi dengan Polda Sumatera Selatan.

“Mayat yang ditemukan itu kan korban pembunuhan, maka proses penyidikan siapa pelakunya dan apa motifnya dilakukan Polda Sumatera Selatan dan kami tetap berkoordinasi,”ungkapnya.

Kemudian saat ditanya mengenai ditubuh korban ditemukan adanya proyektil peluru, Zarialdi membenarkan hal tersebut. Namun untuk mengenai informasi jenis proyektil yang diterimanya dari Polda Sumatera Selatan, adalah jenis revolver.

Kemudian mengenai pendalaman motif hilangya Pansor, Zarialdi mengatakan, kalau mengenai motif sudah ada. Untuk membuktikannya, harus disesuaikan dengan alibi dan alat bukti yang ada.

“Jadi sekali lagi saya tidak bisa saya jelaskan, tapi ada alibi yang sudah kami duga. Begitu juga dengan penyidikan Pansor terakhir kali pergi bersama siapa, karena ini berkaitan dengan penyidikan. Kalau dugaannya ada, mengenai hubungannya seperti apa kami belum

tahu,” kata Zarialdi.

Saat disinggung adanya pihak-pihak yang dicurigai, Zarialdi menegasakan, pihaknya sudah menginterogasi  beberapa orang.

“Yang  jelas kami  sudah melakukan lidik baik menggunakan manual maupun teknologi,”jelasnya.