Zainal Asikin/teraslampung.com
BANDARLAMPUNG-Polda Lampung bersama Pemerintah Kota Bandarlampung menggelar festival gitar tunggal lagu tradisional Lampung se-Provinsi Lampung tahun 2016, di bundaran Tugu Adipura, Bandarlampung, Jumat malam (15/4/2016).
Fesitival gitar tunggal lagu tradisional Lampung yang digelar tersebut, memperebutkan tropi Kapolda Lampung, Brigjen Pol Dr Ike Edwin SH MH dan Walikotqa Bandarlampung, Drs Hi. Herman HN.
Dalam acara tersebut, selain dihadiri orang nomor satu di kepolisian Polda Lampung dan orang nomor satu di Kota Bandarlampung. Turut hadir juga, Waka Polda Lampung, Kombes Pol Bonifasius Tampoi, para pejabat utama Polda Lampung, Kapolres Bandarlampung, Kombes Pol Hari Nugroho
beserta Polsekta Jajaran dan Forkopimda Lampung.
Dalam sambutannya Walikota Bandarlampung, Drs Hi Herman HN mengatakan, perlombaan gitar tunggal ini adalah yang pertamakali digelar di Lampung khususnya di Kota Bandarlampung.
“Awalnya Ide beliau (Kapolda) ngajak ngopi bersama, karena Lampung ini merupakan penghasil kopi dan lada. Lalu mengadakan festival gitar tunggal lampung, alhamdulilah malam ini terlaksana digelar dan acaranya akan digelar selama tiga hari kedapan,”kata Walikota, Jumat malam.
Menurutnya, untuk minggu depan acara gopi gratis bersama akan dilakukan di Tugu Juang dan ditempat-tempat lainnya.
Dikatakannya, untuk melestarikan budaya lampung, musik adat lampung khususnya gitar tunggal ini, nantinya wajib di putar di setiap hotel-hotel berbintang yang ada di Kota Bandarlampung.
“Saya terimakasih atas ide Kapolda untuk mengajak bersama-sama melestarikan kebudayaan daerah lampung. Agar masyarakat bisa mengetahui budaya lampung,”ujarnya.
Budaya lampung, kata Herman, bisa di kabolarasikan dengan kesenain dari budaya daerah lainnya. Maka dengan menarik budaya-budaya daerah lampung lainnya, bisa menjadi ikon di Provinsi Lampung untuk menarik dan menjadi perhatian para wisatawan luar yang berkunjung ke Lampung.
“Sekali lagi saya berterimakasih kepada Kapolda Lampung yang telah mengingatkan saya tentang perlunya melestarikan dan membangkitkan budaya kearifan lokal khususnya budaya lampung,”ungkapnya.
Sementara itu, Kapolda Lampung, Brigjen Pol Dr Ike Edwin SH MH mengatakan, apa yang dikatakan oleh minak cik dien tadi salah satu tokoh seni gitar tunggal lampung yang sudah membawakan tembang dengan gitar tunggalnya seperti di Sulawesi. Jangan-jangan memang dirinya,
disuruh untuk pulang ke tanah kelahirannya Lampung.
“Untuk melestarikan budaya lampung gitar tunggal ini, saya bicara dengan Walikota. Ternyata beliau juga menyetujuinya, maka diadakanlah fetival gitar tunggal ini. Begitu pendaftaran ini dibuka, ternyata banyak juga peserta sampai 140 pesertanya. Saya salut dan bangga dengan para peserta,”kata Ike Edwin.
Dengan adanya perlombaan gitar tunggal ini, dirinya bersama Walikota meminta nantinya harus ada para pencipta lagu lampung yang baru 10 besar lagu pop lampung dan melayu lampung.
Jadi jangan hanya lagu tanah lada dan ikhamku di lampung saja, tetapi harus ada ciptaan lagu-lagu lampung lainnya. Selain musik lampung, kata Ike, kedapan nantinya dirinya akan adakan juga kebudayaan Lampung lainnya seperti lomba pencak silat dan kesenian lampung lainnya.
“Kembali kearifan lokal, sebagai alat pemersatu warga. Kita majukan Bandarlampung ini, supaya bisa mewakili lampung,”terangnya.
Ditambahkannya, kedepannya ia akan kembali menggelar budaya lampung gitar lampung ini untuk lebih meriah lagi.
Selanjutnya, Kapolda Lampung, Brigjen Pol Ike Edwin bersama Walikota Bandarlampung, Herman HN langsung membuka gelar festival gitar tunggal lampung tersebut dengan memainkan alat musik gitar secara bersama-sama dengan perwakilan dari peserta loba gitar tunggal.
Pantauan teraslampung.com, festival yang mulai sekitar pukul 21.00 WIB hingga pukul 23.00 WIB tampak ribuan warga Kota Bandarlampung memadati Tugu Bundaran Adipura untuk menyaksikan lomba gitar tunggal budaya lampung. Ribuan warga yang hadir, tampak larut mendengarkan petikan
gitar para peserta lomba dengan disuguhkan minuman kopi yang menjadi minuman khas warga lampung.
Dalam perlombaan festival gitar tunggal lampung tersebut, para peserta akan dinilai oleh ketiga dewan juri, Azhari Kadir, Cikdin, dan Saari Saiti. Para peserta, akan dinilai dari permainan petikan gitar dan lagu yang dinyanyikan. Para peserta, memperebutkan trofi dan uang tunai sebagai pembinaan.
Dari 140 peserta pendaftar, sekitar 31 peserta tampil di malam perdana digelarnya festival gitar tunggal lampung. Sementara sisanya, akan dilanjutkan pada malam berikutnya.