Polres Klaim tak Ada Warga Lampung Utara Hilang Terkait Gafatar

Bagikan/Suka/Tweet:

Teraslampung.com | KOTABUMI–Polres Lampung Utara mengklaim hingga kini belum ada warga di wilayahnya yang dilaporkan hilang terkait Gafatar (Gerakan Fajar Nusantara).

“Sampai sampai saat ini belum ada laporan warga hilang terkait Gafatar,” kata Wakil Kapolres, Kompol. Welly Gunawan usai rapat koordinasi bersama Pemkab dan MUI terkait aksi teror yang terjadi di Jakarta, di ruang Wakil Bupati, Jum’at (15/1).

Kendati demikian, Welly mengimbau warga Lampung Utara untuk tak mudah tergoda dengan bujuk rayu dari organisasi atau aliran yang sifatnya menyimpang atau sejenisnya. Dengan begitu, suasana kondusif seperti yang terjadi selama ini akan tetap terjaga.

“Saya imbau warga tak mudah terpercaya bujuk rayu yang sifatnya menyimpang sehingga berpotensi menimbulkan perpecahan,” imbau Welly.

Majelis Ulama Indonesia (MUI) Lampung Utara mensinyalir sejumlah Desa di wilayahnya sempat menjadi pusat penyebaran Gerakan Fajar Nusantara (Gafatar). Gafatar ini sendiri sempat menjadi perbincangan hangat baru-baru ini pascaraibnya dr. Rica, warga Kota Metro, di Yogyakarta.

“Daerah sebaran aliran Gafatar yakni Desa Suka Maju, dan Desa Sidomukti Kecamatan Abung Semuli. Lalu, Desa Bumi Restu, Kecamatan Abung Timur dan Desa Candimas, Kecamatan Abung Selatan,” kata Majelis Ulama Indonesia (MUI) Lampung Utara, H. Mughofir, di kantornya,

Di lain sisi, Kepala Desa Sukamaju, Abung Semuli, Lampung Utara, Sumiar membenarkan bahwa Wadiman, ketua Gerakan Fajar Nusantara atau yang lebih dikenal Gafatar telah meninggalkan Desanya sejak akhir November 2015 silam.

“Pak Wadiman beserta keluarganya sudah enggak ada di sini sejak tanggal 30 November tahun lalu. Tapi, kami enggak tahu pindah ke mana,” kata Sumiar melalui sambungan telepon.