Feaby| Teraslampung.com
Kotabumi–Polres Lampung Utara menggelar apel Kebhinekaan Cinta Damai, di halaman Mapolres Lampung Utara, Rabu pagi (16/11/2016). Apel besar ini menghasilkan empat komitmen yang dituangkan dalam deklarasi bersama.
“Apel Kebhinekaan Cinta Damai ini untuk menumbuhkembangkan dan memupuk rasa nasionalisme masyarakat di sini,” terang Kapolres, AKBP. Esmed Eryadi.
Kegiatan yang dihadiri oleh para pimpinan daerah dan para tokoh agama/adat serta masyarakat multi etnis, kata Kapolres, membuktikan bahwa meski bangsa Indonesia memiliki keberagaman mulai dari suku, agama, budaya, dan adat istiadat namun rasa persatuan dan kesatuan tetap terjaga yang dibingkai dalam NKRI. Menurutnya, perbedaan atau keberagaman ini hendaknya jangan diadikan jurang pemisah melainkan dijadikan sebagai perekat atau alat pemersatu masyarakat agar tetap bersama – bersama menjaga keutuhan bangsa.
”Segala bentuk radikalisme, paham ekstrem dan terorisme harus kita tolak. Tetaplah siaga terhadap berbagai potensi adanya adu domba yang hanya akan memecah belah bangsa kita,” tegasnya.
Di tempat sama, Wakil Bupati Sri Widodo berharap, kegiatan ini dapat lebih meningkatkan rasa nasionalisme dan juga meningkatkan kewaspadaan masyarakat terhadap gerakan-gerakan yang mengancam stabilitas keamanan khususnya di Lampung Utara. Ia mengimbau masyarakat untuk tak mudah terpancing dengan berbagai isu yang hanya akan merusak rasa persatuan dan kesatuan.
“Masyarakat jangan mudah terprovokasi, terhasut oleh isu – isu yang kurang bertanggung jawab sehingga dapat menimbulkan perpecahan,” kata orang nomor dua di Lampung Utara ini.
Apel ini ditutup dengan penandatanganan Deklarasi Kebhinekaan Cinta Damai yang dilakukan oleh Kepolisian, Pemerintah Daerah, Frokopimpda Ormas, OKP, tokoh adat, tokoh agama, perwakilan masyarakat multi etnis.
Adapun empat butir deklarasi itu yakni setia kepada NKRI yang berdasarkan Pancasila dan UUD 1945, menjunjung tinggi persatuan dan kesatuan bangsa yang berbhineka tunggal ika, menolak segala bentuk kegiatan yang bertujuan memecah belah persatuan dan kesatuan bangsa, dan terakhir, senantiasa cinta damai dan patuh hukum, dalam mewujudkan pembangunan di Lampura yang damai dan sejahtera.