Zainal Asikin/Teraslampung.com
ilustrasi |
BANDARLAMPUNG-Kasus perampokan yang menimpa Fransis Lidia Sumiyati (57), Ketua Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi (STIE) Gentiaras warga Jalan Bumimanti, Kelurahan Kampung Baru, Kedaton Bandarlampung, Jumat (5/6) lalu sekitar pukul 09.00 WIB kini kasusnya ditangani langsung oleh Satuan Reserse Kriminal Polresta Bandarlampung.
Kapolsekta Kedaton Kompol Handak Prakasa Qalbi saat dikonfirmasi mengatakan, perampokan yang menimpa Fransis Lidia Supriyati terjadi pada Jumat (5/6) lalu pihak Polresta yang menanganinya langsung.
“Para anggota kami telah melakukan tindakan awal di lokasi TKP. Namun kami belum melakukan pemanggilan terhadap saksi-saksi yang melihat kejadian itu. Kasusnya kini ditangani Polresta Bandarlampung,”ujarnya.
Kasat Reskrim Polresta Bandarlampung, Kompol Dery Agung Wijaya membenarkan bahwa kasus perampokan yang menimpa korban, Fransis Lidia Sumiyati seorang rektor STIE Gentiaras Jalan Purnawirawan, Kelurahan Gedong Meneng, Kedaton, Bandarlampung, yang terjadi diwilayah hukum Polsekta Kedaton kini kasus tersebut tengah ditangani oleh pihaknya.
“Ya kasusnya saat ini kita langsung yang tangani, petugas saat ini tengah melakukan pemeriksaan terhadap saksi-saksi dan melakukan olah TKP,”kata Dery, Selasa (9/6).
Terpisah, menurut keterangan korban Fransis saat ditemui Teraslampung.com di Ruang Bougenvil No 125 RS Imanuel mengatakan kondisi dirinya sekarang sudah mulai membaik. Begitu juga dengan matanya yang sempat terluka akibat dipukul pelaku, sudah dapat melihat kembali dengan baik, sehingga dirinya sudah dapat diperbolehkan pulang oleh pihak rumah sakit.
“Ya sudah lumayan mas kondisi saya tidak seperti sebelumnya, untuk makannya masih disarankan untuk makan bubur dulu sementara ini. Pihak rumah sakit sudah memeperbolehkan saya pulang, hanya tetap untuk berkonsultasi melakukan rawat jalan. Kami berharap, pihak kepolsian dapat segera menangkap pelakunya dan para pelaku juga agar secepatnya untuk bertobat,”tutur perempuan yang juga sebagai biarawati itu.
Fransis Lidia Sumiyati menjadi korban perampokan pada Jumat (5/6) lalu dengan modus pelaku menumpang bertanya alamat terhadap korban. Saat kejadian, korban ketika itu sedang berjalan untuk menuju kampus STIE Gentiras. Sekitar berjarak 100 meter dari kampus tersebut, sebuah mobil jenis minibus yang ditumpangi oleh dua orang pelaku laki-laki dan mobil tersebut tiba-tiba berhenti dan menawarkan tumpangan kepada korban.
Para pelaku kemudiaan berpura-pura menayakan alamat, karena yang ditanyakan alamat dan tujuannya satu arah para pelaku memaksa korban Fransis untuk ikut bersama kedalam mobil. Permintaan pelaku sempat ditolak oleh korban, karena korban terus dipaksa dengan pelaku hingga akhirnya korban pun naik kedalam mobil pelaku tersebut.
Ketika dalam perjalanan, korban Fransis dianiaya dengan para pelaku di dalam mobil yakni dipukul dibagian wajah hingga beberapakali. Pukulan tersebut mengenai mata Fransis, akibat pukulan itu penglihatan korban menjadi kabur dan tidak normal. Selanjutnya korban dibawa keliling oleh pelaku hingga sampai di SLB Sumberejo, Kemiling, didaerah itulah korban Fransis diturunkan oleh para pelaku.
Selain dianiaya, barang-barang berharga milik korban yang berada didalam tas dirampas dengan para pelaku. Barang berharga tersebut adalah, kartu identitas korban, ATM, dan uang sebesar Rp 200 ribu. Tidak hanya itu saja, pelaku juga mengambil paksa cincin emas seberat 5 gram yang dipakai oleh korban.