Potensi dan Peluang Investasi di Lampung Tengah

Bagikan/Suka/Tweet:
Bupati Lampung Tengah H. Ahmad Pairin meninjau peternakan sapi. (Ist)
GUNUNGSUGIH—Kabupaten
Lampung Tengah memiliki luas wilayah mencapai 4.789,82 Km persegi, terletak di
bagian tengah Provinsi Lampung. Kabupaten ini sebelah utara berbatasan dengan
Kabupaten Lampung Utara dan Tulang Bawang Barat, sebelah selatang dengan
Kabupaten Pesawaran, sebelah timur dengan Lampung Timur dan Kota Metro, den
sebelah barat berbatasan dengan Kabupaten Tangamus dan lampung Barata.
Secara
topografis Kabupaten Lampung Tengah dapat dibagi atas lima bagian yakni daerah
topografi berbukit sampai bergunung, daerah topografi berombak sampai
bergelombang, daerah dataran alluvial, daerah rawa pasang surut, dan daerah
river basin. Sedang jenis tanah lebih didominasi oleh jenis lotosol dan
podsolik. Daerah ini terdapat batuan tasobosan, granit, dan batuan metaforf sakis,
juga mempunyai potensi sumber bahan galian batu gamping, serta bahan mineral
batubara muda.
Penduduk
asli yang bermukim di Kabupaten Lampung Tengah terdiri dari masyarakat Abung
Siwo Mego dan Masyarakat Pubian Telu Suku Sedang penduduk pendatang terdiri
dari kelompok masyarakat Semendo, Banten, Jawa Tengah, Jogyakarta, Jawa Timur,
Jawa Barat, Bali, Batak dan berbagai suku yang ada di Indonsia.
Setidaknya, laju pertumbuhan
ekonomi tersebut dapat dilihat antara lain dari
Produk Domestik Regional Bruto (PDRB), yang merupakan gambaran potensi wilayah
Kabupaten Lampung Tengah sekaligus kemampuan pemerintah Kabupaten Lampung
Tengah dalam mengelola sumber daya yang dimiliki dalam suatu proses produksi.
Kondisi
perekonomian Kabupaten Lampung Tengah dari tahun ke tahun mengalami peningkatan
yang cukup signifikan. Hal ini dapat dilihat antara lain dari Produk Domestik
Rigional Bruto (PDRB) atas dasar harga berlaku mencapai Rp 25.021.102 juta pada tahun 2013, atau meningkat  sebesar 11,95 persen dibanding tahun 2012 yang sebesar Rp. 22.348.732 juta. Demikian juga PDRB berdasarkan harga konstan mencapai Rp.
7.435.786 juta tahun
2013 atau meningkat sebesar 5,77 persen dibanding tahun 2012 yang sebesar Rp. 7.006.637 juta.
Kontribusi masing-masing sektor terhadap pembentukan PDRB
adalah sektor pertanian sebesar 10,26 persen, industri pengolahan 9,97 persen,
perdagangan, hotel dan restoran 14,49 persen, jasa-jasa 9,14 persen, konstruksi
11,52 persen, sektor keuangan, persewaan dan jasa perusahaan 15,68 persen,
trasnportasi dan komunikasi 27,62 persen, pertambangan dan penggalian 8,40
persen, serta sektor listrik, gas, dan air bersih 9,68 persen. Sedang tingkat
pendapatan per kapita penduduk Kabupaten Lampung Tengah atas dasar harga berlaku pada tahun 2013 sebesar Rp 18.565.931 atau meningkat 11,09 persen dibanding tahun 2012 hanya sebesar Rp 16.712.197.
Sebagai
kabupaten yang memiliki posisi strategis, Kabupaten Lampung Tengah memiliki
kemudahan akses barang dan jasa antar daerah, baik didalam wilayah Kabupaten
Lampung Tengah maupun lintas kabupaten. Karena semua kampung di Kabupaten
Lampung Tengah dapat diakses dengan kendaraan roda empat. Di Lampung Tengah
terdapat 175,40 Km jalan negara, dan 365,20 Km jalan provinsi serta jalan
kabupaten sepanjang 3.041,90 Km. Sebagai salah satu wilayah sentra padi di
Provinsi Lampung, di Kabupaten Lampung Tengah terdapat 281.253 Km jaringan
irigasi primer, dan 621.176 Km jaringan irigasi sekunder serta 1.052.944 Km
jaringan irigasi tersier, dengan luas lahan sawah di daerah ini mencapai 55.011
Ha.
Peluang
Investasi
Kabupaten
Lampung Tengah memiliki potensi yang cukup besar bagi pengembangan sektor
pertanian khususnya di sektor agrobisinis yang tidak haus lahan dan mampu
menyerap banyak tenaga kerja. Unggulan tanaman pangan di daerah ini berupa
padi, jagung, ubikayu, kedelai. Tahun 2013 luas tanaman padi mencapai 149.431 HA
dan luas panen 142.241 Ha dengan produksi 737.377 ton. Jagung luas tanam 63.645
Ha, dan luas panen 56.602 Ha dengan produksi 293.708 ton. Kedelai luas tanam
957 Ha dengan luas panen 777 Ha produksi yang dicapai 956 ton. Sedang ubi kayu
dari luas tanam 127.519 Ha, luas panen 123.516Ha, dengan produksi 3.244.518
ton.
Bupati Lampung Tengah H. Ahmad Pairin ikut panen padi milik petani (Ist)
Peluang
investasi sub sektor pertanian tanaman pangan berupa industri perbenihan padi
dan jagung, unit pengolahan jagung, unit pengolahan beras, industri makanan
ringan, pengembangan jaringan pemasaran. Lalu industri etanol, pengembangan
intensifikasi dengan pola kemitraan. Lampung Tengah juga sangat potensial bagi
pengembangan tanaman hortikultura, seperti komoditas durian, mangga, rambutan,
nangka, semangka, melon dan cabai. Peluang investasi untuk tanaman hortikultura
antara lain industri buah segar dalam kaleng, industri makanan ringan, industri
minuman dan jus.
Pada
subsektor perkebunan, komoditas yang menjadi unggulan daerah ini berupa tanaman
kelapa sawit, kelapa dalam, lada, kakau, kopi dan karet. Pada tahun 2013 produksi komoditas tanaman kelapa sawit mencapai 64.785,83 ton atau meningkat  sebesar 33,95
persen dibanding tahun 2012 yang sebesar 48.365  ton.
Produksi kakao tahun 2013
mencapai 2.892,86 ton atau menurun 13,5 persen
dibanding tahun 2012 yang sebesar 3.347,82 ton
hal ini disebabkan adanya  hama dan
penyakit yang menyerang tanaman. Produksi karet tahun 2013
mencapai 4.652,38  ton atau meningkat
109,16  persen dibanding tahun 2012 yang
sebesar 2.224,33 ton hal ini disebabkan terus bertambahnya luas arel tanaman.
Produksi Kopi Tahun 2013
mencapai 343,86 ton atau menurun 61,08 persen dibanding tahun 2012 yang sebesar
883,45 ton, hal ini disebabkan tidak adanya
peningkatan dalam kualitas  pemeliharaan
tanaman. Produksi Lada tahun 2013 mencapai 91,2
ton atau menurun 75,8  persen dibanding
tahun 2012 yang sebesar 376,80 ton hal ini disebabkan karena banyaknya tanaman lada yang kurang produktif, dan
menurunnya luas areal lada pada tahun 2012 seluas  597,00 ha menurun 80,40 % menjadi 117,00 ha
pada tahun 2013.
Produksi Kelapa Dalam
Tahun 2013 mencapai 7.733,64 ton atau menurun 17,72 persen dibanding tahun 2012 yang sebesar 9.399,91 ton.
Peluang
investasi di sub sektor perkebunan antara lain, agroindustry pengolahan minyak
sawit atau crude palm oil (CPO), dan industry hilirnya misalnya berupa minyak
goring, margarine. Agroindustri berbasis kelapa dalam sperti, pembuatan kopra,
asap cair, karbon aktif dan pakan ternak. Agroindustri berbasis cacao seperti
pasta kakao  dan bubuk cacao.agroindustri berbasis kopi seperti kopi bubuk dan
minuman segar.
Sebagai
salah satu sentra ternak, Kabupaten Lampung Tengah juga masih sangat potensial
untuk pengembangan subsektor peternakan, sekitar 70 persen usaha penggemukan
sapi ada di Lampung Tengah. Komoditas unggulan subsector peternakan adalah
sapi, kambing, kerbau dan ayam.
Populasi ternak sapi terjadi penurunan dari 239.269 ekor pada tahun 2012 menjadi 199.671 ekor pada tahun 2013 atau mengalami penurunan sebesar  16,55 persen, hal ini antara lain karena pengeluaran ternak guna mencukupi tingginya
kebutuhan sapi di luar Kabupaten Lampung Tengah dan Provinsi Lampung,
peningkatan pemotongan sapi untuk acara keagamaan serta peningkatan pemotongan
sapi local akibat adanya pembatasan import sapi potong.
Ternak Kambing meningkat dari 146.804 ekor  pada tahun
2012 menjadi 148.070 ekor  pada tahun 2013 atau mengalami
peningkatan sebesar 0,86  persen, hal ini disebabkan oleh
semakin banyaknya usaha peternakan kambing yang muncul baik untuk penggemukan
maupun pembibitan. Selain itu usaha ternak kambing mempunyai prospek yang
menjanjikan, apalagi didukung adanya teknologi terapan yang mudah dilaksanakan
dan teknologi kawin suntik (IB) kambing sehingga mempunyai prospek harga jual
yang tinggi.
Ayam bukan ras (buras) dari  787.652 ekor pada tahun 2012 menjadi 831.860 ekor  pada tahun 2013 atau mengalami
peningkatan sebesar 5,61 persen, hal ini disebabkan relative
kecilnya wabah AI (flu burung). Ayam ras petelur dari 403.650 menjadi 393.810 atau mengalami penurunan sebesar 2,44 persen, hal ini antara lain disebabkan terbatasnya ketersediaan bibit (DOC), selain itu harga pakan yang
relative meningkat mengakibatkan menurunnya pendapatan petani sehingga usaha
ayam ras petelur menjadi berkurang. Ayam Ras Pedaging dari 1.125.544
menjadi 1.245.663 atau ada peningkatan 10,67 persen  hal
ini disebabkan oleh bertambahnya peternak ayam pedaging akibat
adanya kemudahan bermitra dengan perusahaan besar.
Ternak kerbau
menurun 18,73 persen dari 7.526 menjadi 6.116, hal ini disebabkan oleh rendahnya produktivitas ternak kerbau
(perkembangbiakannya masih alami, pemeliharaannya masih tradisional, belum
dikembangkannya IB pada kerbau) serta semakin berkurangnya padang penggembalaan
sehingga banyak petani yang beralih usaha ke ternak lain.  Peluang
investasi di subsector peternakan antara lain meliputi; pembangunan rumah
potong ternak, agroindustri berbasisi sapi potong, agroindustri berbasis
unggas, agroindustri pakan ternak dan pembangunan cattle breeding center dalam
rangka penyediaan benih ternak unggul.
Masih
banyak potensi lain yang bisa dikembangkan dikabupaten Lampung Tengah, seperti
pendidikan dan kesehatan. Untuk pengembangan potensi tersebut, Pemerintah
Kabupaten Lampung Tengah lebih menekankan pada prinsip kemitraan dengan dunia
usaha. Pemerintah daerah akan memberikan jaminan iklim yang kondusif bagi
pengembangan investasi, diantaranya melalui upaya memberikan kemudahan dalam
pelayanan perizinan investasi.

 

Memberikan
jaminan kepastian hukum dan keamanan bagi investor dan calon investor, serta
menyediakan informasi yang lengkap kepada investor tentang potensi daerah dan
rencana pengembangannya. Saat ini, di Lampung Tengah terdapat 35 perusahaan
PMDN dengan total investasi Rp4,6 triliun, dan 17 perusahaan modal asing (PMA)
dengan total investasi 2,4 triliun.(Supri/ADVETORIAL).