TERASLAMPUNG.COM — Pemerintah kembali memperpanjang pemberlakukan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) dari 13 September sampai 20 September 2021.
Dalam perpanjangan ini, pemerintah mengatur anak usia 12 tahun dilarang memasuki mal atau pusat belanja. Pemerintah menetapkan syarat bagi pengunjung area perbelanjaan, yaitu minimal vaksin satu kali.
Koordinator Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Jawa-Bali Luhut Binsar Pandjaitan menyatakan sejumlah daerah mengalami penurunan level dari level 4 menjadi 3 karena adanya perbaikan penanganan Covid-19. Salah satu daerah yang telah mengalami penurunan level adalah Bali.
Luhut menerangkan, sejak penerapan PPKM pada 6-13 September, pemerintah mencatat perkembangan kasus nasional yang menunjukkan perbaikan signifikan. Dilihat dari tren penurunan kasus konfirmasi, penyebaran Covid-19 menurun hingga 93,9 persen.
Secara spesifik, kasus konfirmasi di Jawa dan Bali pun turun 96 persen dari titik puncak 15 Juli. Sementara itu, jumlah kasus aktif juga melorot di bawah 100 ribu. “Hari ini 2.577 dengan tingkat kesembuhan 12 ribu lebih,” ujar Luhut.
Meski demikian, Luhut meminta warga tidak menyambut momentum penurunan kasus dengan euforia berlebihan. Sebab, Indonesia masih menghadapi ancaman gelombang Covid-19 dengan munculnya virus-virus corona varian baru. PPKM menjadi cara pemerintah meminimalisir kasus Covid-19.
Luhut mengatakan meskipun situasi COVID membaik, vaksinasi dan protokol kesehatan masih tertinggal juga penggunaan aplikasi PeduliLindungi masih kurang.
Karena itu, pihaknya meminta agar tak terjadi euforia karena di beberapa daerah di Jawa Tengah terjadi peningkatan angka kematian. Dia lalu mengingatkan soal periode penerapan PPKM.
“Kapan PPKM Jawa Bali akan diberlakukan? Pemerintah menegaskan akan terus memberlakukan PPKM level ini di seluruh Jawa-Bali dan melakukan evaluasianya tiap satu minggu guna menekan angka kasus konfirmasi dan tidak mengulang kejadian yang sama di kemudian hari,” kata Luhut lagi.
Menurut Luhut, hal ini akan terus dilakukan agar kenaikan angka kasus COVID-19 tidak terjadi. Dia menuturkan, pemerintah tak mau melakukan kesalahan sebagaimana yang terjadi di negara lain. Dia juga mengatakan akan ada tim yang diturunkan dalam memantau daerah di Jawa-Bali agar kerumunan tidak terjadi.