TERASLAMPUNG.COM —Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengatakan setiap hari dirinya memantau pengendalian kebakaran lahan di Indonesia. Karena luas lahan yang terbakar mencapai puluhan ribu hektare, Presiden Jokowi ingin agar semua elemen bergerak untuk membantu mengatasi kebakaran.
“Untuk pengendalian kebakaran lahan dan hutan ini, pemerintah juga bekerja bersama-sama, all out, kerja sekuat tenaga. “Kita telah menggerakkan satu CN-295 dan tiga Cassa 212, dan kita telah menyebar 200 ton lebih garam untuk datangnya hujan buatan dan pesawat-pesawat yang ada selain di Kalimantan Selatan, Kalimantan Tengah, Kalimantan Barat, juga Sematera Selatan, Jambi dan Riau,” kata Presiden Jokowi saat memberikan pengarahan di hadapan para prajurit Pemadam Kebakaran Lahan dan Hutan, di Desa Guntung Damar, Jalan Lingkar Utara, Kecamatan Landasan Ulin, Kota Banjarbaru, Kalimantan Selatan, Rabu (23/9).
Menurt Presiden Jokowi, pemerintah juga telah menggerakkan 17 helikopter untuk water bombing, menjatuhkan air dari udara dan melalui darat juga telah dikerahkan kekuatan BNBP, Polri, TNI serta masyarakat untuk memadamkan api. Telah diterjunkan juga 2159 prajurit TNI, Polri, dan dari pusat telah didatangkan prajurit tambahan dari Panglima TNI sebanyak 500 orang sehingga totalnya ada 2659.
Kebakaran hutan, menurut Presiden Jokowi, susah dipadamkan sehingga perlu kerja sama semua elemen untuk mengatasinya.
Kepada aparat penegak hukum, khususnya, Presiden Jokowi meminta untuk memberlakukan hukuman yang sama terhadap para pembakar hutan, baik masyarakat biasa maupun perusahaan.
Presiden Jokowi juga meminta menteri Kehutanan dan Lingkungan Hidup untuk mencabut izin perusahaan yang sengaja melakukan pembakaran lahan.
Ada 70 Hot Spot
Danrem 101/Antasari, Kol Inf Muhammad Abduh Ras, saat melakukan pemaparan kepada Presiden, mengungkapkan telah diambil tindakan tegas terhadap para pembakar hutan.
“Ada 142 orang telah diperiksa dan enam orang di antaranya sudah ditetapkan sebagai tersangka dan tujuh perusahaan,” kata Kolonel Abduh Ras.
Danrem juga mengungkapkan di Kalimantan Selatan tercatat ada 1.538 hot spot dan yang telah berhasil dipadamkan 1.460 hot spot. “Jadi masih ada 70 hot spot yang belum bisa dipadamkan,” ungkapnya.
Mendampingi Presiden dalam kunjungannya ini antara Menko Polhukam Luhut B. Pandjaitan, Sekretaris Kabinet (Seskab) Pramono Anung, Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo, Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Willem Rampangilei, Mendikbud Anis Baswedan dan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Siti Nurbaya.