Prevalensi Stunting di Lampung Utara Tinggi, Ini Kata Menko PMK Muhadjir Effendy

Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Indonesia, Muhadjir Effendy, menjelaskan soal prevalensi stunting, di Lampung Utara, Senin (19/6/2023).
Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Indonesia, Muhadjir Effendy, menjelaskan soal prevalensi stunting, di Lampung Utara, Senin (19/6/2023).
Bagikan/Suka/Tweet:

Rahmat/Feaby | Teraslampung.com

Kotabumi–Prevalensi stunting di Lampung Utara mendapat sorotan dari Pemerintah Pusat. Sebab, prevalensi stunting di Lampung Utara pada 2022 masih tinggi yakni di angka 24, 7 persen atau 3,2 persen lebih tinggi dibanding prevalensi stunting  nasional (21,6 persen).

“Angka stunting di Lampung Utara masih tinggi. Angkanya masih di atas rata-rata nasional. Saya sudah minta pak bupati  memberikan perhatian khusus,” kata Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK), Muhadjir Effendy, usai meresmikan gedung rektorat Universitas Muhammadiyah Kotabumi, Lampung Utara, Senin (19/6/2023).

Ketua Pimpinan Pusat Muhammadiyah bidang pendidikan tinggi, penelitian, dan pengembangan periode 2015-2020 itu meminta Pemkab Lampung Utara segera mempercepat pelbagai program penanggulangan stunting.

Menurutnya, program bapak asuh dapat menjadi salah satu solusi.

“Nanti, saya ikut bantu lima anak untuk jadi anak asuh. Saya harapkan, hal ini dapat lebih menggugah kepedulian pihak lainnya untuk melakukan yang sama,” kata dia.

Prevalensi stunting di Indonesia turun dari 24,4% di tahun 2021 menjadi 21,6% pada  2022.

Pada Januari 2023 lalu, Presiden Joko Widodo mengatakan bahwa  stunting bukan hanya urusan tinggi badan, tetapi yang paling berbahaya adalah rendahnya kemampuan anak untuk belajar, keterbelakangan mental, dan yang ketiga munculnya penyakit-penyakit kronis.

Jokowi menargetkan pada 2024 prevalensi stunting secara nasional sebesar 14%. Kalau mau mengejar penurunan stunting hingga 14%, artinya dua tahun berturut-turut harus bisa menurunkan prevalensi stunting sebesar  3,8%.

Kedatangan Menko PMK ini ke Lampung Utara untuk meresmikan gedung rektorat Universitas Muhammadiyah Kotabumi. Pembangunan gedung itu menelan biaya sekitar Rp12-an miliar.

Stunting adalah pendek atau sangat pendek berdasarkan panjang / tinggi badan menurut usia yang kurang dari -2 standar deviasi (SD) pada kurva pertumbuhan WHO yang terjadi dikarenakan kondisi irreversibel. Hal itu disebabkan asupan nutrisi yang tidak adekuat dan/atau infeksi berulang / kronis yang terjadi dalam 1000 HPK.