TERASLAMPUNG.COM — Komjen. Pol. Drs. H.M. Tito Karnavian, M.A., Ph.D. lahir di Palembang, Sumatera Selatan, 26 Oktober 1964. Kariernya di lembaga bayangkara negara termasuk cemerlang.
Tito termasuk polisi yang mendapat kenaikan pangkat luar biasa saat tergabung dalam tim Bareskrim, yang melumpuhkan teroris Dr Azahari dan kelompoknya di Batu, Malang, Jawa Timur, 9 November 2005. Ia mendapat penghargaan dari Kapolri saat itu, Jenderal Sutanto bersama dengan para kompatriotnya, Idham Azis, Petrus Reinhard Golose, serta Rycko Amelza Dahniel, dkk.
Karier Tito melejit saat ia masih berpangkat Komisaris Besar Polisi (Kombes Pol) dan bergabung dengan tim untuk membongkar jaringan teroris pimpinan Noordin M Top.
Karena dinilai berhasil dalam operasi itu, Kombes Pol. H.M.Tito Karnavian dinaikkaan pangkatnya dengan bintang satu di pundaknya (Brigadir Jenderal Polisi). Jabatan Tito pun naik menjadi Kepala Densus 88 Antiteror Mabes Polri menggantikan Komjen Pol. Saud Usman Nasution, yang menjabat Direktur I Keamanan dan Transnasional Bareskrim Mabes Polri.
Sempat menjadi Kapolda Papua dan Kapolda Metro Jaya, pada melalui TR Kapolri Jenderal Badrodin Haiti oada 14 Maret 2016 Komjen Pol. Tito Karnavian diangkat menjadi Kepala Badan Nasional Penanggulangan Terorisme menggantikan Komjen. Pol. Saud Usman Nasution yang memasuki masa pensiun.
Karier cemerlang itu memosisikaan Komjen Pol Tito Karnavian sebagai alumni AKABRI Kepolisian angkatan 1987 pertama yang menembus pangkat jenderal bintang tiga.
Tito melanjutkan pendidikan Akabri lulus tahun 1987. Dia adalah penerima bintang Adhi Makayasa sebagai lulusan Akpol terbaik angkatan 1987. Tito menyelesaikan pendidikan di University of Exeter di Inggris tahun 1993 dan meraih gelar MA dalam bidang Police Studies, dan menyelesaikan pendidikan di Perguruan Tinggi Ilmu Kepolisian (PTIK) di Jakarta tahun 1996 dan meraih S-1 dalam bidang Ilmu Kepolisian dan mendapatkan Bintang Wiyata Cendekia sebagai lulusan terbaik PTIK.
Tito Karnavian juga menyelesaikan pendidikan di Massey University Auckland di Selandia Baru tahun 1998 dalam bidang Strategic Studies, dan mengikuti pendidikan di Rajaratnam School of International Studies, Nanyang Technological University, Singapura, tahun 2008 sebagai kandidat PhD dalam bidang Strategic Studies. Maret 2013 ia menyelesaikan PhDnya dengan nilai excellent.
Penangkapan Tommy Soeharto
Sebelum bersama Tim Bareskrim Mabes Polri berhasil mengungkapa kasus terorisme, nama Tito mulai tampak cemerlang ketika memimpin Tim Kobra untuk menangkap Hutomo Mandala Putra alias Tommy Soeharto, putra (mantan) Presiden Soeharto dalam kasus pembunuhan hakim agung Syafiudin. Berkat sukses menangkap Tommy, Tito termasuk polisi yang mendapat kenaikan pangkat luar biasa.
Pada 2004, ketika Densus 88 Antiteror Polda Metro Jaya dibentuk untuk membongkar jaringan terorisme di Indonesia, Tito yang saat itu menjabat Ajun Komisaris Besar (AKBP) memimpin tim yang terdiri dari 75 personel. Unit antiteror ini dibentuk oleh Kapolda Metro Jaya (waktu itu) Irjen Firman Gani.
Tito juga termasuk polisi yang mendapat kenaikan pangkat luar biasa saat tergabung dalam tim Densus 88 Antiteror, yang melumpuhkan teroris Azahari Husin dan kelompoknya di Batu, Malang, Jawa Timur, 9 November 2005. Ia turut mendapatkan kenaikan pangkat luar biasa menjadi Kombes Pol.
Bersama Densus 88 Antiteror Tito juga berhasil menangkap puluhan tersangka yang masuk dalam DPO di Kecamatan Poso Kota, 2 Januari 2007. Tito dan sejumlah perwira Polri lainnya juga sukses membongkar konflik Poso dan meringkus orang-orang yang terlibat di balik konflik tersebut.
Tito termasuk perwira yang bergabung dalam tim penumpasan jaringan terorisme pimpinan Noordin Mohammad Top tahun 2009.
Kapolda Papua
Selanjutnyaa, pada 3 September 2012 Tito diangkat menjadi Kapolda Papua menggantikan pejabat lama, Inspektur Jenderal Bigman Lumban Tobing. Namun, secara resmi baru aktif pada 27 September 2012.
Pada 16 Juli 2014 Tito menempati jabatan baru sebagai Asrena (Asisten Kapolri Bidang Perencanaan Umum dan Anggaran. Tito menempati pos yang sebelumnya dipegang oleh Irjen Pol Sulistyo Ishak, yang mengakhiri jabatannya di Polri karena telah purna tugas.
Pada Juni 2015, posisi Tito bergeser menjadi Kapolda Metro Jaya menggantikan Irjen Pol Unggung Cahyono. Unggung selanjutnya menjabat sebagai Asisten Operasi Kapolri.
Selama menjadi Kapolda Metro Jaya, salah satu kasus besar yang dihadapi Tito yaitu teror bom dan penembakan di pusat perbelanjaan Sarinah, Jakarta Pusat pada awal Januari 2016. Dengan pengalamannya yang mendalam soal terorisme, tak kurang dari 5 jam Ibukota sudah kembali dikuasai dan kondusif dan 7 tersangka sudah tertangkap.
Pada 14 Maret 2016 Komjen Tito Karnavian diangkat menjadi Kepala Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT), menggantikan Komjen (Pol) Usman Saud Nasution yang memasuki masa pensiun. Secara otomatis pangkatnya dianikkan menjadi bintang tiga atau Komisaris Jenderal Polisi. Penyesuaian Kepangkatan.
Riwayat Pendidikan
- SD di Palembang (1976)
- SMP di Palembang (1980)
- SMA Negeri 2 Palembang (1983)
- Akademi Kepolisian (1987); Penerima bintang Adhi Makayasa sebagai lulusan Akpol terbaik.
- Master of Arts (M.A.) in Police Studies, University of Exeter, UK (1993)
- Perguruan Tinggi Ilmu Kepolisian (PTIK) (1996); Penerima bintang Wiyata Cendekia sebagai lulusan PTIK terbaik
- Royal New Zealand Air Force Command & Staff College, Auckland, New Zealand (Sesko) (1998)
- Bachelor of Arts (B.A.) in Strategic Studies, Massey University, New Zealand (1998)
- Sespim Pol, Lembang (2000)
- Lemhannas RI PPSA XVII (2011) penerima Bintang Seroja sebagai peserta Lemhanas terbaik.
- Ph.D in Strategic Studies with interest on Terrorism and Islamist Radicalization at S. Rajaratnam School of International Studies, Nanyang Technological University, Singapore (magna cum laude) (2013)
Kursus
- Advanced English Course, The British Council, Jakarta, Indonesia (1991)
- Management of Serious Crimes (MOSC), AFP College, Canberra, Australia (2000)
- Post Blast Investigation Course, Louisiana Police Academy, Batonrouge, USA (2001)
- Anti Terrorism Course, British High Commissioner, Singapore (2005)
- Maritime Security Conference and Course, Kuala Lumpur, Malaysia (2006)
- National Tactical Officers Association (NTOA) Conference and Course, Los Angeles, USA (2006)
- Short Course on Radicalisation by Australian Foreign Affairs and Trade, Sydney, Australia (2010)
- Gold Command Crisis Management Course, Bramshill Police Institute, UK (2010)
Tanda Pangkat
- Inspektur Polisi Dua (1987)
- Inspektur Polisi Satu (1990)
- Ajun Komisaris Polisi (1993)
- Komisaris Polisi (1997)
- Ajun Komisaris Besar Polisi (2001)
- Komisaris Besar Polisi (2005)
- Brigadir Jenderal Polisi (2010)
- Inspektur Jenderal Polisi (2012)
- Komisaris Jenderal Polisi (2016)
Riwayat Jabatan
- Perwira Samapta Polres Metro Jakarta Pusat (1987)
- Kanit Jatanras Reserse Polres Metro Jakarta Pusat (1987–1991)
- Wakapolsek Metro Senen Polres Metro Jakarta Pusat (1991–1992)
- Wakapolsek Metro Sawah Besar Polres Metro Jakarta Pusat
- Sespri Kapolda Metro Jaya (1996)
- Kapolsek Metro Cempaka Putih Polres Metro Jakarta Pusat (1996–1997)
- Sespri Kapolri (1997–1999)
- Kasat Serse Ekonomi Reserse Polda Metro Jaya (1999–2000)
- Kasat Serse Umum Reserse Polda Metro Jaya (2000–2002)
- Kasat Serse Tipiter Reserse Polda Sulawesi Selatan (2002)
- Koorsespri Kapolda Metro Jaya (2002 – 2003)
- Kasat Serse Keamanan Negara Reserse Polda Metro Jaya (2003 – 2005)
- Kaden 88 Anti Teror Polda Metro Jaya (2004 – 2005)
- Kapolres Serang Polda Banten (2005)
- Kasubden Bantuan Densus 88 Anti Teror Polri (2005)
- Kasubden Penindak Densus 88 Anti Teror Polri (2006)
- Kasubden Intelijen Densus 88 Anti Teror Polri (2006 – 2009)
- Kadensus 88 Anti Teror Polri (2009-2010)
- Deputi Penindakan dan Pembinaan Kemampuan Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) (2011-21 Sept 2012)
- Kapolda Papua (21 Sept 2012-16 Juli 2014)
- Asrena Polri (16 Juli 2014-12 Juni 2015)
- Kapolda Metro Jaya (12 Juni 2015-16 Maret 2016)
- Kepala Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) (16 Maret 2016-sekarang)
Tanda Kehormatan
- Bintang Adhi Makayasa (lulusan terbaik Akpol) (1987)
- Bintang Wiyata Cendekia (lulusan terbaik Perguruan Tinggi Ilmu Kepolisian Jakarta) (1996)
- Kenaikan Pangkat Luar Biasa Mayor ke Ajun Komisaris Besar (2001)
- Kenaikan Pangkat Luar Biasa Ajun Komisaris Besar ke Komisaris Besar (2005)
- Penghargaan memimpin operasi anti teror di daerah konflik Poso Sulawesi Tengah (2007)
- Kenaikan Pangkat Luar Biasa Komisaris Besar ke Brigadir Jenderal (2009)
- Kenaikan Pangkat Luar Biasa Brigadir Jenderal ke Inspektur Jenderal (2011) (Penyesuaian kepangkatan BNPT)
- Bintang Seroja Lulusan Terbaik Lemhanas PPSA 17 (2011)
- Bintang Bhayangkara Nararya
- Bintang Bhayangkara Pratama
- Satyalencana Kesetiaan 8 Tahun
- Satyalencana Kesetiaan 16 Tahun
- Satyalencana Kesetiaan 24 Tahun
- Satyalencana Dwidaya Sistha
- Satyalencana Ksatria Tamtama
- Satyalencana Bhakti Nusa
- Satyalencana Darma Nusa
- Satyalencana Bhakti Buana
- Satyalencana Jana Utama
- Satyalencana Santi Dharma
- Satyalencana Karya Bakti
- Satyalencana Seroja
- Satyalencana Dharma Phala
- Satya Lencana Nararia
- Satya Lencana UN Mission
The United Nation Medal (PBB)
Kasus Menonjol yang Ditangani
- Bulogate (Korupsi 1999)
- Bom Kedubes Filipina, Jakarta (2000)
- Bom Bursa Efek Jakarta, Jakarta (2001)
- Bom Malam Natal Jakarta (2001)
- Bom Plaza Atrium – Senen –Jakarta Pusat (2001)
- Pembunuhan Hakim Agung Safiudin Kartasasmita, Jakarta (2001)
- Bom Makassar, Sulawesi Selatan (2002)
- Bom di gedung MPR/DPR – Jakarta (2003)
- Bom bandara internasional Sukarno Hatta Jakarta (2003)
- Bom J.W. Mariott, Jakarta (2003)
- Pembunuhan direktur PT. ASABA oleh kelompok Gunawan Santosa (2004)
- Bom Cimanggis Depok (2004)
- Bom Kedubes Australia Jakarta (2004)
- Bom Bali II (2005)
- Mutilasi 3 siswi di Poso, Sulawesi Tengah (2006)
- Bom Pasar Tentena, Poso, Sulawesi Tengah (2005)
- Mutilasi Kepala Desa Pinedapa, Poso, Sulawesi Tengah (2006)
- Penanganan Konflik Demo Mahasiswa USU dengan DPRD Sumut (2008)
- Bom Hotel Ritz Carlton dan JW Marriott, Jakarta (2009)
- Operasi pengungkapan latihan paramiliter teroris di Aceh (2010)
- Operasi pengungkapan perampokan bersenjata CIMB bank Medan (2010)
- Operasi pengungkapan Bom Bunuh Diri di Polres Cirebon Kota (2011)
- Operasi Pengungkapan Bom Buku dan Parsel di Jakarta (2011)
- Operasi Pengungkapan Terorisme Penembakan dan Bom di Aceh (2012)
- Penanganan berbagai konflik separatis di Papua (2012-2014)
- Penanganan secara fektif dan efisien terhadap Bom Bunuh Diri di Sarinah Building, Thamrin, Jakarta Pusat (2016)Buku
- Indonesian Top Secret: Membongkar Konflik Poso, Gramedia, Jakarta, 2008.
- “Regional Fraternity: Collaboration between Violent Groups in Indonesia and the Philippines”, Bab dalam buku Terrorism in South and Southeast Asia in the Coming Decade, ISEAS, Singapura, 2009.
- Bhayangkara di Bumi Cenderawasih, ISPI Strategic Series, Jakarta, 2013.
- Explaining Islamist Insurgencies, Imperial College, London, 2014.
TL/wikipedia.org/dbs