Dalam beberapa hari terakhir beredar foto ‘ROYAL SIGOKH’ yang menggambarkan seorang perempuan peserta Miss Grand International mengenakan sigokh dengan paha yang terbuka. Hal itu mengabaikan nilai nilai yang dijunjung tinggi masyarakat adat Lampung. Sebab sigokh merupakan simbol yang penting bagi masyarakat adat Lampung.
Berkaitan dengan hal itu, saya:
Nama : ANSHORI DJAUSAL gelar Suntan Guru Sipahit Lidah
Kedudukan : Ketua Umum Lembaga Musyawarah Masyarakat Adat ‘Gunom Ragom’ Marga Bungamayang Sungkay, Lampung,
menyatakan protes keras dan keberatan atas pemakaian simbol adat Lampung tersebut, termasuk dalam bentuk foto dan penyebarluasannya di media umum dan media sosial.
Kepada pihak yang melakukannya kami minta untuk bertanggung jawab dan meminta maaf secara terbuka.
Selanjutnya, memajukan kebudayaan bangsa adalah kewajiban kita bersama namun tidak boleh mangabaikan rasa hormat dan penghargaan terhadap kebudayaan itu sendiri.
Mengorbankan niat yang begitu baik untuk memperkenalkan seni budaya kita, khususnya sigogh dan tapis dengan tayangan paha tersebut sangat tidak sepadan dan sangat disayangkan.
Permintaan maaf ini penting untuk dapat kembali bersama memajukan kebudayaan bangsa dengan gembira!
Tabik puun,
15 oktober 2016
Atas nama masyarakat Adat Pepadun
LMMA GUNOM RAGOM, BUNGAMAYANG SUNGKAY; LAMPUNG
ANSHORI DJAUSAL (Gelar Suntan Guru Sipahit Lidah)