TERASLAMPUNG.COM–Perusahaan peternakan sapi potong PT. Juang Jaya Abdi Alam (JJAA) bekerjasama dengan Perhimpunan Dokter Hewan Indonesia (PDHI) Lampung, Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan (Disnakkeswan) Provinsi Lampung dan Kabupaten Lampung Selatan, memberikan penyuluhan kesehatan hewan melalui vaksinasi gratis ternak sapi milik warga 10 desa di Kecamatan Sidomulyo, Lampung Selatan.
Penyuluhan kesehatan hewan tersebut meliputi Komunikasi, Informasi dan Edukasi (KIE), vaksinasi PMK (Penyakit Mulut dan Kuku) dan LSD (Lumpy Skin Disease) penyakit kulit berbenjol atau penyakit lato-lato. Kegiatan ini berlangsung di Aula Kantor Desa Budidaya, Kecamatan Sidomulyo, Lampung Selatan, Jumat (8/11/2024) siang.
Manager PT. Juang Jaya Abdi Alam (JJAA), Drh. Neny Santi Jelita mengatakan, vaksinasi ternak gratis yang disalurkan perusahaan PT.JJAA ini, bertujuan untuk mencegah hewan ternak terjangkit PMK dan LSD atau atau penyakit kulit berbenjol. Selain itu juga, vaksinasi ini sebagai bentuk kepedulian dari perusahaan terhadap masyarakat sekitar yang berkecimpung bidang yang sama (peternakan).
“Program vaksinasi ini, sebagai salah satu program bentuk penyaluran CSR PT.JJAA untuk warga sekitar. Kami memfasilitasi vaksinasi hewan ternak milik warga khususnya sapi, tapi kami juga fasilitasi vaksinasi untuk hewan lainnya seperti kambing dan domba,”kata Neny dalam keterangannya, Jumat (8/11/2024).
Vaksinasi ternak ini, kata Neny, merupakan upaya perusahaan PT.JJAA dan para peternak lokal warga sekitar untuk mencegah penularan virus PMK dan LSD.
“Secara serentak PT.JJAA memberikan vaksinasi gratis terhadap ratusan hewan ternak milik warga di beberapa desa yang ada di Kecamatan Sidomulyo, Lampung Selatan,”ujarnya.
Beberapa desa yang mendapatkan vaksinasi ternak secara gratis itu antara lain adalah Desa Sukabanjar, Banjarsuri, Suak, Siringjaha, Budidaya, Kota dalam, Sukamaju, Seloretno, Talangbaru dan Campang Tiga.
Dengan adanya program vaksinasi gratis ini, lanjut Neny, harapannya dapat menjaga ternak sapi milik warga desa sekitar lingkungan PT.JJAA tetap sehat dan tidak terkena penyakit PMK dan LSD.
Menurutnya, sampai saat ini belum ada obat untuk penyakit PMK dan LSD, oleh karena itu maka perlu dilakukan pencegahan agar hewan ternak tidak terjangkit virus penyakit tersebut.
“Vaksinasi ini dilakukan secara rutin, yakni satu hinga dua kali setahun. Berdasarkan data yang sudah diferivikasi (kumpulkan) oleh pihaknya, ada sekitar 2.000-an lebih ternak sapi milik warga berada di sekitar perusahaan PT.JJAA,”ungkapnya.
Ia menambahkan, dalam setiap tahunnya, presentase vaksinasi ternak mengalami peningkatan. Pada tahun 2023, ternak yang mendapat vaksinasi sekitar 33 persen dan pada awal tahun 2024 naik menjadi 50 persen. Harapannya, program vaksinasi ini bisa terealisasi mencapai 70 persen.
“Warga yang ternak sapinya bersedia divaksinasi, akan diberikan vitamin dan obat cacing secara gratis. Mudah-mudahan, bisa mencapai 100 persen ternak milik warga yang bisa divaksinasi,”pungkasnya.
Salah satu peternak, Subagio (49) mengucapkan terima kasih kepada pihak pihak perusahaan PT.JJAA atas bantuan CSR berupa vaksinasi PMK dan LSD secara gratis untuk ternak sapi miliknya, dan ratusan ternak sapi milik masyarakat sekitar perusahaan agar menjadi kebal terhadap paparan virus penyakit tersebut.
“Untuk programnya itu, ada vaksinasi ternak PMK dan LDS. Alhamdulilah, sangat terbantu sekali dengan adanya bantuan CSR vaksinasi ternak dari PT.JJAA ini. Mudah-mudahan ternak sapi milik kami (warga), bisa lebih sehat,”ucapnya.
Dikauinya, bahwa sudah beberapa tahun terakhir belakangan ini, pihak perusahaan sapi potong PT.JJAA ini selalu memberikan vaksinasi secara gratis untuk ternak milik warga.
Terkait kendala vaksinasi, kata Bagio, bahwa kendalanya itu yakni masyarakat pemilik ternak itu sendiri, dikarenakan masyarakat belum memahami secara gamblang mengenai vaksinasi untuk ternak tersebut.
“Kendalanya itu karena mereka (masyarakat) belum paham apa itu vaksinasi ternak, sehingga sebagian dari mereka menolak ternaknya divaksin. Ya namanya masyarakat awam, takut kalau sapinya divaksin nanti alami kematian,”kata dia.
Menurutnya, dampak dari vaksin ini bisa dikatakan resikonya sangat kecil atau bahkan bisa dibilang tidak ada, karena ini program yang diberikan untuk sapi yang sehat.
Zai I Teraslampung.com