Bisnis  

PT XL Axiata Tbk Angkat Direktur Baru

Pimpinan PT XL Axiata (dari kiri ke kanan): Direktur & Chief Finance Officer XL - Mohamed Adlan bin Ahmad Tajudin, Director & Chief Strategic Transformation Officer XL - Willem Lucas Timmermans, Presiden Direktur & CEO XL - Dian Siswarini, Direktur/ Chief Service Management Officer XL - Yessie D. Yosetya , Direktur & Chief Digital Service Officer XL - Ongki Kurniawan
Pimpinan PT XL Axiata (dari kiri ke kanan): Direktur & Chief Finance Officer XL - Mohamed Adlan bin Ahmad Tajudin, Director & Chief Strategic Transformation Officer XL - Willem Lucas Timmermans, Presiden Direktur & CEO XL - Dian Siswarini, Direktur/ Chief Service Management Officer XL - Yessie D. Yosetya , Direktur & Chief Digital Service Officer XL - Ongki Kurniawan
Bagikan/Suka/Tweet:

Teraslampung.com —  Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) Tahunan dan Luar Biasa PT XL Axiata Tbk (XL) antara lain telah menetapkan pengangkatan Direktur baru dan penerbitan saham baru. Yessie D. Yosetya yang telah berkarir selama kurang lebih 11 tahun di XL.

Yessie sebelumnya telah menduduki jabatan sebagai Chief Service Management Officer, dan akan menduduki jabatan sebagai Direktur Independen/Chief Service Management Officer terhitung sejak ditutupnya rapat ini, sampai dengan berakhirnya periode jabatan anggota Direksi Perseroan pada penutupan Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan pada tahun 2019.

“Pengangkatan Ibu Yessie sebagai Direktur Independen sudah sangat tepat. Beliau memiliki semua persyaratan untuk menjabat sebagai seorang Direktur, selain juga dedikasi yang tinggi terhadap XL. Secara profesional, beliau juga telah menunjukkan kapasitasnya sebagai pemimpin yang mampu secara cakap membawa organisasi dalam menghadapi tantangan industri telekomunikasi dan digital yang tidak ringan,” kata Presiden Direktur XL, Dian Siswarini, Kamis (10/3/2016).

Rapat Tahunan antara lain juga menyetujui dan menerima mengenai Laporan Tahunan Direksi Perseroan mengenai kegiatan dan jalannya Perseroan, termasuk namun tidak terbatas pada hasil-hasil yang telah dicapai selama tahun buku yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2015; juga atas Laporan Tugas Pengawasan Dewan Komisaris, serta memberikan persetujuan dan pengesahan atas Laporan Keuangan Konsolidasian Perseroan untuk tahun buku, yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2015 dan telah diaudit oleh Kantor Akuntan Publik Tanudiredja, Wibisana Rintis & Rekan.

Selanjutnya, rapat juga menyetujui untuk tidak menyisihkan cadangan untuk tahun buku yang berakhir 31 Desember 2015, dengan mengacu kepada rugi usaha dan Pasal 70 UU No 40 Tahun 2007. Rapat pun menyetujui seluruh normalized net profit untuk dijadikan laba ditahan, karena tidak signifikannya nilai tersebut untuk dijadikan dividen perlembar saham dengan mengacu kepada kebijakan Dividen Perseroan dan besaran nilai laba tahun berjalan setelah penyesuaian (normalized net profit) yang telah dibukukan Perseroan.

Susunan anggota Dewan Komisaris dan anggota Direksi Perseroan PT XL Axiata Tbk, terhitung sejak ditutupnya rapat sampai dengan berakhirnya masa jabatan anggota Direksi dan Dewan Komisaris Perseroan pada penutupan Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan pada tahun 2019, adalah sebagai berikut:

Dewan Komisaris Presiden Komisaris: YBhg Tan Sri Dato’ Insinyur Muhammad Radzi bin Haji Mansor Komisaris: YBhg Dato’ Sri Jamaludin bin Ibrahim, Azran Osman-Rani, Chari TVT, DR. M. Chatib Basri Komisaris Independen: Peter J. Chambers, Yasmin Stamboel Wirjawan

Direksi Presiden Direktur: Dian Siswarini Direktur: Willem Lucas Timmermans, Mohamed Adlan bin Ahmad Tajudin, Ongki Kurniawan Direktur Independen: Yessie D. Yosetya.

Sementara itu, Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa antara lain memutuskan, menyetujui rencana Penambahan Modal Dengan Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (HMETD) melalui Mekanisme Penawaran Umum Terbatas II, berdasarkan Peraturan OJK No.32/POJK.04/2015 tentang Penambahan Modal Perusahaan Terbuka Dengan Memberikan Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu, sebanyak-banyaknya 2.750.000.000 (dua miliar tujuh ratus lima puluh juta) Saham Biasa Atas Nama dengan nilai nominal Rp100 (seratus Rupiah) persaham.

Rapat juga menyetujui rencana Axiata Investments (Indonesia) Sdn. Bhd. (“Axiata”) untuk mengambil bagian atas Saham Baru, yang akan dikeluarkan oleh Perseroan dalam rangka Penawaran Umum Terbatas II serta menggunakan hak tagihnya kepada Perseroan berdasarkan Perjanjian Pinjaman tertanggal 10 Maret 2014; sebagaimana diubah dan dialihkan dari waktu ke waktu (“Perjanjian Pinjaman”) sebagai kompensasi setoran modal atas Saham Baru yang akan dikeluarkan oleh Perseroan tersebut, dan untuk itu akan menghapus kewajiban Perseroan terhadap Axiata atas jumlah utang tertentu berdasarkan Perjanjian Pinjaman.

Selanjutnya, jumlah dana yang akan diterima sehubungan dengan Penambahan Modal Dengan HMETD ini, seluruhnya akan digunakan seluruhnya untuk pembayaran atas utang Perseroan kepada Axiata selaku pemegang saham Perseroan. Setiap kelebihan dana yang diperoleh dari Penawaran Umum Terbatas II, jika ada, akan digunakan untuk modal kerja Perseroan.

Kemudian, juga disetujui oleh Rapat, rencana Perseroan untuk menjalankan Program LTI (Long Term Incentive) 2016 – 2020 melalui penambahan modal Perseroan tanpa memberikan Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (HMETD), dengan mengeluarkan sebanyak-banyaknya 265.000.000 (dua ratus enam puluh lima juta) lembar saham baru, dengan berdasarkan ketentuan Peraturan Otoritas Jasa Keuangan Nomor 38/POJK.04/2014 tentang Penambahan Modal Perusahaan Terbuka Tanpa Memberikan Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu.

Hasil Positif

Sementara itu, pada sesi Paparan Publik (Public Exposure), Dian Siswarini memaparkan, pencapaian bisnis XL sepanjang 2015 yang memperlihatkan hasil positif. Hal ini ditandai dengan antara lain ARPU pelanggan yang terus meningkat, serta trafik data yang tumbuh signifikan lebih dari 35% pada kuartal 4 2015.

Pada distribusi modern terlihat perkembangannya, dimana pada kuartal IV 2015, tingkat reload (isi ulang pulsa) mencapai 42%, meningkat cukup signifikan dibandingkan pada kuartal I 2015 yang hanya sebesar 28%. Sementara itu, tingkat penetrasi smartphone di pelanggan XL juga meningkat, dimana pada triwulan terakhir tahun lalu telah mencapai 42% pelanggan.

Pendapatan perseroan tetap tumbuh dan peningkatan terbesar dilihat pada EBITDA dan profitabilitas. Pada sisi pendapatan, XL juga berhasil mencetak pertumbuhan secara beruntun untuk tiga kuartal terakhir 2015. Pertumbuhan beruntun juga terjadi pada EBITDA dan EBITDA marjin.

Pencapaian XL pada 2015 juga menunjukkan secara jelas kontribusi signifikan layanan data terhadap pertumbuhan pendapatan. Hal ini terlihat dari trafik data yang meningkat sebesar 54% di tahun 2015 dibanding tahun sebelumnya. Hal ini juga mendorong meningkatnya pendapatan layanan data sebesar 14% di tahun 2015 dibanding tahun lalu. Peningkatan ini adalah yang terbesar dibandingkan layanan lainnya. Dilihat dari komposisi pendapatan layanan seluler, pendapatan dari layanan data meningkat menjadi 32% dari jumlah pendapatan seluler.

Dari sisi infrastruktur, XL berkomitmen terus menjaga dan meningkatkan kualitas jaringan. Hingga akhir 2015, XL telah memiliki 58.879 BTS, meningkat 13% dari tahun sebelumnya. Jangkauan jaringan XL juga semakin luas, dimana lebih dari 92% untuk layanan 2G, dan lebih dari 50% untuk layanan 3G. XL juga terus menjalankan program modernisasi secara berkelanjutan dengan meningkatkan kualitas jaringan 2G dan 3G di seluruh Indonesia untuk meningkatkan kecepatan jaringan, kapasitas, dan efisiensi energi yang lebih baik.

Untuk menopang layanan 4G LTE pada spektrum 1800 MHz yang telah diluncurkan secara komersial pada November 2015, XL telah membangun sebanyak 3.134 BTS 4G per akhir tahun 2015. Layanan internet cepat ini tersebar di lebih dari 35 kota di Indonesia.

Dari sisi pengelolaan keuangan, seiring dengan transformasi, manajemen XL juga secara proaktif menjalankan rencana yang jelas dan konkret dalam memperkuat posisi keuangan perusahaan melalui rangkaian program inisiatif “Balance Sheet Management”.

Program ini mencakup percepatan pelunasan dan konversi hutang ke mata uang Rupiah senilai USD590 juta. Langkah ini merupakan bagian dari upaya XL untuk melunasi semua portofolio hutang dalam US Dollar yang tidak disertai fasilitas lindung nilai.

Selanjutnya, XL juga menjalankan monetisasi aset. Untuk hal ini, XL telah mengumumkan bahwa perseroan sudah menjalankan proses tender untuk menjual menara telekomunikasi. Langkah berikutnya, XL juga telah mengumumkan rencana untuk melakukan penerbitan saham baru (rights issue), guna menggalang dana yang akan digunakan untuk membayar kembali pinjaman dari pemegang saham sebesar USD500 juta.

kabarmedan.com