Puisi  

Puisi “Swara Masuna” Karya Penyair Riau Juara Krakatau Award 2019

Gunung Anak Krakatau (Dadan Bahtera)
Bagikan/Suka/Tweet:

TERASLAMPUNG.COM —  Puisi “Swara Masnuna” karya Eko Ragil Arrahman terpilih sebagai juara pada  Lomba Cipta Puisi Tingkat Nasional Krakatau Award 2019. Puisi tersebut menyisihkan 141 puisi lain yang dikirim para peserta lomba ke panitia.

Dewan juri terdiri Isbedy Stiawan ZS (ketua), dan dua anggotanya Arief Joko Wicaksono (Jakarta) dan Syaiful Irba Tanpaka, sepakat bahwa puisi “Swara Masnuna” sebagai juara pertama dari nomine yang dijagokan masing-masing juri.

Isbedy mewakili rekan juri menjelaskan, meskipun jumlah peserta turun dibanding tahun lalu tetapi  kualitas karya puisi yang masuk sangat menggembirakan.

“Terutama penyair yang sudah memiliki jam terbang dan nama, puisinya bagus. Namun, kalau dicermati terasa nama-nama terutama objek wisata ataupun lainnya yang ada di Lampung, terkesan tempelan. Jika diubah jadi destinasi wisata daerah lain, ya bisa juga. Ini sama dengan menulis puisi di luar negeri, tapi auranya masih terasa di Indonesia atau tempat lain,” katanya.

Dia mencontohkan, ada puisi yang bicara pantai di Lampung. Andai nama pantai itu diganti dengan Kuta atau pantai lain, ya bisa sesuai juga.

Itu sebabnya, juri memilih puisi-puisi yang spisifik dengan kelampungan, dengan bersandar pada tema yang ditetapkan panitia.

Isbedy juga menyinggung puisi yang berdasar dari legenda. Tetapi ada legenda yang hampir menyerupai di setiap daerah di Nusantara.

Hal sama diakui Syaiful Irba Tanpaka. Dia melihat bahwa puisi yang masuk sudah tepat dengan standard puisi yang baik.

“Tetapi, ya itu, hampir rata-rata saat mengaitkan dan menghubungkan destinasi di Lampung, hanya tempelan atau dipas-paskan supaya terucap dalam puisi. Jadi bagai deretan nama-nama,” ujar penyair Lampung yang juga kepala seksi di Dinas Pariwisata Provinsi Lampung.

Selanjutnya juri menetapka juara kedua adalah “Sajak Mekhanai kepada Muli” karya Marhalim Zaini (Riau), dan duduk di kursi ketiga ialah “Syair Lampung Sakti” karya Budi Saputra (Sumatera Barat).

Kemudian harapan I-III berurutan, yakni “Pukau Krakatau” (Sukoso DM, Jawa Tengah), “Perempuan Pelantun Dadi” (Robi Akbar, Lampung), dan “Kelekup Gangsa” (Adenar Dirham, DI Yogyakarta).

Keenam puisi pemenang tersebut akan dibukukan dalam antologi puisi “Swara Masnuna” bersama 44 nomine puisi lainnya.

Pemenang akan diundang Dinas Pariwisata Provinsi Lampung sekaligus Panitia Festival Krakatau untuk menerima hadiah. “Nanti pihak panitia akan menyurati 3 juara,” imbuh Syaiful.

Sementara Kabid Kelembagaan Dispar Lampung Linda Libiyanti Sumadewi, selaku koordinator kegiatan, mengucapkan terima kasih atas apresiasi masyrakat Indonesia terhadap pariwisata dan seni budaya Lampung melalui karya puisi peserta.