Puluhan Pedagang Sayuran Jadi Korban Kawanan Perampok Bersenjata Api

Bagikan/Suka/Tweet:

Feaby/Teraslampung.com

Ilustrasi

Kotabumi–‎Puluhan pedagang sayuran dan ikan menjadi korban perampokan saat melintas di Jalan Subik tepatnya di daerah perbatasan Desa Negla Sari – Desa Kinciran, Abung Tengah, Lampung Utara, Rabu (3/2) sekitar pukul 04:30 WIB.

Kawanan penjahat jalanan lengkap dengan senjata api rakitan dan berbagai jenis senjata tajam ini memberhentikan ‎sedikitnya 15 mobil yang dikendarai para pedagang setelah sebelumnya menutup akses jalan dengan batang pohon berdiameter 60 cm.

“Kejadiannya abis azan ‎subuh di daerah Simpang Kinciran, Abung Tengah. Mereka sengaja menaruh batang pohon agar mobil enggak bisa lewat,” kata Elba (24), salah seorang korban perampokan, saat ditemui di kediamannya di RT I/LK V, Kota Alam, Rabu (3/2).

Elba menceritakan, akibat batang pohon tersebut, mobil – mobil para pedagang ikan, sayuran, dan sejenisnya yang ingin menuju pasar Subik tak bisa lewat. Bahkan, satu mobil terdepan sempat menabrak batang pohon yang diletakan para komplotan penjahat hingga ringsek. Supir berikut penumpang mobil pertama langsung dikuras hartanya oleh para pelaku yang berjumlah 6 orang yang menggenggam senjata api dan berbagai jenis senjata tajam lainnya. Aksi mereka kemudian berlanjut hingga mobil yang ditumpangi Elba dan kakaknya beserta dua rekannya melintas di jalan tersebut serta mobil – mobil lainnya.

Saat itu, laju mobil yang disupiri kakak Elba sedikit melambat karena curiga melihat ada tiga mobil yang berjejer di pinggir jalan. Sejurus kemudian, para pelaku melompat ke luar dari semak – semak lengkap dengan senjata api dan senjata tajam di tangan mereka. Para pelaku langsung menodongkan senjata api dan senjata tajam ke kepala dan leher supir dan penumpang yang ditumpangi Elba.

“Diem kalian. Jangan teriak. Kalau tak mau mati, serahkan semua harta kalian. Total ada 15 mobil yang mereka hentikan dan jejerkan di pinggir jalan usai dikuras hartanya,” kata Elba menirukan ucapan para pelaku.

Elba mengaku baik ia dan supir serta penumpang lainnya sempat mendapat hujanan pukulan dan injakan dari para pelaku. Para pelaku secara membabi ‎buta memukuli korban manakala tak mendapati barang – barang berharga yang menjadi incaranan mereka.

“Saya dipukul dan diinjak mereka di atas mobil Pikap karena tak menemukan HP saya yang telah saya sembunyikan sebelumnya di dalam barang – barang. Tapi uang saya Rp500 ribu berhasil mereka ambil,” terangnya.

Aksi kawanan penjahat jalanan ini, imbuh Elba, baru berhenti saat kawanan penjahat ini melihat ada rombongan mobil yang ‎mendekat. Ditambah saat itu, hari mulai terang sehingga para pelaku memutuskan kabur dan menghilang ke dalam semak – semak di sebelah kiri jalan.

“Mereka langsung kabur ke dalam semak – semak begitu melihat banyak mobil yang mendekat,” kata dia.

Camat Abung Tengah, Mulyadi membenar‎kan aksi perampokan yang terjadi di Kecamatan yang dipimpinnya. Kebanyakan korbannya merupakan para pedagang yang akan biasa berjualan di pasar Subik.

“Kami akan giatkan kembali Poskamling dan Pamswakarsa di titik – titik rawan. Tujuannya, agar kejadian seperti ini tak terulang,” terangnya.

Sayangnya, hingga berita ini diturunkan, pihak Kepolisian belum berhasil dihubungi.