Raih Medali Emas Olimpiade dan Bonus Rp5 M, Tontowi/Lilyana: Ini Kado untuk HUT RI

Tontowi Ahmad dan Lilyana Natsir dengan medali emas cabang bulutangkis Olimpade Rio Dejaneiro, Rabu tengah malam (17/8/2016). Foto: dok AFP
Bagikan/Suka/Tweet:

TERASLAMPUNG.COM — Menjelang pergantian hari, tepat di hari ratusan juta rakyat Indonesia merayakan Hari Ulang Tahun Kemerdekaan RI (17/8/2016), pasanngan pebulangkis ganda campuran Tontowi Ahmad/Lilyana Natsir meraih emas Olimpiade Rio Dejaneiro, Brasil setelah menundukkan pasangan Malaysia. Medali emas itu pun disambut gegap gempita rakyat Indonesia, termasuk Presiden Joko Widodo dan Wapres Jusuf Kalla.

Medali emas itu menjadi terasa spesial bagi bangsa Indonesia. Maklum, di ajang Olimpiade, hanya cabang bulutangkis dan angkat besi yang berpeluang meraih medali. Dan ketika paceklik medali dialami kontingen Indonesia sejak dua perunggu diraih atlet angkat besi, maka medali emas dari cabang bulutangkis menjadi ‘sesuatu banget’. Terlebih medali itu didapatkan hanya beberapa menit sebelum 17 Agustus 2016 berganti menjadi 18 Agustus 2016.

Prestasi itu pun diikuti penghargaan dengan nominal besar: bonus Rp 5 miliar yang akan dicairkan tiga pekan mendatang. Meski berprestasi kelas dunia dan akan akan memperoleh hadiah besar, Tontowi Ahmad dan Lilyana Natsir hanya menanggapi enteng ketika wartawan bertaya.

Untuk apa hadiah sebesar itu? “Waduh… saya enggak mikirin itu. Yang pasti ini kado terindah dari Tuhan dan saya berikan untuk Indonesia yang sedang merayakan (hari) kemerdekaan,” kata Tontowi.

Jadi buat apa dong? “Ditabung, buat anak…. ” jawab Tontowi sembari tertawa.

Hal nyaris serupa diungkapkan Butet, sapaaan akrab Lilyana Narsir. Perempuan kelahiran Manado, Sulawesi Utara, itu mengaku belum memikirkan rencana terkait hadiah yang bakal diterimanya.

“Aduh,  belum kepikiran. Pulang dari sini saya mau menikmati dulu kemenangan, mau refreshing,” katanya.

Lilyana mengaku, meskipun di partai final menundukkan pasangan Malaysia dua set langsung dalam tempo cepat (45 menit), tetapi perjuangan ke arah juara Olimpiade sangat berat dan melelahkan. Itulah sebabnya, usai perhelatan ini dirinya akan beristirahat dulu.