Ratu, Badak Sumatera Betina Penghuni TNWK Menanti Kelahiran Anak Kedua

  Ratu, badak Sumatera penghuni Suaka Rhino Sumatera (SRS) di Taman Nasional Way Kambas, Lampung Tmur. (Foto: dok Yayasan Badak Indonesia)
  Ratu, badak Sumatera penghuni Suaka Rhino Sumatera (SRS) di Taman Nasional Way Kambas, Lampung Tmur. (Foto: dok Yayasan Badak Indonesia)
Bagikan/Suka/Tweet:

TERASLAMPUNG.COM —
Ratu, badak sumatera betina penghuni Suaka Rhino Sumatera (SRS) Taman Nasional Way Kambas (TNWK), kini tengah hamil untuk kedua kalinya dan usia kehamilannya telah memasuki usia 8 bulan.
Seperti halnya kehamilan pertama, kehamilan kedua ini juga merupakan buah perkawinannya dengan badak jantan Andalas. Dari kehamilan pertamanya pada tanggal 23 Juni 2012, Ratu telah berhasil melahirkan seekor anak badak jantan yang diberi nama Andatu. Kelahiran ini merupakan kelahiran badak sumatra pertama dalam sebuah fasilitas perkembangbiakan di Asia setelah 124 tahun lamanya.

Saat usia Andatu mencapai 2 tahun atau lebih, tepatnya sejak tanggal 6 September 2014, Andatu mulai disapih dari induknya dan ditempatkan pada kandang sendiri.

Perkawinan Andalas dan Ratu

Pada pengecekan rutin terhadap Ratu tanggal 22 Januari 2015, dengan menggunakan alat Ultra Sono Grafi (USG), didapati folikel yang telah mencapai ukuran yang cukup untuk melakukan perkawinan. Pada saat itu juga kedua badak digabung dan berhasil melakukan 2 kali kawin, jam 19.35 selama 10 menit dan jam 20.55 selama 25 menit yang kedua berhasil berakhir dengan perkawinan sempurna. Penggabungan dilanjutkan sampai dengan keesokan harinya tanpa adanya proses kawin lagi.

Pemantauan dengan USG tanggal 08 Februari 2015 dilakukan oleh Drh. Zulfi Arsan selaku dokter hewan SRS untuk mengecek apakah terjadi kehamilan, dan terlihat adanya kantong embryo pada tanduk uterus kiri Ratu. Pengecekan, juga disaksikan oleh Drh. Dedi Candra dari TN. Way Kambas dan Dr. Terri Roth dari Cincinnati Zoo, yang juga mengkonfirmasi kehamilan Ratu.

Duapuluh hari setelah dipastikan hamil, dilakukan pengecekan kembali dengan alat USG, dan terlihat embryo bentuk dini dengan tali pusar/umbilical yang berkembang dengan baik, serta terlihat adanya denyut jantung. Embryo ini belum berbentuk sempurna.



Pemeliharaan dan Pemantauan Kehamilan

Berdasarkan pengalaman kehamilan sebelum kelahiran Andatu yang mengalami beberapa kali keguguran, maka pada kehamilan yang sedang berlangsung ini diputuskan untuk diberikan hormon tambahan setiap hari melalui makanan yang berfungsi sebagai penguat kehamilan. Selain itu, pemberian asupan pakan juga diperhatikan jenis, variasi dan jumlahnya yang mencukupi kebutuhan pakan harian bagi Ratu.

Pemantauan terhadap kehamilan Ratu terus dilakukan secara berkala untuk melihat perkembangan anak badak yang ada di dalam kandungan. Pada pemeriksaan USG tanggal 20 Mei 2015, hari ke 117 kehamilan, pertama kali terlihat bentuk kepala dari anak badak yang panjangnya hanya 5 cm. Embryo di dalam kandungan Ratu itu telah berkembang menjadi foetus.

Pemantauan kehamilan terus dilakukan secara berkala demikian pula pemberian hormon akan terus dilakukan untuk memelihara kehamilan sampai menjelang akhir masa kehamilan.

Kondisi Ratu Saat ini

Sampai dengan minggu ketiga September 2015, kondisi Ratu sehat dan tidak mengalami gangguan. Penambahan berat badan secara signifikan terjadi, dari rata-rata sekitar 550 kg pada saat sebelum hamil (Januari 2015) menjadi rata-rata 610 kg pada minggu ketiga September 2015 sementara peningkatan nafsu makan dan perubahan perilaku tidak terlalu signifikan teramati.

Dengan masa kehamilan yang mencapai rata-rata 14-15 bulan, Ratu diperkirakan akan melahirkan sekitar akhir bulan April 2016 sampai dengan awal bulan Mei 2016. Sampai saat ini jenis kelamin dari anak badak yang tengah di kandung ratu belum bisa dipastikan, dikarenakan belum didapatkan gambar yang bisa memastikan hal itu.

sumber: badak.or.id