TERASLAMPUNG.COM — Ratusan rumah di dua kelurahan di Kecamatan Telukbetung Timur, Kota Bandarlampung, diterjang banding bandang, Senin malam (30/3/2020). Dua kelurahan tersebut adalah Keteguhan dan Sukamaju.
“Saat ini dampak banjir bandang sedang dibersihkan kerjasama BPBD, PU, Dinas Lingkungan Hidup termasuk juga Basarnas, semu kita gotong royong membersihkan area bekas banjir yang dipenuhi lumpur,” jelas Wakikota Herman HN, saat meninjau dampak banjir di Kampung Umbul Asem, Kelurahan Keteguhan, Selasa (31/3/2020).
Herman HN berjanji akan memberikan bantuan bagi warga yang rumahnya rusak berat akibat banjir bandang tersebut.
“Nanti kita data mana yang mengalami rusak berat akan kita bantu. Kita akan memberikan prioritas untuk warga dari dua kelurahan ini yang KTP, KK-nya rusak atau hilang,” ungkapnya.
Di tempat terpisah, di ketua posko banjir bandang Camat Telukbetung Timur, Zulkifli, menjelaskan di Kelurahan Sukamaju banjir menerjang tiga Rukun Tetangga (RT).
“Di Kelurahan Sukamaju ada tiga RT yaitu RT 01, 02 dan 06 semuanya di Lingkungan satu. Perinciannya RT 01 62 rumah, RT 02 58 Rumah dan RT 06 19 rumah jadi total 139 rumah,” katanya.
Sementara di RT 01 enam rumah rusak berat, 56 rumah rusak ringan; RT 02 delapan belas rumah rusak berat, 37 rusak ringan dan tiga rumah hilang; di RT 06 rumah yang rusak berat ada 9 sedangkan yang ringan 10 rumah,.
Sementara di Kelurahan Keteguhan Zulkifli menjelaskan ada satu orang korban jiwa dan 14 RT dari tiga lingkungan yang menjadi korban.
“Di Kelurahan Keteguhan satu orang meninggal dunia karena tertimpa tembok. Sedangkan dari tiga lingkungan yaitu Lingkungan 1 yang terdampak banjir bandang di RT 02, 07, 08 dan 09. Lingkungan II, RT 02 sampai 07 dan Lingkungan III, RT 05, 06 dan 07. Disini ada 15 rumah yang tersapu banjir,” jelasnya.
Dia juga mengajak masyarakat untuk memberikan bantuan kepada korban dan bisa diantar langsung di posko bantuan yang di pusatkan di Kantor Kelurahan Keteguhan.
“Korban banjir saat ini membutuhkan makanan karena alat masak mereka hanyut, air mineral juga pakaian layak pakai,” katanya.
Saksi mata kejadian warga Umbul Asem Kelurahan Keteguhan Hendrik kepada teraslampung.com menceritakan banjir bandang terjadi sekitar pukul 18.30 dan air naik dari sungai Keteguhan disebabkan ada mobil yang nyangkut di bawah jembatan.
“Kejadiannya abis Magrib pak, hujan tidak besar tapi di gunung hujan besar akibatnya air mengalir cukup deras ditambah lagi kondisi laut lagi pasang,” katanya.
“Air naik dari kali Keteguhan ini karena ada mobil Avanza punya warga yang hanyut dan sempat nyangkut di bawah jembatan,” ungkapnya.
Dandy Ibrahim