Kampus  

Rektor UIN Raden Intan dan Telkom University Teken MoU Kerjasama

Rektor UIN Lampung, Prof. Dr. Mohammad Mukri, M.Ag. dan Rektor Telkom University Prof. Dr. Adiwijaya,M.Si. menandatangani MoU kerjasama, Rabu, 20 Maret 2019.
Bagikan/Suka/Tweet:

TERASLAMPUNG.COM — Universitas Islam Negeri (UIN) Raden Intan Lampung menjalin kerjasama dengan Telkom University Bandung. Kerjasama ini ditandai dengan penandatanganan nota kesepahaman (MoU) antara pimpinan kedua belah pihak pada rapar kerja (raker) UIN tahun 2019 di Bandung, Rabu (20/3).

Rektor UIN Lampung, Prof. Dr. Mohammad Mukri, M.Ag.,  mengatakan selain memperkuat jaringan, tujuan MoU ini terkait dengan peningkatan akreditasi perguruan tinggi (APT) dan pengelolan kampus hijau.

“Saya melihat lingkungan Telkom University sangat bersih dan tertata. Terkait pengelolaan lingkungan, UIN sudah banyak melakukan seperti yang ada di Telkom (University). Di sana sudah ada pengelolaan sampahnya, dan kita akan tiru sesuatu yang baik,” ungkap Rektor.

Seperti yang tertuang dalam tema raker yaitu Akselerasi Akreditasi dan Inovasi Bisnis Menuju Universitas Bereputasi. UIN Menargetkan dalam waktu dekat untuk meningkatkan APT dari sebelumya B menjadi A.

“Saya banyak dapat pengetahuan dan pengalaman dari Telkom (University). Karena kita ini makhluk pembelajar, saya akan terapkan sesuatu yang baik dan bermanfaat yang ada di telkom tersebut di UIN,” tambah Prof Mukri.

Dalam kesempatan tersebut, Rektor Telkom University Prof. Dr. Adiwijaya,M.Si., berbagi pengalaman terkait pengelolaan menuju APT terakreditasi A.

“Kita harus tingkatkan performance kita. Yang lebih penting dari MoU adalah implementasi dari MoU itu. Semoga ke depan mendatangkan keberkahan kita semua,” kata Prof Adiwijaya.

Ia menyampaikan dua hal terkait peningkatan APT. “Pertama yaitu filosofi. Filosofi penting, selalu berorientasi bermanfaat untuk orang lain. Semua (elemen) harus seiring sejalan apa yang harus dilakukan. Semua memiliki tanggung jawab sesuai proporsi masing-masing,” lanjutnya.

Kemudian, yaitu target dari universitas. “Humanity dan target. Memadukan dua ini perlu kesadaran pribadi dan sistem. Ada standar sebagai ukuran terendah, kita sebaiknya melebihi itu. Kalau dalam akreditasi minimal C, artinya kita harus bisa lebih dari itu,” terang Prof Adiwijaya.