Feaby | Teraslampung.com
Kotabumi–Ribuan ikan Mas milik para petani di Kecamatan Abung Pekurun, Lampung Utara mati akibat terserang penyakit sejak empat hari terakhir ini. Kebanyakan ikan yang mati tersebut terserang penyakit pada insangnya dan terus menular antar keramba.
Menariknya, meski kejadian yang merugikan para petani ikan ini telah berlangsung selama empat hari terakhir, pihak Dinas Perikanan sama sekali belum pernah turun untuk memberikan bantuan atau penyuluhan kepada para petani bagaimana caranya mencegah penyakit ini agar tidak terus menyebar ke seluruh keramba yang ada.
Firdaus, salah satu pemilik kerambah, mengatakan penyakit yang membuat ikan – ikan miliknya mati tersebut menyerang bagian insang ikan. Penyakit ini juga terus menular ke keramba – keramba lainnya. Akibatnya, seluruh petani ikan terus merugi tiap harinya lantaran ikan – ikan mereka banyak yang mati.
“Penyakit itu menyerang insang ikan -Ikan – ikan sehingga banyak ikan yang mati dibuatnya,” paparnya, saat ditemu di keramba miliknya, Sabtu (26/9) sore.
Ia mengatakan, dalam seharinya, ikan yang mati dapat mencapai sekitar dua ton. Ikan – ikan yang telah mati tersebut terpaksa dikumpulkan dan dibuang ke daratan untuk dibakar. Sebab, penyakit ikan ini akan menular ke ikan – ikan lainnya jika tak segera disingkirkan dari keramba jaring apung. “Kalau sudah mati seperti ini, ikannya kami bawa ke daratan supaya enggak terus menular ke ikan – ikan lainnya. Dalam sehari saja, saya merugi sekitar 100 Kg ikan,” tuturnya.
Firdaus berharap, Pemkab dapat segera turun tangan mengatasi penyakit yang menyerang ikan – ikan para petani keramba jaring apung di wilayahnya. Karena jika terus dibiarkan, para petani akan terus merugi dan terancam gulung tikar.
Selain itu, ia juga berharap, Pemkab dapat memberikan pembinaan kepada para petani ikan agar dapat mengelola ikan dan melakukan tindakan pencegahan penyakit yang menyerang ikan – ikan mereka. Karena selama ini, pembinaan dari Pemkab kepada para petani ikan belum pernah diberikan sehingga para petani ikan sama sekali tak memiliki tempat untuk bertanya atau mengadu saat terbentur masalah seperti saat ini.
“Kami ini butuh pembinaan bagaimana caranya mengelola atau mengatasi persoalan seputar ikan biar usaha kami maju. Masa kami harus selalu tanya internet soal penyakit ikan dan perawatannya. Sampai saat ini pun, Dinas Perikanan belum turun ke sini untuk membantu kami mengatasi penyakit ikan ini,” kata dia.
Di lokasi yang sama, Sahril, petani ikan lainnya mengatakan, akibat serangan penyakit ini, dirinya terancam gagal panen. Lantaran penyakit ini terus menular ke ikan – ikan yang ada di kerambanya. “Sudah sejak empat hari ini, ikan – ikan kami banyak yang mati. Kami bisa gagal panen kalau seperti ini terus,” urainya.
Menurut Sahril, awalnya penyakit ikan tersebut terjadi pada keramba petani bagian atas dan terus menular ke kerambah – kerambah bagian bawah termasuk keramba miliknya dan Firdaus. “Semoga Pemkab dapat membantu kami untuk mengatasi permasalahan ini dan memberikan pembinaan kepada kami seputar pengelolaan dan pencegahan penyakit ikan,” harap bapak satu anak itu.
Hingga berita ini dibuat, pihak Dinas Perikanan Lampung Utara belum berhasil dimintai tanggapannya seputar permasalahan yang menimpa para petani ikan di Kecamatan Abung Pekurun.