TERASLAMPUNG.COM — Meskipun beberapa kali menegaskan akan konsentrasi membangun Lampung Tengah, dukungan warga kepada Bupati Lampung Tengah yang juga Ketua DPW Partai NasDem, Mustafa, untuk maju dalam Pemilihan Gubernur Lampung pada 2018 mendatang terus mengalir. Pada Selasa (28/3/2017) misalnya, dukungan datang dari ribuan warga Tulangbawang.
Ribuan warga yang terdiri atas tokoh masyarakat, tokoh lintas agama maupun suku, dan simpatisan NasDem di Kabupaten Tulangbawang Barat itu mendeklarasikan pernyataan sikap untuk mendukung Ketua DPW Partai NasDem Lampung ini menjadi orang nomor satu di Lampung.
Dukungan yang dilakukan secara spontan itu murni datang diantaranya dari Petani Sawit Karet dan Singkong (PSKS), pamong kampung, para tokoh lintas daerah yang menilai bahwa Lampung membutuhkan pemimpin yang memiliki wawasan jauh kedepan, dekat dengan rakyat dan tanggap akan permasalahan rakyat.
“Kami beserta seluruh lapisan masyarakat tidak hanya simpatisan Partai NasDem tapi juga masyarakat dari berbagai latar belakang mulai dari agama maupun suku yang ada di Tulangbawang Barat optimis jika Lampung akan maju dan mampu bersaing dengan daerah lain di Indonesia jika dipimpin oleh Mustafa,” kata S.Joko Kuncoro yang dilantik sebagai Ketua DPD Partai NasDem Tulangbawang Barat, Minggu (26/3/2017).
Joko mengaku deklarasi dukungan kepada Mustafa untuk maju Pilgub Lampung adalah wujud keinginan masyarakat khususnya di Tubaba yang menginginkan adanya pemerataan pembangunan hingga ke daerah-daerah pelosok melalui program-program revolusioner yang berhasil diterapkan Mustafa di Kabupaten Lampung Tengah.
“Kami melihat pembangunan di Lampung Tengah maju amat signifikan, konsep pembangunan yang diterapkan Mustafa melalui program membangun dari kampung sangat cocok diterapkan dimanapun di seluruh wilayah di Lampung ini yang pembangunannya memang masih amat minim,” kata Joko Kuncoro.
Sebab itu, kata Joko Kuncoro, Lampung membutuhkan sentuhan dari pemimpin yang memiliki kepedulian tinggi terhadap kemajuan dan kesejahteraan masyarakatnya seperti yang dilakukan Mustafa.
“Lihat saja program gotong-royong mampu mengatasi kesenjangan pembangunan antara kampung dengan perkotaan, demikian halnya program ronda yang diterapkan oleh Mustafa mampu menciptakan kerukunan dan menekan angka kriminalitas yang cukup signifikan,” katanya.
“Berdasarkan indikator-indikator positif itulah, masyarakat Tulangbawang Barat menilai jika Mustafa adalah jawaban dari kebutuhan masyarakat Lampung akan pemimpin yang mampu memberikan solusi dan hadir ditengah-tengah masyarakat,”imbuh Joko Kuncoro.
Selanjutnya, Korwil DPP Partai Nasdem Taufik Bastari, juga menyampaikan dukungannya kepada Mustafa agar dapat maju dalam Pilgub Lampung 2018 mendatang.
“Partai Nasdem ini dipimpin oleh orang yang merakyat yang berasal dari petani, bukan pemimpin yang jauh dari rakyat. Pesan dari para kader dan simpatisan tentang Gubernur akan dibawa ke DPP dan mudah-mudahan dapat tercapai, Mustafa menjadi Gubernur Lampung,” katanya yang disambut dengan yel-yel dukungan Mustafa Gubernur.
Menanggapi derasnya dukungan masyarakat kepada dirinya untuk maju dalam Pilgub Lampung tahun 2018, Mustafa menegaskan jika dorongan untuk maju dalam pilgub hanya semata untuk kepentingan pribadi dan golongan, ia akan tegas menolak dukungan tersebut.
“Jika menjadi Gubernur Lampung hanya untuk diri sendiri, lebih baik jangan. Kalau ingin maju ya dengan tekad untuk membangun seluruh masyarakat Lampung,” kata Mustafa.
Mustafa mengatakan, ketika dirinya dipercaya memimpin Kabupaten Lampung Tengah, ia terus berupaya melakukan terobosan-terobosan positif untuk membangun Kabupaten Lampung Tengah, termasuk upayanya menggerakkan program ronda dan gotong-royong adalah untuk memutus kesenjangan pembangunan di kampung melalui gotong-royong yang melibatkan seluruh masyarakat di kampung tersebut.
Demikian halnya dengan ronda, yang dinilainya sebagai warisan leluhur yang mengandung begitu banyak manfaat termasuk menciptakan keamanan dan kerukunan masyarakat, dan hasilnya kini sudah bisa dirasakan oleh masyarakat secara langsung.
“Satu tahun yang lalu daerah Lampung Tengah ikenal dengan kampung begal dan identik dengan kerusuhan. Tapi, ketika saya memimpin Lampung Tengah, saya carikan solusi yang efektif untuk menghapus citra buruk itu, salah satunya dengan ronda dan gotong-royong. Dan, Alhamdulillah, saat ini stigma negatif perlahan bisa kami hilangkan, kami ganti dengan betapa damainya Lampung Tengah saat ini, betapa amannya Lampung Tengah kini,” katanya.