RSD Dadi Tjokrodipo Gelar Operasi Katarak dan Sunatan Massal Secara gratis

Walikota Eva Dwiana photo bersama anak-anak yang ikut sunatan massal.
Walikota Eva Dwiana photo bersama anak-anak yang ikut sunatan massal.
Bagikan/Suka/Tweet:

TERASLAMPUNG.COM — Rumah Sakit Daerah (RSD) A Dadi Tjokrodipo Kota Bandarlampung melaksanakan bakti sosial melaksanakan operasi katarak, MOW dan khitanan massal secara cuma-cuma, Kamis, 4 Juli 2024.

Walikota Eva Dwiana dalam sambutan pembukaan acara tersebut mengatakan kegiatan bakti sosial ini masih dalam rangka memperingati HUT ke 342 Kota Bandarlampung.

“Bakti sosial ini kami berikan bukan hanya sekedar bantuan semata melainkan sebagai rasa peduli dari Pemkot Bandarlampung. Dan kami berharap bakti sosial ini dapat membantu warga dan mendorong semangat baru untuk penerima bantuan,” katanya.

Plt Direktur RSD A Dadi Tjokrodipo, dr. Teti Herawati, menjelaskan peserta bakti sosial dikuti 230 orang dengan rincian 150 orang operasi katarak, 25 orang metode operasi wanita (MOW) atau steril dan 55 anak-anak khitanan massal.

“Syarat untuk mengikuti bakti sosial ini cukup mudah yaitu mengisi formulir yang kami sediakan dan membawa KK dan KTP Kota Bandarlampung. Semua kegiatan ini tidak dipungut biaya atau gratis,” jelasnya.

Sementara itu, Fajri (43), warga Kecamatan Tanjungkarang Barat yang mengantarkan ibunya Sadiah (68), mengaku merasa bersyukur dapat mengikuti operasi katarak secara gratis di RSUD A Dadi Tjokrodipo.

“Ibu saya (Sadiah) sudah dua tahun menderita katarak, saya ingin ibu di operasi menggunakan KIS (Kartu Indonesia Sehat) ternyata tidak bisa karena sudah pernah digunakan sebelumnya untuk operasi tulang,” jelasnya

“mengenai kegiatan ini saya dapat informasi dari teman grup wa kemudian saya daftarkan ibu saya dan prosesnya mudah juga cepat,” ungkap Fajri yang bekerja di Pol PP Provinsi Lampung itu.

Sedangkan Suparti (52), warga Jagabaya yang mengantarkan anaknya yang bernama Rafael (10), mengikuti khitanan massal mendapatkan informasi dari pegawai rumah sakit tersebut.

“Alhamdulillah bisa ikut sunatan massal, anak saya dapat bingkisan baju Koko, peci sarung juga ada yang lainnya. Kalau gak ikut sunatan massal dari mana uang untuk nyunatin anak saya sedangkan suami saya hanya butuh bangunan,” ungkapnya.

Dandy Ibrahim