TERASLAMPUNG.COM — Meningkatnya jumlah warga negara Indonesia (WNI) terutama perempuan Indonesia yang tinggal di Turki mendapatkan perhatian dari para aktivis. Mereka berinisiatif menghadirkan organisasi perempuan baru. Organisasi tersebut bernama Rumah Muslimah Indonesia (Rania) Turki.
Organisasi baru ini diresmikan secara virtual melalui aplikasi Zoom pada Minggu (28/06/2020). Peresmian via pertemuan virtual itu mengusung tema “Menjadi Perempuan Muslimah Berdaya Bersama Rania”.
Acara peresmian Rania Turki menghadirkan Netty Prasetiyani (Anggota Komisi IX DPR RI) sebagai keynote speaker dan juga dihadiri oleh Sinta Agathia (Ketua Dharma Wanita KBRI Ankara) dan Novi Asy’ari (Ketua Dharma Wanita KJRI Istanbul).
“Dengan terbentuknya Rania Turki, semoga dapat menjadi inspirasi bagi perempuan Indonesia di Turki. Kedepannya terus maju untuk Rania, kami akan selalu mendukung”, Novi Asy’ari, Ketua Dharma Wanita KJRI Istabul.
Dukungan terhadap Rania juga datang dari Sinta Agathia, Ketua Dharma Wanita KBRI Ankara.
“Kami dari Dharma Wanita membuka hati untuk berkolaborasi bersama. Saya melihat Rania selama bulan Ramadhan kemarin telah mengadakan aktivitas positif yang menguatkan semangat para perempuan Indonesia selama masa lockdown di Turki. Dengan ini saya nyatakan Rania Turki secara resmi berdiri”, ungkapnya, saat meresmikan peluncuran Rania Turki kepada masyarakat Indonesia yang ada di Turki.
Sementara itu pembicara kunci dalam peresmian tersebut, Netty Prasetyani, mengaku yakin Rania Turki akan menjadi rumah besar bagi perempuan Indonesia di Turki untuk bisa bersilaturahim, mengumpulkan potensi dan memberikan manfaat kepada masyarakat di Turki.
“Masih banyak masalah yang mendera perempuan seperti isu kesehatan dan tenaga kerja.Angka kematian ibu masih tinggi, termasuk juga banyak perempuan yang bekerja keras mempertaruhkan nyawanya menjadi pekerja migran di berbagai negara,” kata anggota Komisi IX DPR RI ini.
“Hal ini menjadi potret bahwa masalah perempuan harus kita selesaikan bersama. Saya percaya jika perempuan menggabungkan dirinya dalam sebuah organisasi maka puzzle kekuatan dan potensi ini akan terkumpul dan bisa menyelesaikan banyak masalah,”, tegasnya.
Ketua Umum Rania Turki, Sri Wahyuningsih, menyatakan Rania merupakan wadah bagi seluruh perempuan muslimah Indonesia di Turki.
“Kami mendirikan Rania Turki dengan latar belakang anggota yang beragam terdiri dari ibu rumah tangga, mahasiswi dan pelajar. Kami berharap Rania dapat tumbuh mengembangkan anggotanya menjadi perempuan muslimah yang cerdas, mandiri dan berdaya,” katanya.
Peluncuran Rania Turki ini diikuti oleh ratusan ibu-ibu, mahasiswi dan pelajar dari berbagai kota di Turki seperti Istanbul, Ankara, Antalya, Izmir, Sakarya, Kayseri, Tekirdag dan Kirklareli.
Tamu undangan dari berbagai organisasi seperti GIA, PCIM Turki, Fatayat NU Turki, KAMMI Turki, FLP Turki, IKPM Turki, Ikamat Turki, Madrasah Fatih, TIH, Rumaisa Sabila Eropa, Baitunna Jannatuna Jerman, Aliansi Keputrian Timur Tengah dan Afrika, dan perwakilan PPI Turki dan PPI Wilayah.