Acara Mibara RUMAN Aceh |
BANDA ACEH, Teraslampung.com —Aceh, negeri bergelar Serambi Mekkah yang terletak di ujung Barat Indonesia menyisakan banyak fakta tentang kegetiran hidup anak manusia. Salah satu problem tersebut adalah rendahnya minat membaca masyarakat. Beragam hasil penelitian menyuguhkan data yang menyesakkan dada.
Merampungkan segudang persoalan itu tentu saja tidak bisa dikerjakan oleh pemerintah secara sendirian. Partisipasi masyarakat menjadi salah satu celah yang bisa dimanfaatkan. Hal tersebut yang mendorong terbentuknya RUMAN Aceh.
RUMAN (Rumah Baca Aneuk Nanggroe) Aceh berawal dari pembukaan koleksi pustaka pribadi pendirinya, Ahmad Arif & Riski Sopya berupa 3.000 buku dan 1.000 majalah kepada masyarakat secara cuma-cuma pada Januari 2007 di Desa Punge Blang Cut, Kecamatan Jaya Baru, Banda Aceh.
Untuk menstimulus minat membaca masyarakat, RUMAN Aceh meluncurkan MIBARA (minggu baca rame-rame) pada Ahad (18/5/2014) di lapangan Blang Padang. Setiap Ahad pagi, tim RUMAN membawa 300-400 bacaan, buku dan majalah.
Setiap pengunjung bisa membaca di tempat maupun meminjam secara gratis maskimal 5 buku untuk sepekan ke depan. RUMAN hanya meminta nama, alamat dan nomor hand phone (HP) agar bisa dikirimi pesan pengingat sehari sebelum pelaksanaan (Sabtu sore).
“Sengaja kita menjemput bola agar tercipta manfaat yang lebih banyak bagi masyarakat dari bahan bacaan yang kita miliki. Di samping itu kita juga ingin mengkampanyekan bahwa membaca itu bisa di mana saja, tidak harus melulu dalam ruangan”, ujar Ahmad Arif.
Empat Pencapaian
RUMAN merasakan beragam pencapaian yang tidak pernah terpikirkan sebelumnya. Pertama, dalam kurun waktu Mei 2013 hingga akhir September 2015, RUMAN telah menerima 6.000 bacaan dari berbagai kalangan baik di dalam maupun di luar Aceh. Dua pertiga donasi itu merupakan bacaan umum, sementara sepertiga lagi bacaan anak.
Kedua, konsep MIBARA telah diduplikasi oleh beberapa komunitas atau pegiat literasi di luar daerah. Ada KOCIB (Komunitas Cinta Baca) di Kota Langsa, RBCN (Rumah Baca Cahaya Nanggroe) di Aceh Jaya, Gerakan Pidie Mengajar di Pidie dan Toko Syakira Muslim di Aceh Barat.
Ketiga, selain dihidangkan saat MIBARA, sumbangan bahan bacaan disebar melalui program Pustaka Rumah. Hingga saat ini telah ada di 16 titik di 6 Kota dan Kabupaten se Aceh. Yaitu, Aceh Besar, Banda Aceh, Aceh Jaya, Pidie, Pidie Jaya dan Lhokseumawe.
Keempat, MIBARA dijadikan bahan penelitian skripsi oleh seorang mahasiswi Fakultas Adab dan Humaniora UIN Ar-Raniry dengan judul, “Peran Komunitas Rumah Baca Aneuk Nanggroe (RUMAN Aceh) dalam Meningkatkan Minat Baca Masyarakat.
Saat ini, Divisi Pustaka RUMAN Aceh membutuhkan bahan bacaan untuk anak-anak usia preschool dan Sekolah Dasar sebagai target utama khidmah RUMAN sejak dimulainya bimbingan belajar (Bimbel) pada 8 April 2013 lalu.
Bagi pembaca yang ingin berkontribusi, donasi bisa dikirimkan ke nomor rekening: 158 00 0249329 4 di Bank Mandiri, an Lembaga Pendidikan RUMAN.
Bisa juga dikirimkan ke alamat: Jl. Utama 1, No. 1, Punge Blang Cut, Jaya Baru, Banda Aceh 23234. Konfirmasi donasi atau pengiriman bacaan bisa ke FB: Ruman Aceh. Atau langsung ke 081360295521 (Arif) dan 085262703479 (Kiki).
”Terima kasih kepada semua pihak yang telah mendukung kegiatan RUMAN. Tanpa dukungan itu, RUMAN belum tentu berada pada posisi seperti sekarang”, pungkas Arif sembari tersenyum.