Saatnya Lampung Selatan Kembangkan Pariwisata Sebagai Sumber PAD

Bagikan/Suka/Tweet:

Teraslampung.com — Dosen Pariwisata Institut Teknologi Sumatera (ITERA), Surya Tri Esthi WH, ST, M.PWK mengungkapkan Kabupaten Lampung Selatan harus mengembangkan sektor pariwisata terutama di wilayah pesisir sebagai langkah strategis untuk menjaga stabilitas ekonomi daerah.

Menurut Surya, bila pemecahan wilayah Kabupaten Lampung Selatan di wilayah Natar menjadi Kabupaten Bandar Negara berpotensi mengurangi Pendapatan Asli Daerah (PAD) Lampung Selatan.

“Kalau pemecahan terjadi, salah satu potensi terbesar Lampung Selatan untuk menggerakan sektor ekonominya adalah dengan mengembangkan wilayah pesisirnya. Panjangnya garis pantai di Kabupaten Lampung Selatan serta potensi ekonomi kelautannya berpeluang untuk dimanfaatkan sebagai sumber ekonomi melalui sektor perikanan dan pariwisata,” jelas Surya, Senin, 10 Januari 2025.

Selain itu, menurutnya, pesisir Lampung Selatan juga memiliki potensi untuk pengembangan sektor industri kelautan dan pengolahan hasil laut yang dapat mendorong pertumbuhan ekonomi lokal.

“Dalam konteks nasional, berdasarkan Peraturan Pemerintah No. 50 Tahun 2011 tentang Rencana Induk Pengembangan Pariwisata Nasional, Lampung Selatan merupakan pintu masuk utama ke Pulau Sumatera dan memiliki Kawasan Strategis Pariwisata Nasional (KSPN), seperti kawasan Gunung Krakatau dan sekitarnya,” katanya.

“Dengan potensi itu, sektor pariwisata saya lihat bisa meningkatkan perekonomian daerah, memperluas lapangan pekerjaan, dan meningkatkan PAD melalui sektor pariwisata dan industri berbasis kelautan,” tambahnya.

Pada bagian lain,Surya mengatakan terdapat peluang investasi besar di wilayah ini adalah rencana pembangunan dan pengembangan Bakauheni Harbour City. Proyek ini dirancang sebagai kawasan terpadu yang menghubungkan kawasan pelabuhan, transportasi, dan pengembangan kawasan komersial serta pariwisata,

“Dengan posisi strategisnya, proyek ini dapat menarik minat investor dalam dan luar negeri untuk berinvestasi di sektor infrastruktur, perhotelan, perdagangan, hingga industri kreatif,” kata Surya.

Dosen Pariwisata ITERA itu juga mengingatkan pentingnya prinsip keberlanjutan dalam pengembangan sektor pariwisata dan ekonomi kelautan. Pengembangan ini harus memanfaatkan potensi alam dan budaya yang ada tanpa merusak ekosistem, serta mendorong pengelolaan yang ramah lingkungan. Dengan begitu akan menciptakan multiplier effect yang sangat besar, dan mendorong pertumbuhan sektor-sektor pendukung lainnya seperti transportasi, perdagangan, dan jasa.

“Investasi pariwisata ini tidak hanya mendatangkan keuntungan finansial, tetapi juga meningkatkan kualitas hidup masyarakat lokal, memperkuat ekonomi regional, dan berkontribusi pada pembangunan yang berkelanjutan Lampung Selatan pasca rencana pemekaran terealisasi,” pungkasnya.

F
Dosen Pariwisata Institut Teknologi Sumatera (ITERA), Surya Tri Esthi WH, ST, M.PWK