TERASLAMPUNG.COM — Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (LHK) memberikan penghargaan kepada aktivis prodemokrasi asal Lampung, Dedy Mawardi (almarhum) pada acara “Doa untuk Sahabat dan Penghargaan untuk Pejuang Lingkungan Hidup dan Kehutanan”, Kamis petang (19/8/2021).
Salah satu penerima penghargaan Pejuang Lingkungan Hidup dan Kehutanan dari Kementerian LHK 2021 adalah almarhum Dedy Mawardi dari Lampung. Penghargaan untuk Deddy Mawardi diterima oleh putri sulungnya, Lady Noor Cita Mawardi.
Almarhum Dedy Mawardi mendapatkan penghargaan tersebut karena pada saat menjabat sebagai Sekretaris Dewan Nasional Wahana Lingkungan Hidup (Walhi) pada 1997-2000) gigih melakukan pendampingan terhadap masyarakat terkait dengan pelestarian lingkungan hidup dam hutan.
Dalam testimoninya, mantan Menteri Lingkungan Hidup Sarwono Kusumah Atmadja mengatakan semua penerima penghargaan Pejuang Lingkungan Hidup dan Kehutanan dinilai telah memberikan kontribusi yang luar biasa terhadap penyelamatan lingkungan hidup dan kehutanan sejak puluhan tahun.
“Panggilan hidup menjadi penggiat lingkungan hidup itu berat. Tantangan ini masih akan terjadi pada masa yang akan datang, hanya karakternya yang mungkin berbeda. Terkait hal itu, saya mengucapkan terima kasih kepada para pejuang dan sahabat lingkungan hidup yang telah memberikan keteladanan,” kata Sarwono.
Sementara Yeny Wahid dalam testimoninya mengatakan menjadi pejuang lingkungan hidup termasuk pekerjaan sepi.
“Sepi penghargaan dari objek yang dibelanya. Hal ini berbeda dengan aktivis sosial atau kemanusiaan yang berinteraksi dengan manusia yang dibelanya. Penghargaan atau apresiasi dari objek yang dibelanya bisa langsung tersampaikan. Tetapi menjadi pejuang lingkungan hidup membutuhkan konsistensi, membutuhkan tenaga, dan komitmen yang panjang. Bukan pekerjaan yang mudah dan singkat. Dan sepi dari pamrih,” kata Yenny.
Menurut putri mantan Presiden RI KH. Abdurrahman Wahid itu, meskipun banyak yang orang yang diuntungkan oleh hasil kerja para pejuang lingkungan hidup tetapi sedikit sekali yang memberikan apresiasi atas kerja-kerja mereka.
“Karena itu saya berterima kasih kepada Menteri KLH Ibu Siti Nurbaya dan jajarannya yang telah memberikan penghargaan atas kerja-kerja hebat yang telah dilakukan para aktivis lingkungan hidup,” katanya.
Yenny mengatakan, memperjuangan isu lingkungan hidup pada era 70-an hingga 90-an tantangannya berat. Karena kerap kali dianggap melakukan tindakan yang subversif dan pembangkangan terhadap pemerintah.
“Jadi tekanannya dobel, berlipat-lipat. Dan kesadarannya masyarakat belum seperti sekarang. Kawan belum sebanyak sekarang,” katanya.
Selain Dedy Mawardi, para almarhum sahabar dan pendamping lingkungan hidup – kehutanan yang mendapatkan penghargaan Pejuang Lingkungan Hidup dan Kehutanan adalah Emmy Hafild, M.S. Zulkarnaen, Chairil Syah, Linawati Hardjito, Hapsoro, Den Upa Rombelayuk, Kus Sartono, Maman Suparman, Agung Nugraha, dan Notosoekotjo.