Zainal Asikin|teraslampung.com
LAMPUNG SELATAN — Menyambut Tahun Baru Saka 1939 dan Perayaan Nyepi, ribuan umat Hindu Bali di Kabupaten Lampung Selatan menggelar festival ogoh-ogoh di Lapangan Kecamatan Way Panji, Minggu (26/3/2017).
Festival kebudayaan masyarakat Hindu Bali yang kental nuansa religius ini diprakarsai Persatuan Hindu Dharma Indonesia (PHDI) Lampung Selatan dan diikuti sekitar 15 ogoh-ogoh dari seluruh perwakilan masyarakat Bali dari lima Kecamatan di Lampung Selatan. Di antaranya adalah dari Kecamatan, Sidomulyo, Way Panji, Ketapang, Palas, dan Candipuro.
Festival yang diikuti ribuan warga Bbali yang tinggal di lima Kecamatan Lampung Selatan tersebut dihadiri Wakil Bupati Lampung Selatan, Nanang Ermanto, anggota DPRD Lampung Selatan; Ketua PHDI Lampung Selatan, Made Sukentre; Kabag Ops Polres Lampung Selatan, Kompol Reza CAS, Kodim Lampung Selatan dan Uspika Kecamatan Way Panji.
Pantauan teraslampung.com, festival yang digelar bersamaan hari libur ini, berhasil membius perhatian ribuan warga setempat dan lainnya yang datang dari luar daerah tersebut. Warga yang biasanya melihat festival ogoh-ogoh dilayar kaca (televisi), bisa menyaksikan secara langsung festival kebudayaan tersebut.
Dalam festival tersebut dihadirkan pernak-pernik menyambut Perayaan Nyepi. Simbol-simbol itu sangat kental dengan budaya masyarakat Hindu Bali.
Camat Way Panji, Isro’i Abadi, mengatakan Festival Ogoh-Ogoh yang digelar pada perayaan menyambut Tahun Baru Saka 1939 dan Nyepi itu diharapkan dapat melestarikan adat dan seni budaya yang menjadi aset wisata yang ada di Lampung Selatan.
Dalam pelaksanaan festival ini, kata Isro’i, Uspika Way Panji melibatkan Dinas Pariwisata Lampung Selatan dan sekaligus menjadi bagian tim penilaian dalam festival ogo-ogoh tersebut.
“Untuk pelaksana festival, yakni PHDI Lampung Selatan dan sebagai tim penilaian lomba melibatkan Dinas Pariwisata,”ujarnya, Mingu (26/3/2016).
Menurutnya, pelaksanaan festival ogoh-ogoh ini, terbilang baru dan pertamakali digelar di Kabupaten Lampung Selata.
Isro’i mengutarakan, kegiatan festival tersebut digelar sebagai momentum untuk meningkatkan rasa persatuan dan kesatuan umat Hindu Bali dan sesama umat lainnya dan masyarakat umum lainnya yang ada di Kabupaten Lampung Selatan.
“Juga untuk mendorong kreativitas pemuda Karang Taruna menyalurkan ekspresi bakat seni dan budaya,”terangnya.
Fetival kali ini bertema “Jadikan Catur Brata penyepian untuk Memperkuat Toleransi Kebhinekaan Berbangsa dan Bernegara demi Keutuhan NKRI.