Zainal Asikin/Teraslampung.com
BANDARLAMPUNG – Bandit terduga begal, Santoni (25) warga Karang Anyar, Labuhan Maringgai, Lampung Timur yang terlibat baku tembak dengan petugas Polsekta Sukarame, berawal saat menggelar razia kendaraan, pada Rabu (20/1/2016) sekitar pukul 11.00 WIB.
Menurut keterangan salah seorang petugas kepolisian yang enggan menyebutkan namanya mengatakan, awal terjadinya baku tembak antara petugas dari Polsekta Sukarame dengan pelaku bernama Santoni saat petugas sedang menggelar razia kendaraan di depan Mapolsekta Sukarame.
Pada saat itu, Santoni tidak sendiri yakni bersama temannya bernama Efendi warga Malinting, Lampung Timur. Santoni dan Efendi, mengendarai sepeda motor Yamaha Vixion BE 4943 PM dari arah Itera menuju ke arah Kota Bandarlampung.
Saat akan diberhentikan sepeda motornya, Santoni yang membonceng Efendi nampak gugup. Lalu kabur, sementara temannya Efendi hanya duduk diam di atas sepeda motor.
SIMAK: Baku Tembak dengan Polisi, Tiga Peluru Bersarang di Dada Santoni
“Santoni berlari sambil mengeluarkan senjata api, lalu melepaskan tembakan ke arah petugas. Untungnya, tembakan itu tidak mengenai petugas,”kata petugas kepada teraslampung.com saat di RSUAM, Rabu (20/1/2016).
Selanjutnya, petugas Buser Polsekta Sukarame yang berada di lokasi razia, langsung mengejar Santoni dan memberi tembakan peringatan keudara. Santoni tetap berlari, dan melompati pagar tembok rumah warga yang setinggi tiga meter.
“Santoni melakukan perlawanan, petugas membalas tembakan ke arah Santoni, tembakan itu mengenai tangan kanan dan bahu kiri tapi Santoni masih terus berlari untuk meloloskan diri sambil menenteng senjata api,”ujarnya.
Setelah berhasil melompati pagar tembok pertama, kata dia, Santoni berlari menuju tembok pagar kedua rumah warga. Sebelum lompat pagar tembok itu, Santoni kembali melepaskan tembakan kearah petugas. Kemudian dibalas tembakan lagi dengan petugas, hingga akhirnya Santoni tersungkur setelah tiga peluru petugas bersarang di tubuh Santoni.
“Tiga tembakan itu, dua tembakan di bagian dada kanan dan kiri. Satu tembakan lagi, mengenai perut bagian kanan”terangnya.
Santoni terduga begal, kemudian dilarikan ke Rumah Sakit Umum Abdoel Moeloek (RSUAM). Senjata api yang dipakai Santoni untuk menembaki petugas, sempat dibuang dengan tersangka. Namun, senjata api tersebut, dapat ditemukan petugas di semak-semak dekat tembok pagar rumah milik warga.
“Barangbukti yang disita dari Santoni, sepucuk senjata api rakitan jenis revolver, lima butir peluru aktif Jenis FN dan satu butir selongsong peluru,”ungkapnya.
Pantauan teraslampung.com, hingga Rabu sore (20/1/2016) Santoni masih berada di ruangan Instlasi Gawat Darurat (IGD) Rumah Sakit Umum Abdoel Moeloek (RSUAM).
Dari tiga butir peluru yang bersarang ditubuh Santoni, dua butir peluru sudah berhasil dikeluarkan oleh tim dokter RSUAM. Sementara satu butir peluru lagi, masih bersarang ditubuh Santoni karena tersangkut di tulang belakang.