Santri Ponpes Temboro Asal Lampung Tengah Ini Diduga Menularkan Virus Corona kepada Ayahnya

Ilustrasi virus Corona atau Covid-19. Foto: Shutterstock
Ilustrasi virus Corona atau Covid-19. Foto: Shutterstock
Bagikan/Suka/Tweet:

TERASLAMPUNG.COM — Ayah dan anak warga Desa Sido Binangun, Kabupetan Lampung Tengah dinyatakan positif mengidap virus corona atau Covid-19. Virus corona diduga berawal dari KA, 18 tahun, seorang santri Ponpes Al Fatah Desa Temboro, Kecamatan Klaras, Kabupaten Magetan, Jawa Timur yang pulang kampung pada 17 April 2020 lalu.

“KA tiba di Lampung pada 17 April 2020. Pada 18 April tiba di Posko Jati Datar, dicek suhu tubuhnya. Suhunya 34 derajat celcius dan tidak ada keluhan.Lalu dia pulang ke rumah dijemput ayahnya,” kata Juru Bicara Gugus Tugas Penanganan Covid-19 Lampung, Reihana, Sabtu petang (9/5/2020).

Ihwal keduanya  diketahui positif corona setelah KA yang memang baru datang dari zona merah Klaster Temboro baru pulang dari ponpes dan dilakukan rapid test pada 28 April 2020 dan hasilnya reaktif.

Hasil swab KA juga positif mengandung virus corona. Ketika K, 55 tahun, ayah KA, dilakukan rapid test hasilnya juga reaktif sehingga dilakukan swab. Hasil swab K juga  positif mengandung virus corona.

Dalam data Gugus Tugas Penangana Covid-19 Lampung, KA menjadi pasien ke-65, sedangkan K tercatata sebagai pasien nomor 64.

“Pasien nomor 64 adalah K, laki-laki berusia 55 tahun, warga Lampung Tengah. Ia adalah orang tua pasien nomor 65.Ia termasuk pasien tanpa gejala,” kata Kepala Dinas Kesehatan Lampung, Reihana, Sabtu petang (9/5/2020).

Pada 29 April 2020 dilakukan rapid test terhadap K dengan hasil reaktif dan langsung diambil swabnya. Pada 6 Mei 2020 hasil uji swabnya keluar dan disimpulkan positif Covid-19.

Reihana mengatakan, berdasarkan data di Dinas Kesehatan Lampung K sehari-hari berprofesi sebagai tukang jahit di Pasar Seputih Banyak, Lampung Tengah.

“Secara fisik ayah dan anak itu sehat. Saat ini mereka melakukan isolasi mandiri di rumahnya,” katanya.

Sementara itu, pasien positif corona nomor 66 adalah G, 66 tahun, warga Bandarlampung. G termasuk OTG. Ia sehari-hari masih selalu sholat berjamaah di masjid di dekat rumahnya.

“G dalam kondisi sehat. Saat ini ia melakukan isolasi mandiri di rumah,” kata Reihana.