Zainal Asikin/Teraslampung.com
BANDARLAMPUNG – Anggota Brimob Polda Lampung, Briptu Andri, selamat dari ancaman pemecatan lantaran sebulan tidak masuk kerja berkat kegigihan kedua orang tuanya meminta maaf kepada Kapolda Lampung. Maaf itu diberikan Kapolda Lampung Brigjen Ike Edwin dengan catatan Briptu Andri tidak mengulangi perbuatannya.
Meskipun akhirnya dimaafkan dan diberi kesempatan kerja lagi, Briptu Andri diminta oleh Komandan Brimob untuk push up. Polda Lampung juga akan menyidang dan memecat Andri jika sekali saja tidak masuk kerja tanpa alasan yang jelas.
Briptu Andri selamat dari pemecatan setelah ayah dan ibunya mendatangi Kapolda. Orang tua angota Brimobda Polda Lampung, Briptu Andri Permana, yakni Matius Sarijan dan istri, menemui Kapola Lampung, Brigjen Pol Ike Edwin di tenda pengaduan masyarakat di Terminal Rajabasa, Kamis (19/5/2016). Kedua orang tua Andri mengadukan nasib anaknya terkait nasib Briptu Andri yang terancam dipecat karena selama sebulan tidak masuk kerja.
“Saya meminta sama Bapak Kapolda, agar anak saya Andri bisa bekerja kembali dan tetap menjadi anggota polisi,”ujar Matius.
Menurutnya, sebagai orang tua, dirinya sangat senang dari Tulangbawang anaknya dipindahkan kerjanya di Kompi 3 Brimobda Lampung di Rawa laut, Pahoman untuk mendapatkan bimbingan lebih baik sebagai anggota Brimob.
Namun, kata Matius, setelah dirinya datang di Kompi 3 Brimobda Lampung, diberitahukan bahwa Andri anaknya sering bolos tidak masuk kerja selama 31 hari (satu bulan). Lebih kagetnya lagi, bahkan anaknya telah dilaporkan untuk segera dilakukan persidangan.
“Saat saya mendatangi tempat kerjanya Andri, saya kaget Andri sebagai anggota Brimob tidak pernah masuk kerja selama satu bulan penuh. Tidak hanya itu saja, bahkan Andri sudah dicari-cari oleh Provos,”keluh Matius.
Matius berharap Kapolda Lampung Brigjen Pol Ike Edwin dapat memberikan kesempatan kepada anaknya bisa bertugas lagi sebagai anggota Brimob, tidak sampai dipecat.
“Saya ucapkan terima kasih sama Pak Kapolda, mudah-mudahan keluhan dan permintaan saya dapat diterima. Saya juga mendoakan, atas kerja keras pak Kapolda selama bertugas di Lampung bisa sukses dan aman,”pintanya.
Setelah mendengarkan laporan dari kedua orang tua Andri, Kapolda Lampung, Brigjen Pol Ike Edwin menanyakan keberadaan Andri. Ternyata, Andri berada di Terminal Rajabasa. Ike pun langsung memerintahkan anggota untuk membawa Andri ke hadapannya.
Andri pun datang menghadap Kapolda Lampung di tenda tempat pengaduan masyarakat. Brigjen Pol Ike Edwin, memarahi Briptu Andri Permana di tenda pengaduan masyarakat di Terminal Rajabasa.
Ike memarahi Andri lantaran selama satu bulan penuh tidak pernah masuk kerja. Ike pun sangat menyayangkan atas perilaku Andri, sebagai anggota Brimob yang patuh terhadap tugasnya sebagai anggota Brimob.
“Kamu punya badan yang bagus, sekarang apa mau kamu?. Sebagai anggota Brimob, jangan bikin malu pasukan!.Paham, kan?” kata t Ike.
Dikatakannya, seharusnya Andri bangga jadi anggota Brimob. Kehebatan anggota Brimob tidak hanya di Indonesia saja. Bahkan anggota Brimob, diakui juga oleh para pemimpin dunia. Brimob adalah pasukan berani mat. Ini artinya pasukan yang dibanggakan. Densus 88 Anti Teror itu pun dari Brimob. Kalau tidak ada Brimob teroris mungkin banyak.
“Saya sudah jadi Jenderal saja, ingin sekali jadi anggota Brimob. Padahal, sudah tiga kali saya ikut pendidikan Brimob. Tapi tidak pernah bertugas di Brimob,”ungkapnya.
Menurutnya, rasanya seperti belum lengkap kalau belum jadi Brimob saat saya pensiun nanti.
Selanjutnya, Jenderal Bintang Satu ini memberikan kesempatan terhadap Andri untuk tetap bertugas, Ike Edwin menempatkan Andri sebagai asisten pribadi Waka Polda Lampung, Kombes Pol Bonifasius Tampoi.
Dang Ike,sapaan akrab Ike Edwin, menegaskan apabila Andri satu hari saja tidak masuk kerja dengan alasan yang tidak jelas, Ike meminta Kasat Brimobda Lampung, Kombes Pol Imam Santoso untuk menyidang dan memecat Andri.
“Saya kasih kebijakan sama kamu Andri, karena kedua orangtua kamu sudah datang dan melaporkannya ke sini,”jelasnya.
Ike menuturkan, sebenarnya Kasat Brimobda, sudah merasa kesal dan merekomendasikan untuk pemecatan. Begitu juga dengan para anggota Brimob lainnya, yang merasa kesal dengan Andri.
“Karena apa? Mereka latihan pagi, siang dan malam justru kamu malah enak-enakan tidak masuk kerja,” kata Kapolda.
Setelah diberikan masukan dan arahan, selanjutnya Ike Edwin menyuruh Andri untuk menyalami Kasat Brimobda Lampung, Kombes Pol Imam Santoso.Namun,Imam enggan menyalami Andri, lalu Imam menyuruh Andri untuk push up.
Hal itu pun dilakukan Andri dengan push up sebanyak 10 kali di hadapan para pejabat utama Polda Lampung dan warga di tenda pengaduan masyarakat di Terminal Rajabasa, Bandarlampung.