Feaby|Teraslampung.com
Kotabumi–Meskipun penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD) telah merenggut satu korban jiwa, namun Dinas Kesehatan Lampung Utara mengklaim usaha mereka telah maksimal dalam penanggulangan penyakit DBD.
“Kami sudah lakukan sosialisasi dan pemberantasan sarang nyamuk (PSN) berikut pembagian bubuk abate di lokasi Endemis jauh hari sebelum itu,” kata Kepala Dinas Kesehatan, Maya Metissa, Minggu (27/1/2019).
BACA: DBD di Lampura, Satu Warga Kotabumi Meninggal
Selain itu, pihaknya juga telah melakukan fogging (pengasapan) di sekolah – sekolah dan melakukan fogging focus (fokus pengasapan) terhadap suatu daerah yang terjangkit kasus DBD.
“Daerah – daerah endemis DBD itu, yakni Kotabumi Selatan, Kotabumi Utara, Bukit Kemuning dan Blambangan Pagar,” terangnya.
Sementara mengenai kabar tentang tidak adanya anggaran untuk fogging DBD, Maya Metissa membantah keras isu tersebut. Kendati demikian, ia mengakui bahwa anggaran yang dialokasikan untuk fogging tidak terlalu besar, yakni hanya sekitar Rp80 juta.
”Fogging ada anggaran cuma kemarin karena keuangan, (tapi) mohon maaf ada, RKA-nya (Rencana Kegiatan dan Anggaran) ada. Mungkin 80 juta ada,” jelas dia.
Sebelumnya, penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD) akhirnya memakan korban di Lampung Utara. Korbannya bernama Gilang Ramadhan (11), putra penjaga kantor Inspektorat Lampung Utara.
Putra pertama pasangan Mahmudin dan Jeprida ini menghembuskan napas terakhirnya setelah sempat dirawat sekitar 10 jam di Rumah Sakit Umum Abdul Moeloek, Bandarlampung, Rabu (23/1/2019) sekitar pukul 06.30 WIB. Sebelum dilarikan ke Bandarlampung, almarhum juga sempat dirawat sekitar lima jam lamanya di RS Handayani, Kotabumi pada Senin sore (21/1/2019).