TERASLAMPUNG.COM — Hargorojo, sebuah desa di Perbukitan Menoreh di wilayah Kecamatan Bagelen di Kabupaten Purworejo yang berbatasan langsung dengan Jogjakarta, menyimpan sejuta keunikan dan nilai lebih dibanding desa-desa lain di Indonesia. Daerah ini juga tersohor dengan gula semut, kelapa, dan banyak komoditas lainnya.
Aneka keunikan dan kekayaan desa itulah yang melatarbelakangi ide lahirnya film dokumenter bertajuk Sayap Garuda. Film dengan latar Desa Harhorojo dibuat oleh anak-anak muda kreatif yang tergabung dalam Reviensmedia. Tak banyak yang tahu, beredarnya film ini membuat banyak tamu luar negeri berdatangan ke desa yang asri itu. Antara lain dari Denmark, Jepang. Israel, dan lainya.
Keunikan lainnya: di Desa Hargorojo terdapat ratusan umat Buddha yang menjadi teladan dalam gerakan donor darah tingkat Kabupaten Purworejo. Selain umat Budha, di Hargorojo juga ada warga yang beragama Islam, Katolik dan Kejawen. Mereka hidup rukun. Ini pula yang menjadi alasan Ilhan Erda, Pinot, dkk yang tergabung di Reviens untuk menyajikannya menjadi kreasi visual berdurasi kurang lebih 45 menit.
Film ini pun mendapat dukungan dari ICRP (Indonesian Conference on Religions and Peace), yakni sebuah yayasan perdamaian dunia yang didirikan almarhum Gus Dur dkk. Dukungan juga datang dari CPP, PWB, dan paguyuban lintas komunitas.
“Film ini bisa menjadi role model bagi desa serupa di Indonesia. Apalagi beberapa keunggulan dari Desa ini yang tak dipunyai oleh desa serupa di Indonesia,” kata Ilhan Erda sebagai Head Creatif & Ide di film ini.
Ilhan mengaku, proses pembuatan film dilakukan selama lima bulan. Selama lima bulan tim kreatif banyak berhadapan dengan kendala. Utamanya adalah terkait dengan finansial dan peralatan.
“Ada pula kendala nonteknis Tetapi alhamdulillah semua hambatan itu bisa diatasi. Dukungan moral dari Kepala Desa Hargorojo, ratusan warga Purworejo baik yang tinggal di Purworejo maupun yang berada di perantauan memberikan pengalaman tersendiri buat para awak film ini,” katanya.
Lagu OST berjudul “Senyum Negeri Kecil” dibuat oleh Fikry & Rio dari kawan-kawan geng nya Eross Sheila On 7, lukisan tema Umar Faruq, dan beberapa endors dari artis-artis Ibukota turut memperkuat film ini
Pada malam tirakatan 17 Agustus 2017, rencananya film ini akan diluncurkan di Purworejo. Selanjutnya akan diputar di beberapa kota di Indonesia seperti Kota Pontianak, Jakarta, Jambi, dan banyak kota lainnya.