Kapolda Papua, Irjen Pol Yotje Mende. (dok tabloidjubi.com) |
JAYAPURA, Teraslampung.com – Pihak Kepolisian Papua, akhirnya menahan 15 orang terkait bentrok di Timika. Dari 15 orang, enam orang sudah ditetapkan sebagai tersangka karena
terlibat penyerangan dan penganiayaan, sementara sembilan orang lainnya ditahan
karena didapat membawa senjata tajam.
“Dari 15 orang yang ditahan, enam orang sudah ditetapkan sebagai tersangka
karena terlibat penyerangan dan penganiayaan. Sedangkan sembilan orang ditahan
karena terbukti membawa Sajam, tetapi nanti kita klasifikasi lagi. Jadi mereka
masih dalam status terlapor,” kata Kepala Kepolisian Daerah (Kapolda) Papua,
Irjen Pol Yotje Mende kepada wartawan, di Jayapura, Papua, Jumat (15/8).
Mengenai situasi Mimika pasca bentrok antar warga, ujar Yotje, sesuai
laporan terakhir, situasi sudah aman terkendali dan aktivitas warga sudah
berjalan sebagaimana biasanya, namun untuk sekolah ada beberapa sekolah yang
masih meliburkan siswanya, terutama sekolah yang berada dekat dengan lokasi
bentrok. (Baca: Bentrok Warga di Mimika: Enam Tewas, 12 Luka-Luka)
Di samping itu, pihak kepolisian juga sudah meminta semua pihak yang ada di
Mimika untuk beraktivitas kembali. “Sampai sekarang laporan terakhir dari Wakapolda dan Kapolres Mimika,
situasi sudah aman terkendalai. Dimana aktivitas sudah berjalan sebagaimana
biasanya, namun untuk sekolah ada beberapa sekolah yang masih meliburkan
siswanya, terutama sekolah yang berada tepat di lokasi kejadian,” kata Kapolda.
Sedangkan untuk mengamankan situasi keamanan pascakonflik, Yotje mengatakan sedikitnya 1000 personel TNI/Polri sudah ditempatkan di titik-titik rawan.
Selain itu, razia Sajam juga sudah dilakukan.
“TNI/Polri sudah kita kerahkan semuanya, untuk ditempatkan di titik-titik
rawan. Kami TNI/Polri juga sudah melakukan razia senjata tajam, karena kita
tidak mau lagi ada korban dan mereka-mereka yang terlibat tetap akan diproses
dan ajukan ke pengadilan,” tukasnya.
Saat ditanya soal berapa jumlah korban bentrok, Yotje katakan, sesuai
dengan data yang pasti ada tujuh orang termasuk warga. Di mana tiga orang dari
masyarakat asli, kemudian empat dari warga pendatang. Namun, aktivitas di
Mimika sudah kembali normal.
“Hari ini aktivitas sudah berjalan normal dan aman terkendali. Karena kami
pihak keamanan yang bertanggungjawab untuk melakukan perlindungan dan
pengayoman kepada masyarakat telah meminta kepada warga untuk tidak khawatir
karena situasi sudah bisa dikendalikan dengan baik,” katanya.
Ditambahkannya, dalam hal pengamanan, pihaknya tetap berprinsip pada
penegakan hukum. “Kita juga sudah berdialog bahkan hari ini kita rencana siang
ini, Pukul 13.00 WIT melakukan pertemuan antara muspida dengan pihak keamanan
dari TNI/Polri,” tambahnya.