Feaby|Teraslampung.com
Kotabumi–Hujan deras yang mengguyur Lampung Utara selama tiga jam pada Minggu malam membuat 221 rumah warga terendam banjir, Senin (5/3/2018).
Pantauan di sejumlah lokasi, ketinggian air bervariasi mulai dari 30 Cm hingga sekitar 1 meter. Air merangkak naik hingga ke pemukiman warga diperkirakan pada pukul 04.00 WIB.
“Air mulai naik dengan begitu cepat dari pukul 04.00 WIB hingga pukul 08.00 WIB,” kata Ketua RT V/LK III, Kelurahan Kotaalam, Nur Asikin,
Kawasan RT V/LK III, Kelurahan Kotaalam atau yang lebih dikenal dengan sebutan wilayah Rawa Karya ini memang termasuk daerah langganan banjir. Hampir tiap tahun terjadi banjir di daerah tersebut jika terus dilanda hujan. Banjir sendiri berasal dari luapan Sungai Way Sesah yang tak jauh dari lingkungan warga.
“Sejauh ini, ada 35 kepala keluarga atau 150 jiwa yang rumahnya terendam banjir,” terangnya.
Nur Asikin kembali mengatakan, meski rumah – rumah warganya terendam banjir, namun kebanyakan warganya tetap memilih bertahan di rumah mereka masing – masing. Barang – barang berharga warga ada yang diungsikan dan ada juga yang diletakan di loteng rumah mereka.
“Untuk air bersih, warga meminta kepada tetangga yang rumahnya tidak kena banjir,” kata dia.
Di tempat sama, Bausin, warga sekitar yang kediamannya hanya berjarak sekitar 100 meter di bibir sungai menuturkan, ketinggian air mencapai dada orang dewasa. Kendati demikian, ia mengatakan akan tetap bertahap di rumahnya sembari menunggu air surut.
“Airnya ada yang setinggi dada. Naiknya tadi subuh,” jelasnya.
Di sisi lain, Kepala Bidang Pencegahan dan Kesiapsiagaan dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD), Hamami Fahrizal Mega menguraikan, total rumah warga yang terkena banjir kali ini mencapai sekitar 221 rumah.
Adapun daerah terparah yang terkena banjir ialah daerah Cempedak dengan 80 kepala keluarga dan diikuti oleh daerah Rawa Karya dengan 30 kepala keluarga. Banjir dikarenakan sungai tak mampu menampung tingginya debit air hujan.
“Berdasarkan data sementara, total ada sekitar 221 kepala keluarga yang rumahnya terendam banjir. Seluruhnya merupakan warga perkotaan,” kata dia.
BPBD telah menerjunkan seluruh personilnya untuk mengevakuasi warga korban banjir dan disusul dengan memberikan bantuan makanan kepada para warga korban banjir. Para warga memilih mengungsi di kediaman kerabat maupun tetangganya.
“Kami sudah terjunkan personil untuk mengevakuasi warga korban banjir. Di samping itu, ada juga bantuan makanan yang diberikan kepada mereka,” terangnya.