Sebanyak 40 Persen Penduduk Lampung Utara Masih Pakai Jamban tak Sehat

Konstruksi jamban sehat (Ilustrasi/publichealth-journal.helpingpeopleideas.com/
Bagikan/Suka/Tweet:

Feaby | Teraslampung.com

KOTABUMI —Sebanyak 241.091 warga Lampung Utara hingga kini masih menggunakan jamban yang tidak sehat dalam kehidupan sehari – hari mereka. Padahal, penggunaan jamban yang tidak sehat ini rentan menyebarluaskan  penyakit seperti diare, dan cacingan.

‎Berdasarkan data Dinas Kesehatan Lampung Utara, dari total 602.727 warga, 241.091 atau sekitar 40 persen warga di antaranya menggunakan jamban tidak sehat dalam kehidupan sehari – harinya. Ke-241.091 warga yang menggunakan jamban tidak sehat ini berasal dari warga yang kurang mampu

“Jumlah warga Lampung Utara yang menggunakan jamban tidak sehat mencapai 40 persen (241.091 warga dari total 602.727 warga‎),” kata Kasie Penyehatan Lingkungan (PL) Dinas Kesehatan, Oktaviani, Selasa (2/8/2016).

Para pemakai jamban tidak sehat ini, kata Oktaviani, ‎berasal dari golongan warga yang kurang mampu atau miskin. Kebanyakan mereka bertempat tinggal di Desa Ulak Rengas dan daerah pasar pagi, Kotabumi. Menurut dirinya, kebanyakan jamban yang tidak sehat itu berupa jamblan cemplung dan jaraknya kurang dari 10 meter.

“(Bahkan) ada sebagian warga yang masih membuang kotoran sembarang di sungai,” terangnya.

Penggunaan jamban tidak sehat alias tak memenuhi syarat kesehatan tersebut, menurut Oktaviani, berpotensi menimbulkan penyakit seperti diare, cacingan dan penyakit menular lainnya bagi para pengguna jamban tidak sehat itu.

“Dampaknya, rentan terkena penyakit seperti Diare, cacingan dan penyakit menular lainnya,” tutur dia.

SIMAK: Cara Praktis Membuat Jamban Sehat

Oktaviani menuturkan, untuk mengatasi permasalahan ini, Dinas Kesehatan melakukan program Sanitasi Total Berbasis Masyarakat (STBM). Program ini baru dijalankan pada 26 Desa di Lampung Utara.

Program STBM ini memiliki tujuan untuk memberitahukan warga tentang pentingnya Stop buang air besar sembarangan, cuci tangan dengan sabun di air mengalir, menggunakan air bersih dalam mengolah makanan, pengelolaan sampah yang baik, dan pengelolaan air limbah yang memenuhi standar kesehatan.

“Berkat program ini, sudah ada 3 Desa yang warganya berhenti buang air besar sembarangan,” katanya.