Zaky Yamani (Ist) |
UBUD, Teraslampung.com — Dewan Kurator Ubud Writers and Readers Festival (UWRF) mengumumkan 16 nama penulis terpilih dari Indonesia setelah proses seleksi selama tiga bulan terakhir. Para penulis akan disponsori untuk hadir di festival tahun ini yang akan berlangsung dari tanggal 28 Oktober sampai 1 November 2015. Di antara 16 penulis terpilih, satu di antaranya adalah penulis cum jurnalis Harian Pikiran Rakyat Bandung dan mantan Ketua AJI Bandung, Zaky Yamani.
Selain Zaky, 15 peserta lain adalah Tia Setiadi (Yogyakarta), Rio Johan (Baturaja), Andina Dwifatma (Tangerang Selatan), Vinca Callista (Cimahi), Gunawan Tri Atmodjo (Surakarta), Norman Erikson Pasaribu (Bekasi), Raedu Basha (Sumenep), Ali Syamsudin Arsi (Banjarbaru), Leopold Adi Surya Indrawan (Denpasar), Jumardi Putra (Kotabaru), Dwi Ratih Ramadhany (Sampang), Adimas Immanuel (Surakarta),Tenni Purwanti (Garut), Achmad Fawaid (Probolinggo), Dedy Arsa (Padang).
“Kami senang dengan para penulis terpilih yang telah berhasil menunjukan karya berkualitas tinggi diusia relatif muda dan juga kemampuan dalam menyajikan gaya sastra berbeda. Hal tersebut akan memberikan pengalaman yang kaya untuk festival tahun ini dan kepada para pengunjung”, ujar seorang penyair Bali yang kurator Ubud Writer 2015, Ketut Yuliarsa, Senin (4/5).
Selain Ketut Yuliarsa, dua anggota dewan kurator lainnya adalah cerpenis Eka Kurniawan dan penyair M. Aan Mansyur.
Para penulis dipilih melalui sebuah proses yang terbagi dalam dua tahap. Tahap pertama seluruh karya yang masuk dibaca dan dipilih secara selektif, tahap kedua dari ratusan karya yang masuk disaring hingga menjadi 16 penulis Indonesia terpilih, keputusan diambil dalam pertamuan yang berlangsung akhir April kemarin.
Sebanyak 595 penulis dari 168 kota di 25 provinsi berpartisipasi dalam proses seleksi tersebut.
“Kami melihat semakin banyak penulis muda Indonesia memiliki pengaruh kuat dari penulis internasional populer dalam karyanya, seperti Haruki Murakami dan Raymond Carver. Kami percaya bahwa internet memainkan peran utama dalam tren ini,” ujar Eka Kurniawan mengenai karya-karya yang masuk.
Eka menunjukkan pengaruh ini tampak jelas dalam penggunaan bahasa yang lebih sederhana dan mudah, berbeda dengan ‘bunga-bunga’ Bahasa yang digunakan oleh para penulis terdahulu.
Bekerja sama dengan lembaga pembiayaan dari Belanda, Hivos, UWRF sejak 2008 telah mensponsori 15-16 penulis Indonesia setiap tahunnya untuk turut berpartisipasi dalam festival.
Karya yang dipilih dari 16 penulis ini akan diterjemahkan ke dalam Bahasa Inggris dan diterbitkan dalam antologi tahunan UWRF. Program ini memberikan kesempatan langka kepada para penulis Indonesia untuk berbagi kata dan karya mereka dalam sebuah festival berskala internasional.
“Kami senang melihat pertumbuhan minat para penulis yang telah mengikuti proses seleksi, Hal tersebut menunjukan karunia bakat dari Indonesia yang dapat terus digali. Sejalan dengan misi kami untuk menunjukan talenta tersebut ke dunia, serta membantu kelanjutan dengan penerbit internasional untuk melihat bagaimana kami dapat membantu suara-suara baru dari Indonesia memasuki arena sastra global” ucap Janet DeNeefe selaku Pendiri dan Direktur UWRF.
Ubud Writers & Readers Festival akan berlangsung dari tanggal 28 Oktober – 1 November 2015 mengangkat tema 17.000 Islands of Imagination / Imajinasi dari 17.000 Pulau.
Sumber: ubudwritersfestival.com