Sebelum Meninggal, Didi Kempot Sempat Ciptakan Lagu “Ojo Mudik”

Penyanyi Didi Kempot menghibur penggemarnya dalam penampilan bertajuk "Konser Ambyar" di kawasan Kuta, Badung, Bali, Sabtu 14 Maret 2020 dini hari. Dalam konsernya, Didi Kempot yang dijuluki "The Godfather of Broken Heart" itu menyanyikan sejumlah lagu andalannya seperti Cidro, Stasiun Balapan, Kalung Emas, Layang Kangen dan Pamer Bojo. Foto: Antara via Tempo.co
Bagikan/Suka/Tweet:

TERASLAMPUNG.COM — Kabar mengagetkan datang dari panggung hiburan tanah air. Musisi tradisi, Didi Kempot meninggal dunia, Selasa (5/5/2020) pagi diduga sementara karena seragan jantung. Ia meninggal di Rumah Sakit Kasih Ibu Solo sekitar pukul 07.30 WIB.

Didi Kempot dikenal sebagai musisi serba bisa dan sangat produktif dalam berkarya menciptakan lagu. Dan yang menarik, lagu-lagu yang diciptakan Didi Kempot selalu bertemakan tentang kejadian nyata baik yang terjadi di masyarakat atau yang dialaminya sendiri. Termasuk kenangan terhadap tempat-tempat tertentu.

Bahkan sebelum meninggal, Didi Kempot juga menciptakan lagu “OJO MUDIK” yang merupakan bentuk empati dia berperan melawan virus corona yang sedang mewabah. Dengan lagu “Ojo “Mudik” ini, Didi Kempot ingin membantu memberikan edukasi kepada masyarakat luas untuk memutus mata rantai penularan Covid-19. Lagu ini berisi imbauan agar masyarakat untuk tidak mudik terlebih di Hari Raya Idul Fitri kali ini, jika masih sayang dengan keluarga di rumah. Dalam lagu tersebut, juga disampaikan pesan-pesan mengenai protokol kesehatan dalam mencegah penularan virus corona.

Didi Kempot menyadari bahwa membangun kesadaran masyarakat untuk bersama melawan virus Corona tak hanya menjadi tanggung jawab pemerintah. Karena itulah, Didi Kempot ingin berperan dengan latar belakangnya sebagai pemusik dan pekerja seni.

Baca Juga : Pandemi Corona, KA Perintis Batara Kresna Berhenti Operasi Sementara
Dilansir dari kanal resmi YouTube Didi Kempot, lagu itu berisi tentang ajakan kepada masyarakat untuk melawan virus Corona bersama-sama dengan cara-cara yang telah dianjurkan antara lain jaga jarak, rajin cuci tangan, berada di rumah saja, dan jangan mudik.

Dalam pembuatan video klip lagu tersebut, Didi menggandeng Wali Kota Solo FX Hadi Rudyatma, Kapolresta Surakarta Kombes Andy Rifai, Dandim 0735 Surakarta Letkol Wiyata Aji. Hingga Senin (4/5/2020), video yang dirilis pada 28 April 2020 itu telah dilihat 619.593 penonton dan sempat menjadi video nomor 25 terpopuler di Indonesia.

Dalam proses produksinya, rekaman video klip dilakukan di Loj Gandrung, Rumah Walikota Solo. Walikota Solo juga turut menyanyikanbeberapa bait lag dalam lagu tersebut. “Saya ikut nyanyi beberapa bagian. Diminta Mas Didi Kempot untuk ikut ambil bagian,” kata Rudy, panggilan akrab Walikota Solo, sebelumnya.

Menurut Rudy, lirik lagu “Ojo Mudik” mudah diingat dan akrab di telinga masyarakat. “Liriknya mudah diingat dan akrab di telinga masyarakat khususnya masyarakat Jawa. Mak bedunduk itu sering kita dengar dan sering diucapkan oleh Mas Mamiek Prakoso, pelawak Srimulat yang juga kakak Mas Didi Kempot,” ujarnya.

Dalam lagu tersebut berisi ajakan kepada masyarakat untuk bersama-sama mencegah penyebaran virus Corona.

“Ajakan lewat lagu ini perlu disampaikan dengan bahasa yang sederhana agar mudah diterima masyarakat seperti pada lirik lagu. Misalnya lirik Mak bedunduk, mak pethungul. Virus Corona neng ngopo kowe njedul. Ojo cedhak-cedhak, awas ojo podo ngumpul. Ini gampang diterima warga,” ujar Rudy.

Selain ajakan agar tidak mudik, dalam video klip lagu tersebut Didi Kempot juga menyisipkan rekaman cara mencuci tangan pakai sabun dengan benar, mengenakan masker, dan menjaga jarak. Semua pesan itu disampaikan dengan lirik yang sederhana dan mudah diingat.

JOGLOSEMAR