Secara Nasional, NTP April 2015 Turun karena Dampak Harga Gabah dan Cabai

Bagikan/Suka/Tweet:
Petani padi panen (ilustrasi/metrotvnews.com)

JAKARTA, Teraslampung.com — Turunnya Nilai Tukar Petani (NTP) pada April 2015 tidak hanya terjadi di Lampung. Secara nasional, NTP April 2015 pada angka  100,14 atau turun 1,37 persen dibanding NTP Maret 2015. Menurut Badan Pusat Statistik, turunnya  NTP pada April 2015 disebabkan Indeks Harga yang Diterima Petani (It) turun sebesar 1,07 persen, sedangkan Indeks Harga yang Dibayar Petani (Ib) naik sebesar 0,30 persen.

“NTP untuk April sebesar 100,14 persen atau ada penurunan pada hampir semua sub sektor pertanian,”  kata Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Suryamin , dalam konferensi pers bulanan BPS, di Gedung BPS, Jalan Dr. Sutomo, Jakarta, Senin (4/5).

Menurut Suryamin, nilai tanaman pangan mengalami penurunan sebesar 3,44 persen. Penurunan terjadi karena harga gabah terlalu cepat turun, kemudian juga harga komoditi petani ketela pohon, kacang kedelai juga mengalami penurunan.

Suryamin mengatakan, NTP sebagai nilai yang diperoleh dari perbandingan indeks harga yang diterima petani terhadap indeks harga yang dibayar petani. NTP merupakan salah satu indikator untuk melihat tingkat kemampuan daya beli petani di perdesaan.

“Penurunan yang terjadi  di subsektor hortikultura dikarenakan harga cabai yang turun sehingga untuk hortikultura turun 1,02 persen Hal yang sama juga terjadi pada komoditas kelapa sawit yang harga internasionalnya sedang turun,” kata dia.

Suryamin memerinci pada subsektor perikanan, juga mengalami penurunan NTP baik perikanan nelayan dan perikanan yang budidaya. Untuk perikanan nelayan turun 0,96 persen sedangkan untuk pembudidaya ikan turun 0,01 persen.

Meski kebanyakan mengalami penurunan di berbagai subsektor, namun pada subsektor peternakan, terjadi kenaikan sebesar 0,11 persen di semua daerah. Ini dikarenakan, peternakan sudah membaik kondisinya dibanding Maret 2015.

Menurut Suryamin,   NTP Provinsi Jawa Barat mengalami penurunan terbesar (2,54 persen) dibandingkan penurunan NTP provinsi lainnya. Sebaliknya, NTP Provinsi Papua Barat mengalami kenaikan tertinggi (0,90 persen) dibanding kenaikan NTP provinsi lainnya

Sementara itu Nilai Tukar Usaha Rumah Tangga Pertanian (NTUP) nasional April 2015 sebesar 105,00 atau turun 1,58 persen dibanding NTUP bulan sebelumnya.

Dewi Ria Angela