Selang Tiga Hari Usir Pasien, RSU Abdoel Moeloek Disumbang Lima Mobil

Wagub  Bachtiar Basri saat kunjungan kerja ke RSUAM
Bagikan/Suka/Tweet:

Teraslampung.com— Rabu (7/1/2015) menjadi hari yang membahagiakan bagi Direktur RSU Abdul Moeloek dan semua staf rumah sakit milik Pemprov Lampung. Hanya berselang tiga hari setelah rumah sakit pelat merah jadi sorotan karena mengusir pasien miskin, RSUAM justru mendapatkan sumbangan lima unit mobil.

Baca: Ombudsman Lampung Lakukan Investigasi Kasus Pengusiran Pasien di RSUAM

Sumbangan mobil itu diserahjan Wakil Gubernur Lampung Bachtiar Basri saat melakukan kunjungan kerja ke RSUAM, Rabu (7/1).  Lima mobil itu terdiri atas dua  unit ambulan dan tiga  unit mobil jenazah.

Menurut Bachtiar Basri, kunjungan kerja kali ini  untuk silaturahmi dengan jajaran RSUAM. Pada kesempatan tersebut Bakhtiar lebih memberikan motivasi kepada jajaran Rumah Sakit, untuk lebih giat bekerja dengan  baik.

Sementara itu wagub meminta agar kedepan RSUAM dapat melayani pasien-pasiennya dengan baik tanpa memandang status sosial mereka. Baca: Diusir Perawat Rumah Sakit Abdoel Moeloek, Pasien Miskin Pulang dengan Gerobak Sampah

“Atas nama pemerintah daerah kita siap salah. Kalau memang dia pelayanannya salah ya kita siap salah. Bukan Rumah Sakit Umum saja yang siap salah, kita juga siap salah. Karena memang yang namanya pemerintah itu sebagai pelayan masyarakat. Kepuasan pelanggan adalah ketika pelayanan kita itu baik. Kalau belum puas, berarti pelayanan kita belum baik,” kata Bachtiar Basri, saat ditanya wartawan terkait kasus pengusiran pasien miskin bernama Windasari, pada Minggu (4/1)..

Wagub juga menyarankan kepada segenap karyawan/karyawati RSU  untuk meningkatkan koordinasi kedalam maupun keluar. Koordinasi keluar antara lain dengan Rumah Sakit Jiwa untuk rujukan pasien sakit jiwa. Dinas sosial untuk rujukan bagi pasien terlantar atau gelandangan yg sudah dinyatakan sembuh sehingga mendapatkan bimbingan sosial.

“Pelayanan kesehatan itu urusan wajib pemerintah yang harus dilakukan,” tegasnya.

Wagub juga berharap tidak ada penolakan pasien miskin lagi. Dikatakan, Rumah Sakit Umum ini melakukan tindakan kesehatan bukan urusan adminsitrasi. Administrasi harusnya ada dari level bawah di kecamatan dan kabupaten/kota sebagai surat rujukan di RSUAM. “Tetapi kalau pasien sudah datang ke RSUDAM tanpa surat pengantar atau surat lain tetap harus dilayani. Tenaga perawat pun hendaknya ramah. kalau semua ramah urusan bisa selesai” ujarnya.

Dirut RSUAM dr. Hery Djoko Subandriyo dalam laporannya mengatakan tentang rencana pengembangan RSUAM  yang memiliki Motto “ASRI” (Aktif, Segera, Ramah dan Inovatif).

Pada tahun 2015  kegiatan-kegiatan yang mendukung  pelayanan dan pendukung pelayanan, penambahan peralatan kedokteran, pembangunan gedung rawat inap kebidanan, pembangunan gedung klinik, dan kegiatan atau program sebagai salah satu upaya peningkatan pelayanan.

Kunjungan kerja wakil gubernur  di RSUAM didampingi oleh Sekda Provinsi Lampung Arinal Djunaidi, Asisten Bidang Kesra Elya Muchtar, Kepala Bappeda Fahrizal Darminto, Kepala Dinas Kesehatan Reihana , dan beberapa kepala biro.

Lina