Zainal Asikin | Teraslampung.com
BANDARLAMPUNG – Si jago merah luluh lantahkan sembilan rumah milik warga di Jalan Pangeran Antasari, Gang Nusa Indah, Kelurahan Tanjung Baru, Kecamatan Kedamaian, Bandarlampung, sekitar pukul 20.20 WIB.
Dari sembilan rumah yang ludes terbakar, lima rumah bedeng, satu rumah permanen, dan tiga semi permanen. Akibat kejadian tersebut, kerugian ditaksir mencapai hingga ratusan juta rupiah.
Untuk memadamkan api, petugas Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Bandarlampung menurunkan sembilan unit mobil pemadam kebakaran (Damkar).
Aprian (38) salah satu korban yang rumahnya hangus terbakar
menuturkan, terjadinya kebakaran diduga api berasal dari salah satu rumah semi permanen milik tetangganya bernama Pardi. Karena api yang sudah membesar, langsung menyambar rumah miliknya dan beberapa rumah milik warga lainnya.
“Dapat kabar kalau rumah saya dan tetangga lainnya terbakar, saat saya pulang teraweh. Sumber apinya berasal dari rumah Pardi,”ujarnya kepada teraslampung.com dilokasi kejadian, Jumat (24/6/2016) malam.
Menurutnya, asalnya api itu belum tahu pasti, ada kemungkinan api itu berasal dari korsleting listrik.
Dikatakannya, akibat api yang menghanguskan rumahnya, banyak barang-barang berharga yang ada didalam rumah tidak bisa diselamatkan. Karena pada saat kejadian kebakaran, warga sedang shalat tarawih.
Sementara Kabid Kesiapsiagaan BPBD Bandarlampung, Wisnu mengatakan, pihaknya mendapatkan informasi adanya kebakaran di Jalan Pangeran Antasari, setelah 10 menit sudah terjadinya kebakaran. Saat itu juga, pihaknya langsung menerjunkan sembilan unit mobil Damkar untuk memadamkan api.

“Setelah tiba dilokasi, sekitar satu setengah jam atau pukul 22.30 WIB Api dapat dipadamkan. Rumah yang terbakar, ada sembilan rumah,”kata Wisnu.
Menurutnya, dugaan sementara terjadinya kebakaran tersebut, yakni dari arus pendek atau korsleting listrik dari salah satu rumah milik warga.
“Saat terjadinya kebarakan, pemilik rumah atau korban sedang pergi melaksanakan sholat taraweh. Karane banya barang berharga yang tidak bisa diselamatkan oleh pemiliknya, kerugian ditaksir mencapai ratusan juta,”ungkapnya..