TERASLAMPUNG.COM — Partai Keadilan Sejahtera (PKS) membantah penyebab meninggalnya anggota DPRD DKI Jakarta dari Partai Keadilan Sejahtera (PKS), Umi Kulsum, Sabtu (30/8) malam.
Ketua Komisi B DPRD DKI dari Fraksi PKS, Abdul Azis, mengatakan Umi Kulsum sempat menjalani perawatan karena terjangkit virus corona. Namun, kata Abdul Aziz, Umi Kulsum sudah dinyatakan sembuh.
“Beliau (pernah) masuk rumah sakit karena positif corona, tetapi di pekan terakhir 2 kali diswab hasilnya negatif,” kata Azis dilansir Kumparan, Minggu (30/8).
Menurut Azis, setelah sembuh dari corona, Umi masih terus menjalani perawatan karena banyak penyakit yang diidapnya.
“Jadi sebenarnya beliau sudah sembuh dari corona tapi kerusakan organ yang ditimbulkan menyebabkan komplikasi dan kadar gula yang tinggi, yang menyebabkan beliau meninggal,”katanya.
Kabid Humas PKS Zakaria mengatakan, Umi Kulsum meninggal karena penyakit komplikasi. Ia menegaskan salah satu kader terbaik PKS tersebut bukan meninggal karena COVID-19.
“Almarhum selama ini punya penyakit diabetes, jantung, dan kelebihan berat badan. Jadi beliau meninggal bukan karena COVID-19, tapi komplikasi,” kata Zakaria.
Zakaria menyebut, almahrum meninggal di RSUP Persahabatan, Rawamangun, Jakarta Timur, pada Sabtu (29/8) pukul 20.00 WIB.
“Beliau telah dikebumikan. Kita doakan bersama semoga semua amal ibadah almahrum diterima Allah SWT. Dan keluarga yang meninggal bisa diberi kesabaran dan ketabahan,” ujar Zakaria.
Sebelumnya, pada Senin, 3 Agustus 2020, anggota DPRD DKI Jakarta dari Fraksi Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Dany Anwar juga meninggal dunia. Kala itu, beredar kabar bahwa Dany Anwar meninggal dunia karena Covid-19. Namun, kabar itu kemudian dibantah Humas Fraksi PKS DPRD DKI, Zakaria.
Menurut Zakaria, Dany wafat karena diabetes. Mantan Calon Wakil Gubernur pada Pilkada DKI Jakarta 2007 itu meninggal sekira pukul 09.00 WIB di RSAL Mintohardjo.
“Bapak (Dany Anwar) meninggal karena sakit gula darah. Meninggalnya sekitar pukul 09.00 WIB pagi tadi,” ujar Zakaria, Senin (3/8/2020).