Sempat Mengungsi, Warga Pesisir Pantai Lamsel Sudah Kembali ke Rumah

Warga Pulau Sebesi yang sempat mengungsi pasca-tsunami. hendak menyeberang dengan kapal ke rumahnya melalui Dermaga Canti, Kecamatan Rajabasa, Sabtu petang, 5 Januari 2019.
Warga Pulau Sebesi yang sempat mengungsi pasca-tsunami. hendak menyeberang dengan kapal ke rumahnya melalui Dermaga Canti, Kecamatan Rajabasa, Sabtu petang, 5 Januari 2019.Pulau Sebesi termasuk wilayah yang dihantam tsunami cukup parah saat tsunami terjadi beberapa waktu lalu.
Bagikan/Suka/Tweet:

Zainal Asikin | Teraslampung.com

LAMPUNG SELATAN — Pascagempa berpotensi tsunami berkekuatan 7,4 SR yang dimutakhirkan menjadi 6,9 SR berlokasi 147 di barat daya, Sumur Banten, Jumat (2/8/2019) sekitar pukul 19.03 WIB, sebagian warga  di wilayah pesisir pantai Lampung Selatan mengungsi ke tempat lebih tinggi. Pada Sabtu pagi,3 Agustus 2019, mereka sudah kembali ke rumah karena meyakini kondisi aman.

Seorang warga Pulau Sebesi, Iyan, , mengatakan warga sempat mengungsi ke dataran yang lebih tinggi karena khawatir akan adanya gempa susulan dan terjadinya tsunami. Mereka takut tsunami akan kembali terjadi seperti tsuanami Selat Sunda yang menghancurkan desa mereka beberapa waktu lalu.

“Tapi pagi tadii kami sudah kembali ke rumah mereka masing-masing. Kami yakin aman,” kata Iyan kepada teraslampung.com, Sabtu (3/8/2019).

Iyan menuturkan, setelah peringatan tsunami oleh BMKG, warga yang sempat mengungsi ke tempat atau dataran yang lebih tinggi sebagian sudah kembali ke rumah merrka. Tetapi, warga tetap waspada dan terus berjaga-jaga.

“Ya pagi ini tadi warga sudah kembali, dan mereka juga sudah menjalankan aktivitasnya seperti biasa. Saat gempa kemarin yang terjadi di Sumur Banten, warga sempa khawatir karena informasi dari BMKG bahwa gempa berpotensi tsunami,”ungkapnya.

Selain di Pulau Sebesi, kondisi normal juga mulai terlihat di wilayah pesisir Kecamatan Rajabasa. Misalnya di Desa Kunjir dan Way Muli. Warga yang tinggal di pesisir pantai yang sebelumnya juga sempat mengungsi ke dataran tinggi dari pinggir pantai, pagi tadi sudah kembali ke rumah mereka masing-masing dan aktivitas warga sudah kembali normal seperti biasanya.

“Jadi setelah mendapat kabar setelah dicabutnya peringatan tsunami, warga sudah kembali lagi ke rumah mereka,”kata Setiawan salah seorang warga Desa Kunjir.

Menurut Iwan, aktivitas warga yang berprofesi sebagai nelayan seperti di PPI Bom Kalianda dan lainnya juga sudah kembali normal seperti biasa. Meski warga sendiri sempat khawatir pasca gempa terjadi pada Jumat (2/8/2019) sore kemarin karena berpotensi terjadi tsunami.