Semua Siswa “Kelas Cerdas” SMAN 2 Bandarlampung Gagal SNMPTN, Dwita Ria akan Konfirmasi Kepsek

Dwita Ria Gunadi
Bagikan/Suka/Tweet:

BANDARLAMPUNG, Teraslampung.com — Anggota Komisi X DPR RI Fraksi Gerindra, Dwita Ria Gunadi, akan melakukan konfirmasi sekaligus klarifikasi kepada Kepala Sekolah SMAN 2 Bandarlampung terkait kegagalan semua siswa cerdas istimewa (SCI), kelas khusus di sekolah favorit itu, dalam Seleksi Nasional Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SNMPTN) 2016 jalur undangan.

“Besok (16/5) saya akan ke SMAN 2 Bandarlampung, untuk tanyakan langsung ke Kepala Sekolah,” kata Dwita, usai menerima pengaduan dari salah seorang orang tua wali murid SMAN 2 Bandarlampung, Minggu (15/5).

Hasil  SNMPTN jalur undangan yang diumumkan pada Senin, (9/5) lalu menunjukkan tidak satu pun siswa kelas khusus SMAN 2 Bandarlampung diterima di PTN yang mereka idam-idamkan. Hal itu membuat para siswa dan para orang tuanya kecewa.

Salah satu orangtua siswa SMAN 2 Bandarmapung  menanyakan mengapa siswa  kelas khusus menanyakan mengapa tidak satu pun lulus SNMPTN Undangan.

“Orang tua pasti bertanya-tanya mengapa anaknya yang masuk kelas khusus dan unggulan, bisa sampai tidak diterima diperguruan tinggi negeri, untuk itu saya akan meminta keterangan kepada pihak sekolah karena menurut orang tua wali tersebut sistem yang menyebabkan tidak lulus” ujar Dwita Ria.

Legislator asal daerah pemilihan Lampung tersebut mengungkapkan bahwa hasil pengumuman SNMPTN 2016 tengah menjadi buah bibir masyarakat, karena banyak yang tidak puas dengan hasilnya seperti yang terjadi di SMAN 3 Semarang.

“Kalau di SMAN 3 Semarang itu seluruh siswa jurusan IPA-nya tidak lulus SNMPTN Undangan, dan menurut Wakil Kepala Sekolahnya bahwa pola diskotinu yang menjadi penyebab. Artinya, mata pelajaran di-setting on atau off pada semester tertentu. Jadi, misalkan mata pelajaran Kimia di semester 3 off, jadi di sistem sistem Pangkalan Data Sekolah dan Siswa (PDSS) online yang digunakan untuk seleksi SNMPTN Undangan kan tidak terisi, karena tidak diambil mata pelajar tersebut di semester 3” ujar Dwita Ria.

Dwita Ria mengatakan  jika memang sistem yang bermasalah, maka dia akan bicarakan dengan pihak Kemendikbud.

“Kita tidak bisa mengambil kesimpulan langsung, karena berdasarkan keterangan Menteri Pendidikan di media masa, Jumat, (13/5), kasus tidak lulus SNMPTN Undangan ini bukan karena sistem SKS tetapi karena tidak lengkapnya data yang di input sekolah pada sistem PDSS online, karena siswa jurusan IPS di sekolah yang sama bisa lulus, jadikan masih diragukan apakah sistem yang salah, atau kesalah teknis pengisian” ujar Dwita Ria.

“Kalau kasus tidak lulusnya anak Pak Anies (Mendikbud Anies Baswedan), itu karena terjadi perubahan kurikulum saat anak Pak Anies ikut pertukuran pelajar. Jadi, itu tidak lulusnya anak Pak Anies karena sistem kurikulum, bukan sistem SKS” kata dia.

Dwita Ria meminta orang tua bisa terus mendukung anaknya agar tidak berputus asa, karena masih ada jalur seleksi lain,

“Orang tua harus tetap memberikan motivasi agar anak-anak yang belum lulus SNMPTN Undangan tidak putus asa, dan ikut tes SBMPTN dan ujian Mandiri. Kalau kerja keras, insya allah akan diterima di perguruan tinggi favorit,” kata Dwita Ria.