Wisata  

Sensasi Wisata Durian di Lampung: Bayar Rp 60 Ribu, Nikmati Sepuasnya di Kebun

'Wisata Durian Hi. Haqu'i' di Desa Karang Jaya, Kecamatan Merbau Mataram, Kabupaten Lampung Selatan. Foto: Teraslampung.com/Zainal Asikin
'Wisata Durian Hi. Haqu'i' di Desa Karang Jaya, Kecamatan Merbau Mataram, Kabupaten Lampung Selatan. Foto: Teraslampung.com/Zainal Asikin
Bagikan/Suka/Tweet:

Zainal Asikin | Teraslampung.com

LAMPUNG SELATAN– Bagi penyuka durian, Lampung adalah salah surga. Setiap musim durian, banyak durian dijajakan pedagang di berbagai pojok desa. Namun, tak jarang pembeli kecewa karena isi durian tidak bagus atau tidak sesuai dengan harga.

Jika Anda suka durian dan ingin menikmati sensasi menikmati durian hingga ‘mabuk’, tempat wisata durian di Desa Karang Jaya, Kecamatan Merbau Mataram, Kabupaten Lampung Selatan bisa menjadi jawaban. Di sini ada  ‘Wisata Durian Hi. Haqu’i’ yang menyediakan durian dengan harga murah yang baru dipetik dari kebun.

Sejak empat tahun terakhir tempat wisata ini menjadi tujuan para pelancong lokal yang ingin menikmati keindahan suasana desa sambil menikmati buah durian. Para traveler bisa singgah di tempat Wisata Durian Hi. Haqu’i tersebut dengan membayar sejumlah paket dengan merogoh kocek Rp 60 ribu/orang sudah bisa melahap durian matang pohon sepuasnya.

Pengelola tempat wisata durian ini, menyediakan durian lokal khas Lampung. Antara lain durian putih (susu), durian mentega, durian tembaga, durian pahang dan durian montong.

Salah seorang pengunjung asal Kota Metro, Agus Sumedi (38) bersama keluarganya saat mencoba buah durian di Wisata Duren Hi. Haqu'i di Desa Karang Jaya, Kecamatan Merbau Mataram, Lampung Selatan
Salah seorang pengunjung asal Kota Metro, Agus Sumedi (38) bersama keluarganya saat mencoba buah durian di Wisata Duren Hi. Haqu’i di Desa Karang Jaya, Kecamatan Merbau Mataram, Lampung Selatan.

Tempat wisata durian ini selalu ramai didatangi pengunjung pecinta durian. Selain dapat menikmati aneka durian lokal matang pohon dengan kualitas baik, pengunjung juga bisa berburu durian yang baru jatuh dari pohonnya langsung.

Meski fasilitasnya sederhana, yakni baru ada beberapa pondokan yang disiapkan dan ngampar (lesehan), namun tidak menyurutkan langkah pengunjung yang datang baik warga sekitar (lokal) dan dari berbagai luar daerah Lampung Selatan bahkan dari luar Provinsi Lampung.

Pengelola tempat Wisata Duren Hi. haqu’i, Yudi Nopriansyah atau yang akrab disapa Nopri mengatakan, mengaku sejak empat tahun lalu (2019) ia merintis usaha menyulap lahan kebun durian seluas 4 hektare milik kakeknya menjadi lokasi wisata durian. Hal ini dilakukannya karena ingin memberikan suasana berbeda untuk pecinta durian.

Ia sengaja mengembangkan wisata durian ini lantaran harga durian di wilayahnya selalu rendah karena selalu diborong pengepul.

“Buah durian inikan, tunggu musim setahun sekali dan berlangsung dua bulan yakni akhir Desember hingga Februari buahnya sudah habis,”kata Nopri kepada teraslampung.com saat ditemui di lokasi, Senin (17/1/2022).

Nopri mengaku luas lahan kebun durian miliknya yang ia kelola ada 4 hektare. Selain mengelola kebun durian, ia pun bekerjasama dengan petani setempat untuk memenuhi kebutuhan konsumen pencinta durian yang selalu ramai datang ke tempat wisata durian yang dikelolanya saat ini. Tak heran makanya, luas kebun wisata durian yang dikelolanya saat ini mencapai 25 hektare.

Yudi Nopriansyah (39), pengelola Wisata Durian di Desa Karang Jaya, Kecamatan Merbau Mataram, Lampung Selatan. Foto: Teraslampung.com/Zainal Asikin
Yudi Nopriansyah (39), pengelola Wisata Durian di Desa Karang Jaya, Kecamatan Merbau Mataram, Lampung Selatan. Foto: Teraslampung.com/Zainal Asikin

“Seluruh petani disini kami. Ada 25 hektare lahan yang saat ini kita kelola. Durian mereka (petani), dibawa kesini. Alhamdulilah, petani disini sekarang terbantu dengan adanya wisata durian ini,”ujarnya.

Untuk memanjakan pencinta durian, pengelola Wisata Duren Hi. Haqu’i menawarkan berbagai jenis durian lokal seperti durian mentega, durian susu, durian tembaga dan montong. Sementara jenis durian Montong ini, tidak tumbuh banyak dikarenakan tekstur tanah yang tidak cocok.

Karena tingginya animo pengunjung, Nopri pun membatasi pengunjung yang datang hanya 150 orang/harinya. Untuk hari Sabtu-Minggu, 250 orang. Meski demikian, ia tetap menyedian pengunjungnya dengan 500 butir durian matang pohon dalam setiap harinya.

“Karena permintaan banyak, maka pengunjung kami batasi agar mereka tidak kecewa karena duriannya habis. Jadi harus booking dulu, karena buah durian yang jatuhan ini kan terbatas maka jumlah pengunjung harus kita sesuaikan,”ungkapnya.

Kelebihan makan buah durian di tempat wisata durian ini, pengelola atau penjual menjamin durian yang dijual kepada pengunjung adalah durian yang benar-benar matang dan jatuh langsung dari pohonnya, tanpa ada proses pengkarbitan atau pematangan menggunakan obat tertentu.

“Buah durian yang kami siapkan ini, semua asli jatuhan durian matang dari pohon. Jadi masuk mau makan durian, keluar mabuk durian,”kata pria berusia 39 tahun ini.

Menurutnya, dalam semalam, Ia bisa dapat 200-an gandeng atau 400 buah durian jatuhan. kemudian dikebun tetangga yang Ia kelola, dalam semalam ada sekitar 400 buah. Jadi kalau digabungkan, ada 800-1.000 buah durian jatuhan dalam semalam. Sehari, sekitar 1.000 buah durian ludes terjual di wisata durian yang dikelolanya ini.

Durian matang di pohon di Desa Merbau Mataram, Lampung Selatan.

“Dalam sehari, omszt yang saya dapat mencapai puluhan juta. Kalau hari Sabtu-Minggu, dapat Rp 20-25 juta. Sementara hari-hari biasa, bisa dapat Rp 15-20 juta dan itu kita bayar ke petani, karyawan, dan biaaya operasional,”bebernya.

Jika makan langsung di lokasi Wisata Duren yang dikelolanya ini, Nopri memberikan paketan khusus. Mulai dua orang dengan harga Rp 150 ribu, paket keluarga tiga orang Rp 250 ribu, empat orang Rp 300 ribu, lima orang Rp 350 ribu, enam orang Rp 400 ribu, tujuh orang Rp 450 ribu, delapan orang Rp 500 ribu, sembilan orang Rp 550 ribu dan untuk oleh-oleh dipatok harga Rp 30 ribu/butir.

“Untuk paket 10 orang atau lebih, bayarnya hanya Rp 60 ribu/orang. Paketan khusus itu, makan durian sepuasnya. Wisata durian ini, masih dibuka hingga bulan Februari mendatang,”jelasnya.

Para pecinta durian yang datang ke Wisata Durian Hi. Haqu’i yang ada di Desa Suban, Kecamatan Merbau Mataram, Kabupaten Lampung Selatan ini, tidak hanya diburu oleh para konsumen dari lokal saja, tetapi juga dari berbagai Kabupaten di Provinsi Lampung dan luar Provinsi Lampung untuk bisa menikmati langsung buah durian yang jatuh dari pohonnya.

“Yang datang ke Wisata Duren ini tidak hanya pecinta durian dari lokal sini (Lampung Selatan), tetapi juga dari berbagai Kabupaten di Lampung. Dari luar Lampung ada, seperti Jakarta, Bandung, Yogya, Palembang dan beberapa kota lainnya,”tandasnya.

Untuk melengkapi tempat Wisata Durian ini, agar lebih memuaskan konsumen yang sudah berkunjung disediakan juga buah-buahan pendamping, seperti manggis, cempedak, duku, labu, tempoyak, dodol durian asli tanpa campuran (lempok) dan bubur durian asli tanpa kuah  atau kinje.

Salah seorang pengunjung asal Kota Metro, Agus Sumedi (38) mengaku ia sengaja datang bersama keluarganya ke tempat wisata durian di Lampung Selatan ini, karena ingin menikmati durian sepuasnya.

“Tau wisata durian ini dari medsos, dan baru pertama kali kami ke sini. Sengaja datang ke sini, ya pengen ngerasain seperti apa durian yang disajikan, apakah benar matang dari pohon,”ujarnya kepada teraslampung.com.

Ia mengaku puas, buah durian yang disajikan di Wisata Durian Hi. Haqu’i ini, benar-benar durian jatuhan atau matang dari pohon. Sangat jauh berbeda sekali pastinya, dengan buah durian yang biasa dibelinya dipinggir jalan selama ini.

Durian matang aneka ukuran di Wisata Durian Desa Merbau Mataram. Foto: Teraslampung.com/Zainal Asikin

“Puas pokoknya dan nggak kecewa, asli buah duriannya jatuhan dan beda bener rasanya benar-benar manis, legit. Harganya relatif murah, hanya Rp 60 ribu/orang makan duren sepuasnya,”kata dia sembari menikmati buah durian.

Bagi masyarakat atau para traveler pecinta buah durian yang ingin berkunjung ke tempat Wisata Durian Hi. Haqu’i, dapat mencari lokasinya melalui Google Maps dengan kata kunci “Wisata Duren”.

Jarak tempuh ke wisata durian ini dari Kota Bandarlampung, sekitar 30 km dengan waktu tempuh 1 jam dan dari Bandara Radin Inten II sekitar 50 km.

Selain itu juga, untuk booking dan paket khusus fieldtrip bisa langsung menghubungi melalui WhaysApp atau kontak telephon ke nomor : 0812-7903-1442