Zainal Asikin| Teraslampung.com
LAMPUNG TENGAH – Diduga frustrasi karen setahun mengidap penyakit kanker payudara dan tak kunjung sembuh, Sakiem (59), warga Gang Mawar Lk. VI Kelurahan Yukum Jaya, Kecamatan Terbanggi Besar, Lampung Tengah, nekat menggorok leher anaknya sendiri M Khairul Anwar (8) dan lehernya sendirihingga keduanya tewas, Jumat (15/7/2016) sekitar pukul 07.00 WIB. Keduanya tewas dengan dengan leher nyaris putus.
Kejadian tersebut, sontak membuat geger warga yang tinggal di sekitaran rumah korban di Gang Mawar Lk. VI Kelurahan Yukum Jaya, Kecamatan Terbanggi Besar, Lampung Tengah. Warga pun langsung riuh dan ramai berdatangan ke rumah korban, yang diketahui hanya tinggal berdua.
Tewasnya Sakiem dan anaknya M Khairul Anwar, diketahui pertamakali oleh putra sulungnya bernama Supriyanto (30) yang saat itu mendatangi rumah orangtuanya untuk menjemput adiknya M Khairul Anwar alias Irul untuk pergi ke sekolah sekitar pukul 07.00 WIB.
Saat dikonfirmasi, Supriyanto mengatakan saat itu ia datang ke rumah orangtuanya sekitar pukul 07.00 WIB bermaksud menjemput adiknya,M Khairul Anwar untuk pergi sekolah. Setiap hari Supriyanto memang mengantar-jemput adiknya pergi dan pulang sekolah. Sementara dirinya, tinggal terpisah dengan ibu dan adiknya ia tinggal bersama istrinya tidak beberapa jauh dari rumah orangtuanya. Sedangkan ayahnya bernama Yanto, berada di Bandung, Jawa Barat bekerja sebagai sopir.
“Setiap harinya saya jemput adik saya Irul (panggilan akrabnya M Khairul Anwar) pergi ke sekolah,”ujar Supri kepada teraslampung.com, Jumat (15/7).
Menurutnya, bahwa ibunya memiliki penyakit kanker payudara yang dialami sejak satu tahun terakhir, tapi ia tidak pernah mendengar ibunya mengeluhkan penyakitnya tersebut.
Dikatakannya, saat tiba dirumah orangtuanya, ia mencoba memanggil ibu dan adiknya yang berada di dalam rumah. Ketika dipanggil beberapa kali tidak ada jawaban, lalu ia mencoba menunggu diluar depan rumah.
Setelah beberapa lama menunggu, ia mencoba lagi untuk memanggil-manggil ibu dan adiknya dan ternyata tidak ada jawaban.
“Merasa curiga karena tidak ada juga jawaban, menurutnya karena tidak seperti biasanya lalu saya dobrak saja pintu rumahnya,”ucapnya.
Setelah pintu terbuka, kata Supri, betapa terkejutnya ketika ia melihat ibu dan adiknya di kamar mandi belakang dekat sumur sudah tergeletak dilantai bersimbah darah dengan luka gorokan di leher dan tidak bernyawa lagi. Saat itu juga, ia langsung berteriak untuk meminta bantuan warga. Taklama kemudian, warga pun langsung berdatangan.
“Saya merasa sedih dan tak menyangka, harus kehilangan ibu dan adik yang saya sayangi. Entah kenapa, ibu sampai senekat itu mengakhiri Irul dan hidupnya dengan cara seperti itu,”ungkapnya dengan suara lirih dan sedih.
Selanjutnya, jenazah ibu dan anak korban dugaan bunuh diri dengan menggorok lehernya sendiri, dibawa aparat kepolisian setempat ke Rumah Sakit Demang Sepulau Raya untuk dilakukan autopsi.